2

43.3K 351 0
                                    

Malamnya Nessa merasa lapar, ia melihat sayur-sayuran dari pak RT siang tadi namun ia malas untuk memasak.

Nessa hanya bisa mengeluh meratapi perutnya, "Kenapa aku ga kepikikiran bawa stok mie instan ya, mau beli makan keluar tapi ga tau yang jual dimana..."

Tok-tok-tok.

Dalam lamunannya Nessa tersentak kaget karena suara ketukan pintu, dia membuka gorden jendel untuk melihat siapa yang bertamu malam-malam begini.

"Adimas?"

Anessa membuka pintu. "Ada apa mas malam-malam begini?" tanya Nessa.

"Ini mbak, saya mau nganterin ayam bakar, siapa tau mbak Nessa belum makan malam jadi saya kepikiran mbak."

"Buat saya?" tanya Nessa.

Adimas mengangguk.

Nessa tersenyum senang tentu saja, ia merasa mendapat berkah karena Adimas membawa makanan untuknya disaat tengah kelaparan.

Adimas memberikan bungkusan berisi ayam bakar serta nasi pada Nessa. "Ini saya bakar sendiri ayamnya, maaf kalo ga enak ya," ujar Adimas.

Nessa melihat isi kantung plastik. "Mas ini banyak banget?"

"Ngga banyak ko mbak, cuma 1 ekor ayam."

"Mas Adimas seriusan? Ini 1 ekor ayam buat saya semua?" tanya Nessa terkejut.

Adimas mengangguk. "Saya buat emang niatnya buat mbak Nessa."

"Loh berarti mas sendiri ga makan ayamnya dong?" tanya Nessa.

"Kalo saya mah ga usah, yang penting mbak kenyang," ujar Adimas sambil tersenyum tulus.

"Ayo masuk aja, kita makan bareng aja ya mas Adimas? Saya juga ga bakal bisa habisin ini semua," ucap Nessa lalu menarik tangan Adimas masuk ke dalam rumah.

Nessa mengambil piring, dan menyiapkan air minum.

"Saya coba duluan ya mas Adimas, jujur aja saya emang laper," ujar Nessa.

"Silakan mbak."

Nessa mengambil sepotong paha, lalu melahapnya, baru 1 suapan ia menatap lekat Adimas. "Mas bohongin saya ya?"

"Ke-kenapa mbak?" tanya Adimas takut Nessa kecewa padanya.

"Ini mas Adimas beli kan bukan bikin sendiri?" tanya Anessa.

"Saya bikin sendiri mbak," jawab Adimas.

"Kenapa mbak? ga enak ya? mau saya buat makanan lain aja? ayamnya ga usah dimakan," ujar Adimas.

"Bukan gitu, ini terlalu enak mas, makanya saya ga percaya mas Adimas bikin ini sendiri. Mas adimas keren," ujar Nessa sambil mengacungkan kedua jempolnya lalu melanjutakan makannya.

Adimas jadi lega kembali, syukurlah jika Anessa suka makanan buatannya.

"Mas dapet ayam dari mana malem-malem gini? apa belinya pas siang?" tanya Nessa.

"Saya ambil di peternakan," jawab Adimas.

"Uhukk uhukkk..."

Anessa terbatuk-batuk mendengar jawaban Adimas.

"Mas nyuri? astaga mas ga boleh gitu, saya kasih uangnya ganti ke pemiliknya ya? mas Adimas harus kasihin uangnya besok!"

Adimas tertawa-tawa. "Mbak ga usah khawatir saya ga mencuri, ga perlu ganti pake uang juga," kata Adimas.

"Oh mas udah beli ke pemilik ternaknya ya?"

"Jangan dipikirin mbak, makan aja ayamnya mumpung masih anget."

Dokter Nessa dan Mas Adimas Where stories live. Discover now