01

7.2K 410 49
                                    




Seiring usia kehamilan istrinya yang kian bertambah, Indra memutuskan untuk memakai jasa asisten rumah tangga dan baby siter membantu dan menemani Rinjani di rumah dan menjaga putra pertama mereka

Kehamilan Rinjani yang memasuki usia 6 bulan membuatnya mudah lelah, ditambah Alden semakin hari semakin lincah kesana kemari walau di bantu baby siter Rinjani tetap memilih mengambil porsi pengasuhan lebih besar dari baby siter Alden karna ia tak ingin Alden lebih dekat dengan baby siternya dari pada dengan orang tuanya sendiri

"Abangg.. Mainannya kalau sudah di rapihkan lagi ya nak" Ucap Rinjani tak mendapat sautan dari Alden

"Abang... " Tidak di jawab lagi, saat ia melihat sang putra tengah menonton televisi yang menampilkan iklan ayam goreng tepung di salah satu resoran siap saji

"Abang" Ulang Rinjani lagi dengan suara lebih kencang

Deby susternya Alden langsung berdiri berniat merapikan mainan balok Alden yang berserakan diatas playmate nya

"Jangan deb biarin si abang belajar juga, abanggg... Alden, telinganya mana? " Ucap Rinjani tegas

"Mama mau mau..." Jawab Alden menatap mamanya lucu saat iklan tersebut sudah berganti iklan lainnya

"Mau ayam goreng abang? " Tanya Rinjani, bayi itu mengangguk semangat hingga sedikit kehilangan keseimbangan

"Kalau gitu bantu mama masukan mainannya dulu boleh? Nanti kita makan ayam goreng mama belikan... ayok baloknya masukin tempatnya mana" Rinjani memberi contoh dan arahan yang langsung diikuti putranya, setelah selesai memasukan semua mainannya ke tempat semula Rinjani menepati janjinya membeli ayam goreng tepung untuk makan siang mereka melalui aplikasi pesan antar

Suami 🐻

Sayangg, sudah makan? Aku beliin online mau ya??
11.37

Ini lagi sama bapak mau makan yangg
11.40

Mualnya parah nggak?
11.42

Sedikit, kamu sama abang makan apa?
11.43

Abang minta ayam goreng tepung, ntar dia makan ayamnya aja tepungnya di buang
11.43

Saya juga mau ayam tepung
11.44

Aku beliin online ya?
11.47

Iyaa
11.47

Mulai dari awal kehamilan ke dua ini hingga sekarang Indra belum selesai dengan masa morning sicknya, sejak sang istri dinyatakan hamil hingga saat ini berat badannya turun hingga kurang lebih 5 kg karna kesusahan meningkatkan napsu makannya

Hal yang biasa ia lakukan untuk mengakali jam makannya adalah dengan meminum susu kedelai dan sari kacang hijau tanpa gula, walau nutrisinya kurang lengkap setidaknya ia tak terlalu kelaparan dan biasanya ia jarang merasa mual saat berada di rumah

Apalagi jika ia di suapi sang istri, mau apapun lauknya pasti ia bisa memakan lahap tanpa mual sedikitpun, mungkin adik Alden ingin seluruh anggota keluarganya selalu berkumpul di rumah

"Makan Ndra, kamu harus makan" Ucap bapak Prabowo Subiyanto

"Iya pak" Jawab Indra hanya mengambil sepotong tahu goreng yang ia taburi sambal dan dua potong timun, Pak Prabowo melihat itu hanya tertawa

"Ini niii... Adil ya anak kalian, bukan cuman mamanya yg berjuang loh papanya juga ini" Pak Prabowo tak habis pikir dengan kondisi Indra saat ini

"Ijin, kalau makan banyakan takut mual saya pak" Jawab Indra, siapa sangka karirnya yang cemerlang di dunia militer di tambah baret merah yang ia letakan di pundak seragam PDH nya ini tidak membantunya sedikitpun menghadapi morning sick

Sering terpikirkan olehnya jika ia yg notabennya tentara anggota kopasus dengan fisik terlatih dan sangat prima saja di buat kelimpungan begini apalagi kalau misalkan istrinya yg harus mengalami ini pasti akan jauh lebih menyiksa

"Kamu ga mual juga ki? " Tanya pak Prabowo pada Rizki yang di ketahui dang istri Arabella Irmansyah juga tengah mengandung usia 3 bulan

"Ijin, aman saya pak... Istri juga gampang makannya, malah masih kerja juga" Jawab Rizki, setelah menikah Rizki tadinya diminta sang mertua untuk meneruskan usahanya itu kini di pegang langsung oleh Bella dengan alasan agar suaminya bisa tetap menjaga kinerjanya di bawah bimbingan bapak Prabowo

"Oh tapi ada juga yang begitu memang" Kata Pak Prabowo lagi

"Ini berarti pelantikan besok cucu saya masih Alden aja ya? Yg 2 belum launching ya? " Imbuhnya

"Ijin, belum pak" Jawab keduanya

"Ya sudah, Alden aja ikut waktu pelantikan gapapa ya Ndra? " Tanya Pak Prabowo pada Indra

"Siap, boleh pak asal tidak merepotkan sekarang lagi aktif aktifnya juga dia" Ucap Indra mengingat ingat tingkah ajaib Alden akhir akhir ini

Bagaimana tidak bayi berusia satu setengah tahun itu beberapa waktu lalu di larikan ke UGD karna membuat panik seisi rumah ketika berhasil memasukan se biji manik manik yang entah ia dapat dari mana ke dalam hidungnya hingga harus di lakukan tindakan oleh dokter

"Kenapa? Udah bisa apa dia? " Tanya Pak Prabowo penasaran karena belum bertemu Alden sama sekali selama beberapa bulan terakhir

"Ijin, lagi senang senangnya eksplore pak, beberapa hari yg lalu dia penasaran dengan manik manik baju begitu dia masukan ke hidung, saya sama istri panik jam setengah 10 malam saya ke bawa ke UGD" Cerita Indra tentang tingkah ajaib putra Rinjani itu

"Hahaha tapi pintar itu dia, dia penasaran aja itu ini muat masuk hidung atau engga trus di coba sama dia" Ucap Pak Prabowo

"Jadwal saya kosong kapan ki? Ajakin Alden nginep sini nanti Ndra kalau jadwal saya pas kosong, biar tidur sama saya" Imbuhnya

"Siap pak" Jawab Indra, ia senang Pak Prabowo benar benar menganggap keluarganya bagian dari keluarga beliau juga terlebih Alden yang di perlakukan seperti cucu beliau sendiri



*****



"Papa.. Papa" Alden kecil merentangkan tangan menyambut sang ayah yang baru saja tiba di rumah

"Salim dulu nak" Alden mengerti perintah ibunya, ia mengambil tangan kanan papanya dan menciumnya, lalu mendongak tersenyum dengan mata berbinar binar yang lucu, ia paham bahwa setiap papanya pulang ia tak boleh langsung memeluk sembarangan

Karna mamanya selalu menekankan bahwa papa seharian di luar rumah jadi saat papa pulang harus bersih bersih dan makan dulu sebelum bermain dengannya

Papanya pun begitu, sebelum memasuki rumah ia terbiasa mencuci tangannya di luar agar saat Rinjani dan Alden mencium tangannya dalam keadaan bersih dan tidak mencium Alden saat ia belum mandi serta berganti baju

"Sebentar ya bang, papa mandi cepat cepat ya" Indra berlari kecil ke kamar diikuti putranya yang ikut berlari sambil berteriak kegirangan










Bersambung...











Kamu dan Negara S2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang