Semangat

310 64 12
                                    

Mengingatkan kembali bahwa ini hanya cerita fiksi hasil karangan saya sendiri, tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan nyata dari setiap tokoh yang ada dalam cerita.

Jadilah pembaca yang bijak !!
Selamat Membaca♡





"Hwan, yang ini atau yang ini?"

"Temanya garden party kan?"

"Iya, pas pemberkatan sih garden party kalo malemnya di ballroom"

"Terus ini buat yang mana?"

"Souvernir acara malem"

"Oh, yang kanan lebih elegan dan gak berlebihan"

"Iyakaaan!"

Junghwan cuma geleng-geleng, udah hampir semingguan ini dia nemenin Doyoung mempersiapkan pernikahan nya.

Masih awal banget persiapan nya, tapi malah Junghwan yang ikut capek. Soalnya dengan sangat amat kebeneran, Haruto lagi di Jepang.

"Abis ini kita balik kan?"

"Kayaknya iya sih, soalnya design undangan belum bisa dirubah" Junghwan ngangguk doang, "tapi mau makan dulu gak?"

Karena pas dirasa-rasa emang lapar juga, akhirnya Junghwan ngangguk.

"Boleh deh, mau makan apa?"

"Steak?"

"Lo yang teraktir kan?"

"Iya tenang aja"

"Gue liat-liat banyak duit lo"

"Iya dong, calon menantu Watanabe"

"Dih, songong lo"

"Hahaha... Enggak lah, barusan mah bercanda"

"Beneran juga bodo amat gue"

"Ih jahat, tapi Haruto emang kirim uang sih. Katanya buat uang jajan, kasian Junghwan direpotin mulu"

"Tumben sadar diri"

"Kan laki gue baik"

"Lo nya yang gak baik"

"Ih jahat"

"Buru udah beres belum?"

"Bentar"

"Gue tunggu di mobil deh"

"Oke"

Akhirnya Junghwan jalan keluar tempat itu, dan masuk kedalam mobilnya.

Ucapan Junghwan soal kembali bersemangat menjalani hidup itu, dia lakukan dengan baik satu minggu ini.

Walaupun tiap pulang dan diam di kamar atau kalo berkunjung kerumah Jeongwoo, suka tetep aja nyes hatinya.

Tapi dia udah gak keliatan loyo lagi, intinya sedihnya Junghwan simpan sendiri aja. Kalo lagi mau sedih, dia pasti mampir ke rumah Jeongwoo.

Loreng in loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang