Chapter 16 : Sang Penjaga Lagu

230 28 1
                                    

Bau Busuk dan Bau anyir Yang tercium Dari dalam Lorong, Tak serta Merta membuat Freya Bimbang Untuk Melangkahkan kakinya. Gadis Koleris tersebut, Memasuki Lorong Yang Gelap dan menjijikan. Gadis Kecil yang bersama Freya sebelumnya, Hanya berdiri dengan tatapan kosong, menatap Punggung Freya. Setelah Freya Cukup Jauh Untuk masuk, Dari bawah Muncul dua tangan Berlumuran darah dan berkuku panjang. Kedua tangan tersebut, menarik Kaki Gadis kecil itu dan membuatnya Menghilang.

Masih Di lorong yang sama, semakin Freya masuk, semakin terdengar Bunyi seperti sebuah nyanyian dan tangga nada lagu. Freya berusaha mengabaikan Hal tersebut. Kemudian dia sampai di Ujung lorong, Dimana Dia melihat sebuah tangga spiral yang panjang memutar. Tangga itu terlihat lebih tinggi dari bangunan Amitiville House, jika dilihat dari bawah. Freya berfikir sejenak, Dia mengaitkan semua kemungkinan yang Terpatri di Benaknya. Biasanya Jika Dia mengambil sebuah Obyek, Dia pasti akan berada di sebuah Instansi, Namun kali ini berbeda. Apa Setiap Obyek, tersimpan dalam Lingkup Ruang Yang Tidak beraturan seperti ini?

Kemudian di puncak tangga tersebut Freya mendapati sebuah pintu. Dibalik pintu, Freya kembali mendapati sebuah lorong panjang yang mengeluarkan gelombang panas. Berbeda dengan lorong sebelumnya yang dia lewati, Tidak ada Bau Busuk atau bau anyir, hanya saja terasa sangat panas di sini. Freya Bisa merasakan Gelombang panas itu Dalam waktu sedetik setelah Dia membuka pintu.

Selama Freya berjalan di lorong Tersebut, udara di sekitarnya semakin bertambah dingin. Semakin dalam Freya berjalan, hawa dingin itu semakin tidak masuk akal. Bahkan di suatu titik, Freya merasa seakan tubuhnya terbungkus kristal es. meski dia memakai baju tebal Hari ini, Hawa dingin tersebut masih menusuk ke sum-sum Tulangnya. Terlepas dari tidak terlihat apapun yang menempel di kulitnya.

Semakin berjalan Freya merasa terbungkus kristal es Yang sangat dingin, Freya menghentikan langkahnya dan berdiam sesaat. Dia Merasakan keheningan dan mendengarkan kehampaan yang ada.

setelah beberapa detik terlewat, Freya mendengar tangisan bayi, Dia berbalik dan lari. Freya Tau, Tidak akan ada kekerasan yang menimpanya. hanya saja, tangisan bayi itu terus mengikuti Freya bahkan sampai Freya keluar dari Rumah itu.

Mitosnya, Jika kau mendengar tangisan bayi itu sepanjang sisa hidupmu, maka kau termasuk orang yang beruntung. Namun Jika suatu saat tangisan itu berhenti, maka di detik itu juga anak pertamamu akan mati.

Setelah itu Freya Tidak lagi mendengar suara bayi menangis, Dia menunggu agar lorong kembali hangat, dan kemudian Dua Kembali maju sampai ke pintu di ujung lorong. Freya memasuki Pintu tersebut dengan Hati-Hati.

Ruangan di dalamnya bermandikan cahaya hijau. Di tengah-tengah ruangan Freya Melihat ada seorang wanita tua yang sedang sibuk memutar tuas kotak musik yang tak mengeluarkan suara. Wanita itu Jika terlihat secara fisik cacat, karena dia tidak memiliki kaki.

Freya mendekati wanita tersebut Dan Saat Freya berbicara padanya, Freya Fokus Untuk melihat matanya. Freya Bisa menebak, Kalau perempuan tersebut menyembunyikan sebuah tombak kuno di dalam tulang kakinya. Jika Freya Memalingkan pandangan, maka Wanita Tersebut akan menusuk Freya dengan tombak itu dan membiarkannya mati kehabisan darah.

Freya kemudian melontarkan sebua pertanyaan pada Wanita tersebut, "Apa lagu yang pernah mereka mainkan?"

