🌹{Sosok Pengganti Ayah}🌹

141 121 69
                                    

°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°

°

°

•____________________•

Bertahan hidup di dunia yang kejam ini adalah bisnis yang melelahkan, tetapi banyak penghargaan di akhir pertempuran.
•____________________•




















Pagi pagi buta seorang gadis cantik telah terbangun dari tidur lelapnya. Akhirnya ia bisa tidur di tempat yang nyaman, gadis itu beranjak. Ia berjalan menuju kamar mandi,

Gadis itu keluar dengan wajah yang segar dengan air yang menetes dari wajah cantiknya. Mata sang gadis menengok ke arah sang ibu yang masih terlelap, ia enggan membangunkan sang ibu.

Dengan perlahan gadis itu menggelar sajadah, lengannya mengambil Al- Qur'an. Gadis itu mulai melantunkan Ayat - ayat suci Al - Qur'an, sesekali memejamkan mata untuk mengingat hafalan.

Puk

Sang gadis tersentak saat seseorang menepuk pundaknya, ia pun berbalik

"Ibu"

"Kenapa tidak membangunkan Ibu?"

"Kay tidak tega Bu, apalagi melihat Ibu yang tidur lelap" Jelas Kayfa

Tari tersenyum "Kamu lanjutkan hafalannya, Ibu mau ambil wudhu dulu" Tari beranjak menuju kamar mandi.

Akhirnya Tari dan Kayfa di pindahkan ke kamar yang layak, itu semua berkat Amron. Walau Kayfa berpirasat saudaranya akan berbuat lebih buruk terhadapnya.

"Lho Nak, kok malah melamun" Tegur Tari sambil memakai mukena

Kayfa tersadar "Nggak Bu, Kay nunggu Ibu. Kay juga mau setoran hafalan Kay ya Bu..."

Tari mengangguk "Sok, bismillah dulu"

_______

Setelah sholat subuh Kayfa langsung beranjak untuk menyetrika pakaian. Tidak memerlukan waktu lama, akhirnya tiga puluh menit sudah selesai.

Kayfa melanjutkan pekerjaannya yaitu memasak, hari ini Kayfa akan memasak makanan yang cukup banyak sebab anggota keluarganya yang sudah menambah.

Sedangkan sang Ibu hanya menyapu dan membersihkan debu, semua pekerjaan yang lainnya diserahkan kepada Kayfa. Itu adalah titah dari gadis itu, ia tidak mau Ibunya terlalu penat jika mengerjakan pekerjaan rumah yang amat banyak.

Takdir KayfaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang