BAB 8

435 70 0
                                    

Hari ini Becky sudah kembali sekolah. Setelah 2hari di rawat, kemarin ia diperbolehkan untuk pulang karna memang tidak ada luka serius

Becky sangat bersemangat hari ini. Bukan karna tentang pelajaran tapi lebih karna ia sangat merindukan kekasihnya. Walaupun selama di rawat Freen tidak mengunjunginya tapi mereka tetap berkomunikasi lewat ponsel

Becky tidak memberitahu jika hari ini dia sudah kembali sekolah pada Freen. Dia sengaja ingin memberi kejutan dan semoga saja sesuai dengan apa yg di harapkan

Sebenarnya Becky berencana untuk berangkat awal tetapi ada satu dan lain hal yg membuat rencananya itu gagal

Saat jam istirahat pun dia berharap jika bisa bertemu dengan Freen segera, namun lagi lagi itu tidak terlaksana. Karna kelas Freen sedang melakukan ulangan jadi istirahat mereka berbeda dengan yg lain

"Kenapa selalu ada saja yg menggangguku bertemu dengan kekasihku" Becky ngedumel dengan lirih sembari menyantap bakso itu dengan kesal

"Ada apa denganmu Bec?"

Becky tidak menanggapi temannya. Rasa kesalnya membuat dia enggan untuk berbicara dengan orang lain. Karna ia takut tidak bisa mengontrol ucapannya yg mana akan menyakiti perasaan orang lain, jadi Becky memutuskan untuk diam saja

Di dalam kelas Freen. Beberapa siswa melihat ke arah jendela, di luar begitu ramai karna memang ini jam istirahat sedangkan yg ada di dalam kelas ini masih harus berkutat dengan soal ulangan

Orang² yg ada di luar yg tau kelas ini masih sibuk dengan ulangan, beberapa murid usil sengaja meledek murid² yg ada di dalam kelas ini dan hal itu mendapat teguran langsung dari guru. Beberapa siswa tadi langsung meminta maaf dan pergi

"Fokus pada lembar soal kalian. Jangan hiraukan yg di luar"  ucap pak guru yg duduk santai di tempatnya sembari mengawasi murid²nya itu

"Baik pak" jawab mereka serempak

"Kapan selesai ini? Perutku sudah lapar" Freen berucap lirih sembari memegangi perutnya

"Cepat selesaikan agar kita bisa segera ke kantin" sahut Nam

Tak terasa jam pulang sekolah pun tiba. Kelas Becky sudah kosong karna memang murid² sudah berhamburan keluar. Becky pun segera bergegas menuju kelas Freen dan ternyata lagi² kelas ini masih belum ada tanda² berakhir. Becky hanya bisa menghela nafas kasar. Dia pun memutuskan untuk menunggu Freen di loby depan

"Kenapa kau dari tadi terlihat murung Bec?"

"Entahlah aku sangat benci hari ini"

Bosan menunggu dengan hanya duduk saja, Becky berniat untuk membeli jajanan yg ada di depan sekolahnya sambil menunggu kekasihnya keluar.

"Akhirnya neraka hari ini usai sudah" Freen meregangkan otot²nya sebelum akhirnya bangkit dari kursinya

Hari ini kelasnya benar² seperti neraka. Jam istirahat dan pulang yg sangat terlambat karna hari ini penuh dengan ulangan sialan yg membuat otaknya serasa terbakar. Semua orang yg ada di kelas itu bersorak bahagia saat akhirnya penderitaan mereka selesai.

Tubuh Freen terasa sangat lelah bahkan untuk berjalan sekalipun. Ia menenteng tasnya dan menyeret langkahnya karna memang jiwa raganya terasa sangat lelah

Freen baru ingat jika dirinya belum mengabari Becky sedari tadi. Harinya semakin terasa berat karna tidak mendapatkan asupan sekedar melihat wajah kekasihnya itu. Freen sebenarnya berharap jika hari ini Becky masuk sekolah dan mereka bisa bertemu tapi entahlah, wanita itu tidak terlihat sama sekali yg mana mungkin saja ia belum pulih

Namun betapa terkejutnya Freen saat tiba² ada yg memeluknya dari depan. Dia memang sedang tidak melihat ke arah depan karna sedang mengirim pesan pada Becky. Tapi lihatlah sekarang, Freen menyadari orang yg baru saja ia kirimi pesan ternyata ada disini, memeluknya dengan erat dan penuh kerinduan

"Aku sangat merindukanmu"  Becky mengucapkan itu dengan lirih tepat di telinga Freen

Otak Freen seperti berhenti bekerja untuk sesaat. Namun detik berikutnya, Freen menggerakkan tangannya untuk membalas pelukan yg Becky berikan

"Aku juga sangat merindukanmu"

Mereka berdua berpelukan dengan erat, tanpa peduli dengan orang² sekitar yg berlalu lalang melewati dan memperhatikan keduanya yg tampak sangat nyaman dengan pelukan itu

Disinilah mereka sekarang. Tempat aman di sekolah ini untuk mereka bermesraan. Tidak ada orang lain, karna memang semua murid sudah pulang ke rumah masing² dan ini menjadi momen baik untuk Freen dan Becky saling melepas rindu

"Kau tau sayang, sedari tadi aku sudah sangat ingin melihatmu tapi sepertinya keadaan sama sekali tidak mendukung apa yg aku mau"

"Yaa benar. Aku juga merasa hari ini adalah hari yg menyebalkan. Seharian aku ulangan 3kali, membuat otakku terbakar"

Becky mengelus kepala Freen sedangkan Freen dengan sangat nyaman bersandar di pelukan kekasihnya itu. Beberapa hari tidak bertemu membuat keduanya seakan enggan untuk berpisah. Mereka ingin menikmati waktu seperti ini lebih lama

"Sebentar lagi kau akan ujian dan lulus"

"Huhh kenapa waktu cepat sekali berlalu"

Seminggu berjalan begitu cepat dan hari ini adalah hari yg mungkin bisa dibilang hari yg seharusnya tidak ada. Hari ini ujian kelulusan dimulai. Beberapa murid sibuk dengan buku yg ada di tangan mereka, sedangkan yg lain terlihat santai dan malah masih bisa bercanda dengan teman²nya.

Begitu halnya dengan Becky. Ia sedang serius membaca dan menghafal materi yg ada di buku catatannya. Dia dan beberapa temannya berada di sudut ruangan yg lumayan sepi dari keramaian. Mungkin ini bisa membuatnya lebih fokus untuk belajar. Tapi nyatanya, walaupun sedari tadi ia berusaha memahami materi itu, yg ada di kepalanya justru adalah Freen. Wajahnya, senyumnya selalu terlintas di benak Becky, membuatnya kadang tersenyum sendiri

"Ada apa denganmu Bec? Kenapa kau malah senyum² dari tadi"

"Benarkah?"

Becky kembali tersenyum dan hal itu membuat temannya terheran heran. Di dalam pikiran temannya itu mungkin Becky kerasukan atau apa. Pasalnya tempat yg mereka tempati ini memang cukup sepi dan sedikit gelap karna berada di pojok. Tempat ini juga terkenal angker, itu kata orang² sih

Jam ujian mata pelajaran pertama sedang berlangsung. Semua murid yg ada di ruangan ini tampak sangat serius dan berfikir keras untuk menjawab soal². Kening Becky tampak berkerut dan menggerakkan pulpen nya mengetuk² kepalanya beberapa kali. Ia mencoba mengingat jawaban untuk soal yg sedang ia kerjakan.

"Sial. Aku tidak ingat jawaban untuk soal ini"

"Ayolah Bec berfikir. Kau tidak mungkin kan menjawabnya dengan asal"

Beberapa kali ia berguman sendiri dengan lirih. Menyemangati dirinya agar bisa menjawab soal² dengan benar. Becky mencoba menolehkan kepalanya untuk meminta bantuan temannya. Beruntungnya, temannya ini dengan senang hati memberi jawaban dan juga guru yg mengawasinya sedang lengah. Hal itu membuat Becky sedikit bernafas lega untuk melancarkan aksinya untuk mencontek

Becky dan temannya itu bertukar lembar soal tersebut. Di sana sudah ada jawaban yg dituliskan untuk Becky. Tulisan itu sengaja di tulis menggunakan pensil, agar nantinya bisa di hapus dan tidak ketahuan oleh guru pengawas































Hay guys, jangan ditiru ya perilaku Becky yg nyontsk kek gitu 😂 Kalian harus belajar yg bener ya kalo ada ujian biar bisa jawab soalnya.
Pokoknya jangan lupa vote dan komen ya guys :)

RELATIONSH!TWhere stories live. Discover now