✨ Rajesa (03)

206 29 0
                                    

Call Me Mpiw!



Sepulangnya Reno dan Rajeka dari rumah mereka. Fani langsung memarahi putrinya habis-habisan berkat Elysa yang menolak resepsi pernikahan yang semestinya.

"Seharusnya kamu minta pernikahan yang mewah dan berkelas, bukan malah minta privat! Kamu ini emang gak pernah bisa banggain orang tua sedikit pun! Untuk kamu masih berguna sedikit!" Geram Fani.

Elysa yang senantiasa terduduk di kursi rodanya itu lantas menunduk, dan berujar, "Maaf ma, Elysa cuma gak mau bikin keluarga Hendrawan malu karena putranya nikahin perempuan lumpuh kaya aku..."

Fani terdiam, kemudian ia cukup setuju dengan apa yang dikatakan oleh putrinya. Keluarga Hendrawan kan kaya, sudah pasti terkenal dan memiliki kolega bisnis dimana-mana, yang ada jika mereka mengetahui menantu Hendrawan berasal dari keluarga miskin terlebih lagi memiliki kekurangan yang ada citra keluarga Hendrawan akan rusak dan mendapat cibiran, menjadi bulan-bulanan para orang kaya.

"Bener juga, bagus deh seenggaknya kamu masih tau diri, yang penting sebentar lagi kamu nikah sama bagian dari mereka." Usai mengatakan itu, Fani pun langsung melenggang pergi dari ruang tamu, meninggalkan putrinya seorang diri.

Sedangkan Elysa, hanya bisa menghela nafasnya dengan berat. Sekali lagi, dalam kondisi mencekik seperti ini, Elysa hanya bisa menelan bulat-bulat rasa bersalahnya, sesal, dan derita. Ia tak berdaya, lagi.

✨🌙✨🌙

Raveno, melingkarkan tangannya dan memeluk mesra wanita terkasih yang selama bertahun-tahun menjalin asmara dengannya itu. Seharian ini ia menghabiskan waktu bersama kekasihnya, di apartemen sang kekasih. Tanpa memperdulikan jika pada hari ini ayah serta adiknya tengah menyambangi rumah keluarga dari gadis yang tak sengaja ia celakai itu.

"Kamu kenapa sih, tumben minta cuddle kaya gini, lagi ada masalah ya?" Sang kekasih bertanya, tentu ia merasakan kejanggalan pada kekasihnya, karena mereka sudah bertahun tahun lamanya menjalin kasih, kurang lebih 9 tahun sejak keduanya duduk di bangku kelas 11 SMA dulu. Jenna Dwianata namanya, yang tak lain merupakan gadis yang Raveno selamatkan sekaligus menjadi alasan ketidaksengajaan Revano yang membuat Elysa celaka dan kehilangan fungsi kakinya selama 8 tahun ini.

Raveno lantas "Hm...papa bahas-bahas lagi soal tanggung jawab ke cewek itu, padahal selama setahun penuh dia udah biayain segala pengobatan cewek itu, tapi kamu tau sendiri kan karena cewek itu lumpuh permanen papa malah janjiin ke keluarga cewek itu kalo aku bakalan nikahin dia."

Jenna tak terkejut lagi mendengar cerita tersebut, karena sejak lama Raveno sudah menceritakan segalanya, termasuk janji pernikahan itu.

"Terus gimana? Kamu...akan nikahin dia?" Tanya Jenna, suaranya memelan, karena kekhawatiran agaknya mulai mendera gadis itu.

Jelas Raveno langsung membantah, "Jelas enggak, sampai kapan pun aku gak akan mau nikahin cewek lumpuh itu, aku cuma mau nikah sama kamu sayang, kamu juga tau itu."

Jenna tersenyum lega, ia menatap Raveno dengan tatapan kasihnya, hingga pada saat Raveno kembali berbicara tatapan penuh kasih itu mendadak luntur.

"Tapi, si Jeka sialan itu yang akan gantiin aku." Lanjut Raveno.

"A-apa?! J-jeka nikahin cewek itu? Gantiin kamu?!" Jenna terkejut bukan main, ia sampai meloloskan diri dari pelukan Raveno saking terkejutnya.

"Kamu kaget kan? Aku juga sama, entah apa yang ada di otak dia, anak itu yang minta sendiri, tapi aku yakin sih dia cuma pengen keliatan keren di depan papa, dan ambil hati papa supaya seluruh perusahaan utama jatuh ke tangan dia, disaat jabatan tinggi pun udah jadi milik dia. Tapi terserah aku gak peduli sama sekali, karena aku sendiri sebentar lagi akan jadi pewaris perusahaan mendiang mama dan segera keluar dari perusahaan sialan papa." Jelas Raveno, tak ada keraguan sama sekali saat mengatakannya, yang ada sorot matanya begitu membara.

Sedangkan Jenna sendiri, entah mendengarkan atau tidak perkataan dari kekasihnya, yang jelas gadis itu terus terdiam dan tenggelam dengan isi kepalanya.

✨🌙✨🌙

"Bahkan sampai detik ini pun gak ada hal yang bisa papa banggain dari anak bajingan itu Jeka, dia benar-benar menguji papa, disaat seperti ini bisa-bisanya dia menghilang gitu aja." Geram Reno.

Sebenarnya bukan saat ini saja Reno menggerutu atau memaki putra sulungnya yang menghilang sejak pembahasan pernikahan itu, tetapi sebelum mereka menyambangi rumah Elysa pun sang papa tak berhenti menggerutu dan memaki putra sulungnya tersebut.

"Cih, udah Jeka bilang dia gak akan pernah bisa diandelin sama sekali, dalam segi apa pun, bahkan bisa Jeka prediksi dalam hitungan hari perusahaan mama yang sebentar lagi resmi jadi milik dia, akan hancur di tangan anak itu." Ujar Rajeka, tak ada gambaran yang berarti di raut wajahnya.

"Hah...papa gak peduli soal itu, mamamu mungkin emang pengen perusahaanya hancur di tangan akan kesayangannya, yang papa peduliin adalah soal tanggung jawabnya dia, rasanya harga diri papa hancur gitu aja berkat kelakuan dia yang gak bertanggung jawab itu, untungnya ada kamu, papa berterima kasih banget sama kamu, dan maaf kamu jadi terlibat di masalah ini." Ucap Reno. Tentu sebagai seorang ayah ia merasa bersalah pada putra bungsunya itu, karena lagi-lagi putra bungsunya yang selalu mendapat getah akibat kelakuan putra sulungnya. Tapi disisi lain, putra bungsunya ini merupakan putra kebanggaannya, yang selalu dapat diandalkan dalam hal apa pun.

"Papa gak perlu sampai bicara kaya gitu, si bajingan itu aja sama sekali gak ngerasa bersalah atau menyesali keputusannya, jadi papa gak pantes kalo sampai merasa bersalah kaya gini." Ucap Rajeka, meski nadanya tak bersahabat dan tampangnya datar-datar saja saat berucap, tapi Rajeka tulus saat menyampaikannya.

Reno tersenyum tipis, sambil menepuk bahu Rajeka beberapa kali. Sekali lagi ia sangat bangga pada putra bungsunya ini.

"Kalo gitu Jeka balik ke ruangan Jeka dulu." Ucap Rajeka, seraya bangkit dari duduknya, merapikan jas yang dipakainya lalu meninggalkan ruang kerja dari sang papa.

Memang, selepas menyambangi kediaman Elysa, ayah dan anak itu langsung kembali ke perusahaan untuk kembali bekerja. Rajeka memang mendapat jabatan tertinggi di perusahaan, tetapi diatas itu masih ada Reno yang memegang kuasa penuh karena ia masih pemilik sah dari perusahaannya tersebut, sedangkan untuk si sulung ia memiliki jabatan biasa disana, tetapi sebentar lagi anak itu akan segera keluar dari sana dan mengurus sepenuhnya perusahaan milik mendiang mamanya atau mendiang istri Reno yang semula perusahaan tersebut sempat dikelolanya.






18-03-2024.

RAJESA✨🌙 [LK]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt