Chapter 15 : The Amitiville House

246 31 1
                                    

"Hai Frey." Sapa Willona. Kelas Yang Freya lalui, Selesai terlebih dahulu dari Willona. Seperti biasa, kantin itu menjadi Tempat Yang Bagus Bagi Freya. Dia sangat menyukai tempat ini.

"Kau sendiri?" Tanya Freya tanpa menoleh pada Willona. Gadis Caramel itu tengah asik berselancar di internet.

"Yang lain masih ada kelas, Tapi Tumben Juga si William Gak ada." Ucapnya sambil duduk di depan Freya.

Tidak lama seorang Pelayan datang mengantarkan minuman Freya. "Hot chocolate, please." Ucap Willona. Pelayan tersebut mengangguk mengerti.

"Malam Ini, Mau ikut penelusuran lagi gak Frey?" Ajak Willona.

"Kemana?" Tanya Freya.

"Pemakaman Marble." Ucapnya.

"Ok." Ucap Freya singkat.

Willona kemudian menyadari, Gadis Yang mengobrol bersamanya, Masih asik mengamati sesuatu di Laptopnya.

"Sedang apa? Serius Banget?" Tanya Willona.

"Tidak ada, Aku hanya mencari tahu tentang Rumah Amitiville." Ucap Freya.

Willona Yang sedang Menenggak minumannya Seketika tersedak. Dengan Ekspresi mengernyit gadis Itu menatap Freya.

"Ke-kenapa Loh, Nyari info tentang rumah itu?" Tanya Willona Terlihat takut.

"Hanya Tertarik." Freya menyesap Coklat panas miliknya dengan pelan.

"Mending lupain deh Frey, Percaya sama Gue-Rumah itu bahaya banget." Ucap Willona.

"Bahaya?" Tanya Freya.

"Iya, Rumah Itu Konon adalah Rumah terkutuk. Siapapun Yang pergi ke rumah itu, akan di hantui Oleh iblis jahat." Jelas Willona.

"Hanya itu? Aku pernah mengalami Hal yang lebih berbahaya dari itu." Ucap Freya santai.

"Benarkah?" Tanya Willona Tidak percaya.

"Ya, waktu itu-"

"Hai, Girls." Sapa William memotong Ucapan Freya.

"Hai, Will. Sudah selesai kelas?" Tanya Willona.

"Mr. Harold, sangat membosankan." Ucap William. Kemudian menarik kursi dan bergabung dengan mereka.

"Siapa suruh kau mengambil Hukum." Ucap Willona.

"Mendiang Ibuku Yang memintanya. Aku Tidak ingin mengecewakannya." Ucap William.

"By The Way, Kalian sudah dengan Berita itu?" Tanya William.

"Berita?" Tanya Willona.

"Yes, Pagi ini aku Tidak sengaja menonton Berita. Polisi menemukan Mayat banyak Gadis Di Gorong-gorong Pinggir kota. Di Duga mereka adalah Korban dari Pembunuhan berantai yang terjadi." Ucap William.

"Lalu, bagaimana dengan pelakunya?" Tanya Willona.

"Itu yang aneh, Polisi mendapatkan laporan dari dua Orang pekerja Saluran Air. Ada sosok mayat yang tergeletak di sana. Dan yang lebih mengerikan lagi, Mayat Itu setelah terbelah dengan Tubuh Yang menganga. Kalian Bisa bayangkan, bagaimana mengerikannya." Ucap William.

Freya hanya sedikit menoleh, Dia tidak tertarik, karena memang dialah Yang melakukannya. Setidaknya polisi menepati janji Untuk Tidak memberitahukan kepada Publik, Siapa Yang pertama kali melaporkannya.

"Jasad siapa Yang di temukan di saluran air?" Tanya Willona.

"Dari apa Yang di temukan, Polisi Bisa mengidentifikasi, kalau mayat yang di temukan adalah David Berkowitz." Ucap William.

"Kau bercanda, Dia itukan....."

"Dia siapa?" Tanya Freya.

"Kau mungkin Tidak tau Freya, David Berkowitz, Adalah seorang Pembunuh berantai Yang memiliki Julukan 'Son Of Sam' Nama lengkapnya Adalah David Richard Berkowitz, juga dikenal sebagai Anak Sam dan Pembunuh Kaliber 44. seorang pembunuh berantai yang Di tangkap atas delapan serangan penembakan terpisah yang dimulai di New York City selama musim panas. Namun Dia berhasil kabur dari penjara." Jelas Willona.

"Polisi masih belum menemukan siapa Orang yang membunuhnya." Ucap William.

Tentu saja, Tidak mungkin Polisi akan mencurigai seorang Mahasiswi Yang melaporkan kejadian itu. Freya Tidak terlalu perduli soal itu.