Setelah Freya menanyakan Hal tersebut, wanita tua Tidak menjawab, Tapi Dia Tiba-tiba mulai menyanyi dengan bahasa yang tidak pernah Freya dengar di dunia ini. Melody-nya Terdengar sangat merdu Dan jadi melody paling indah yang pernah Freya dengar. Padahal dia sendiri adalah mantan Penyanyi, Tapi Freya Tidak pernah Mendengar Melody yang begitu melankolis seperti ini. Melody tersebut membawa kedamaian dan ketenangan bagi pikiran, raga, dan jiwa Siapapun Yang mendengarnya.

Otak Freya Tiba-Tiba mulai membayangkan dengan jelas sekelompok anak-anak riang yang bermain musik dan menyanyi, sepolos dan seriang mungkin bak malaikat yang sedang bersuka cita. Dan dalam hitungan menit, pemandangan itu akhirnya berubah menjadi sangat mengerikan.

Freya Melihat Anak-anak itu Tiba-tiba mulai saling bertengkar, dan masalah mereka dengan cepat meningkat menjadi kekerasan paling brutal dan mematikan yang bisa Freya bayangkan. Mereka saling menusuk dengan tonggak kayu, saling mengeluarkan isi perut dengan batu yang tajam, dan bahkan merobek daging dari tulang dengan tangan kosong mereka.

Freya menyaksikan dengan Ngeri, yang awalnya adalah anak-anak bak malaikat, kini menjadi bak iblis kecil dengan raut wajah menyeramkan. Mereka kemudian menyebarkan kematian dan kerusakan yang lebih mengerikan dari yang bisa Freya bayangkan.

Kemudian Freya melihat anak laki-laki telanjang, berlumuran darah, bernyanyi dengan riang sambil berlari melintasi gurun yang panas. Anak laki-laki itu dikejar oleh monster-monster yang sangat buruk rupa. Mereka mengejarnya dan menghancurkannya tanpa sisa, Freya masih bisa mendengar lantunan lagu yang dinyanyikan anak laki-laki itu, bahkan tatkala tubuhnya sudah remuk dan mulutnya hancur entah kemana. Menyisakan onggokan daging yang bernyanyi sebelum akhirnya irama itu berhenti.

Penglihatan-penglihatan itu terus tergambar di mata Freya dan semakin lama Freya menontonnya, semakin keji pula hal yang terjadi. Namun, secara misterius, Freya merasa Bisa tetap tenang dan damai bahkan saat Dirinya menonton kebrutalan yang tak terkatakan ini.

Saat penglihatan menyeramkan itu berakhir, rasa sakit yang hebat Tiba-Tiba menusuk dada Freya. Membuatnya meremas Dadanya sendiri sambil berteriak Nyaring. Sungguh apa Yang Freya rasakan sangat menyakitkan, Dan baru pertama kali seumur hidupnya, Dia merasakan sakit Yang teramat sangat. Freya merasakan Jantungnya terasa seperti ingin meledak. Namun Freya Tidak membiarkan siksaan itu merusak fokusnya, Freya tetap Tidak memalingkan pandangan dari mata si wanita tua. Jika Freya berani memalingkan mata, maka jantung meledak pun lebih baik dibanding apa yang akan terjadi selanjutnya.

pandangan Freya tetap kukuh, Dan Secara Magis, rasa sakitnya berangsur-angsur menghilang sebelum sepenuhnya berhenti. Kemudian wanita tua itu berdiri dengan mata Freya yang masih fokus padanya. Freya tak tahu mengapa Wanita tersebut memberikan kotak musik miliknya kepada Freya.

Freya menyadari, kalau Kotak musik itu adalah objek ke-6 dari 538.

'Saat lagu itu terputar kembali, mereka semua akan bersatu.'

***

Freya membuka matanya dan terbangun di Lantai pertama Amitiville House. Di tangannya, Tergeletak Kotak musik yang di berikan wanita Tua sebelumnya. Freya mencoba mengatur nafasnya Yang sedikit terengah. Kemudian dia Mulai berdiri dan berniat Keluar, Sebelum Langkahnya terhenti Dan menoleh ke belakang. Tepat pada anak tangga pertama, Freya melihat Gadis kecil Yang sebelumnya dia temui melambai di sertai senyuman Yang ramah. Meski jika ada Orang yang melihatnya, Pasti akan lari terbirit-birit. Freya balas tersenyum, Sambil melambaikan tangannya, mengucapkan selamat Tinggal.

FREYA : Holders Of Lost Object ( BOOK 1 )Where stories live. Discover now