8. "DIRGA!!!"

334 18 0
                                    

Happy reading.

"Kak... Maaf.." lirih Dirga.

Ia sekarang berada di tangan Jian, tadi. Saat dia bersama Juan sedang ingin menaiki motor di parkiran, Jian dengan cepat menarik tangan Dirga dengan kasar sehingga meninggalkan jejak di tangan Dirga.

Dirga saat ini di cekik oleh kakak nya sendiri, Jian yang begitu emosi sampai sampai mencekik adiknya dengan erat.

"K-kak??" Panggil Dirga lagi.

"APA?? MAU APA LO?" Bentak Jian kepada Dirga.

"A-aku... Sesek..." Ucap Dirga terbata bata.

Pintu rumah Jian sedang di dobrak oleh sekelompok nya Juan, mereka bergantian mendobrak pintu itu. Karena Jian menguncinya dan ditutupi dengan Meja.

Mata Dirga sudah penuh air mata, Dirga tak kuat dengan seperti ini. Dengan begitu, Jian akan mendapatkan pasal pembunuhan.

Pasal 459 UU 1/2023
Barang siapa dengan sengaja dan dengan rencana terlebih dahulu merampas nyawa orang lain, diancam dengan pembunuhan dengan rencana, dengan pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu, paling lama 20 tahun.

Mohon dikoreksi jika salah.

"DIRGA!! TAHAN DULU BENTAR!!" Teriakan itu muncul dari mulut Asahi.

"Ji?!! Lo tuh kenapa anjing?!!" Tanya Hyunsuk.

"CEPET TOLONG ANJING!! INI DIRGA MAU MATI KALO TELAT DITOLONGIN!!" Ucap Juan.

Brak!

Pintu sekarang sudah terbuka, karena semakin di dobrak, semakin menggeser pula mejanya.

"ANJING!!" Teriak Juan.

Ia merampas Dirga supaya lepas dari tangan Jian. Tapi, tidak semudah itu untuk merampasnya, semakin ditarik oleh Juan, semakin kencang pula cengkraman dari Jian.

"LO GILA JI?? LO SADAR ANJIR!!! INI ADEK LO!! LO TUH??–– ARGHH." Sudah, Jewoo lelah, lelah berbicara dengan iblis.

"Ju-Juan?" Panggil Dirga tersenyum.

"DIR, LO TUH DI CEKEK ANJIR? KOK MALAH SENYUM SENYUM." Kini mereka semua juga ikut panik, karena semakin lebar senyum dari Dirga.

"Ja-ga... Kak Ji-Jian ya?? A-aku mau pergi du-lu..." Pamit Dirga.

...

...

...

"NGGA!! LO NGGA BOLEH MATI, DIRGA NATAN BRADIAKSA!!" Teriak Juan, sampai rela suaranya habis.

Asahi dan Jaehyuk sedang berusaha melepaskan cengkraman Jian.

"Lepas anjir!! Lo udah mau bunuh adek lo! Jiandra Bradiaksa!" Ucap Jaehyuk.

"Ngga!! Biarin dia mati!! Sama kek mama gue!!!"

"Heh tai kuda!! Lo udah bunuh adek lo, malah adek lo yang ketemu sama mama lo!!" Ucap Asahi.

"Biarin!! Dia ngga akan bisa ketemu mama gue!! Karena. Dia punya salah banyak!!" Ucap Jian.

"Heh julid!! Justru yang punya salah banyak itu lo!! Karna lo, udah bunuh Dirga!!" Jewoo mengatakan seperti itu supaya Jian sadar.

Tiba tiba, Jian melepaskan cengkraman nya dan alhasil Dirga jatuh ke lantai.

Bruk!

Dirga terjatuh.

Semua mata melihatnya.

Dirga tersenyum.

Lalu menutup matanya.

"DIRGA!!!" Panggil mereka.

Si Jaehyuk segera menelpon polisi. Asahi segera menelpon ambulan. Dan yang lain membogem Jian, kecuali Juan. Ia sedang mengangkat Dirga.

Beberapa menit, suara ricuh kembali datang. Berasal dari luar rumah Jian, dari polisi dan ambulan.

Dirga diangkat oleh petugas ambulan tersebut, lalu menaiki ambulan bersama Juan, Asahi, dan Jaehyuk.

Mang boleh sebanyak itu?

Sedangkan di mobil polisi, Jian di borgol oleh sang polisi tercintah.g

Dibawa oleh polisi, Jian dijaga oleh Hyunsuk.

Sedangkan yang lain, menaiki kendaraan nya masing masing.

***

To be continue.

Terima kasih telah membaca dan vote..

-500.

Kata Maaf | Doyoung TreasureDonde viven las historias. Descúbrelo ahora