***

Seperti janjinya, Setelah Kuliah hari ini Usai. Masih ada sisa Hari sebelum malam. Freya berniat Untuk mengunjungi Rumah Yang konon Sangat terkutuk di sana. 'The Amitiville House'.

The Amitiville House, Terletak di Desa Amitiville, 112 Ocean Avenue. Cukup Jauh Dari Ibukota. Freya menghabiskan beberapa jam Untuk sampai ke sana. Kisah Dari Amitiville House, sudah menjadi legenda tersendiri di Amerika. Konon Rumah Ini memang di Huni Oleh Roh jahat Yang bergentayangan. Ketika Freya sampai di sana, dia sudah di sambut dengan Aura mencekam Yang luar Biasa'. Meski terletak di dekat Rumah-rumah lainnya, Nyatanya Suasana di halaman Amitiville House ini, sangat suram Dan sepi. Freya Tidak tau sudah berapa lama Rumah Ini terbengkalai.

Dari suasana Yang sepi dan berantakan, bahkan Dedaunan saja, dengan bebas Menghiasi halaman Rumah ini, bisa di pastikan, Rumah ini sudah lama Kosong.

Pintu masuk berderit saat Freya membukanya. Lantai Yang terbuat dari kayu, terdengar berderit saat Freya menginjaknya. Ketika Freya masuk, Dia sudah di sambut Oleh pemandangan berdebu yang mengingatkan pada masa lampau. Dekorasi dari tempat ini, Tidak banyak Berubah. Karena Tidak ada satu Orang pun Yang berani mengubah Tempat ini.

Freya menaiki tangga menuju lantai kedua. Namun langkahnya terhenti di anak tangga, Ketika dirinya merasakan bisikan-bisikan misterius Yang menyerang indra pendengarannya. Freya tidak memperdulikan bisikan tersebut, langkahnya berlanjut Hingga sampai ke lantai dua. Terdapat beberapa kamar di lantai Ini, ketika Freya Tidak sengaja melewati cermin di dekat tangga, Gambaran pembunuhan Yang di lakukan Ronald DeFeo Jr, Tiba-Tiba Muncul merasukinya. Sekarang Freya Bisa melihat kilas Balik dari suasana tersebut. Dimulai dari Roni DeFeo Yang mengambil senapan Laras panjang. Dengan perlahan melangkah dan membuka satu persatu Pintu kamar, Lalu menembak mati Kedua Orang tua Dan Empat Saudara kandungnya.

Setelah Itu, Freya Melihat gambaran Roni DeFeo Jr Yang menembak dirinya sendiri di depan sebuah Cermin. Gambaran tersebut terpatri jelas dalam bayangan Freya. Hal itu Tidak serta Merta membuatnya takut. Freya menatap Kilas balik Tragedi Tersebut dengan wajah Datar dan pandangan nanar.

Setelah Gambaran Tersebut menghilang, Dari sudut yang Gelap, Freya mendengarkan sebuah suara Yang mirip dengan anak kecil. Manik matanya menangkap seorang Gadis Kecil dengan Pupil mata Yang sepenuhnya Putih, Tengah menyeringai ke arahnya. Lalu Gadis Kecil tersebut Keluar Dari persembunyiannya, Dan berlari Menuruni tangga. Terkadang Gadis itu menoleh ke belakang, Dengan isyarat agar Freya mengikutinya.

Freya menangkap Isyarat Gadis tersebut dan mengikutinya menuruni tangga. Gadis kecil tersebut, membawa Freya ke arah Basemen, Dan menunjuk Sebuah tembok Bata Yang terlihat seperti Di Tambal Oleh semen. "Kau Ingin aku menghancurkan Tembok itu?" Tanya Freya.

Gadis kecil tersebut mengangguk. Hal itu Tidak masalah bagi Freya, dia Juga penasaran Dengan apa Yang ada di balik tembok tersebut. Freya menoleh ke kanan dan kiri, mencoba mencari benda keras Yang Bisa dia Gunakan. Kebetulan Freya melihat sebuah Palu Yang Lumayan besar di Sudut basemen yang gelap. Palu tersebut Cukup berat, Tapi Tidak membuat Freya kesulitan. Dengan sekuat tenaga Freya beberapa kali menggedor-gedor, memukul Tembok Hingga Rubuh Berantakan. Bau anyir dan beberapa Lalat Beterbangan keluar Dari balik Tembok Yang Freya hancurkan.

Manik matanya menangkap sebuah pemandangan mengerikan. Sebuah lorong panjang yang di penuhi bau bangkai dan bau anyir. Lorong tersebut sangat Gelap dan hanya terlihat remang-remang Saja. 'Apa Ini?'

FREYA : Holders Of Lost Object ( BOOK 1 )Where stories live. Discover now