13

4.3K 342 39
                                    




Rinjani baru pertama kali memasuki istana presiden sebagai tamu, ia sama sekali tak pernah berfikir atau bermimpi bisa menjadi tamu presiden karna biasanya ia datang ke istana negara hanya sebagai peserta upacara itupun tidak sering

"Yangg... Liat aku, cantik ga? " Tanya Rinjani pada suaminya ketika mereka baru saja memasuki area penjagaan post 1, Indra melihat Rinjani heran baru kali ini ia mendengar suara Rinjani kurang percaya diri

"Emang kamu pernah ga cantik? Cantik tiap hari kok... Cuman ketemu bapak yangg bukan ketemu presiden" Jawab Indra tersenyum, memegang tangan Rinjani yang dingin

"Bapak kan sekarang presiden" Rinjani tertunduk lesu, ia sangat senang Pak Prabowo menjadi Presiden tentu saja... Beliau juga sudah seperti orang tua kandung bagi Rinjani dan Indra hanya saja ini pertama kalinya Rinjani di undang secara langsung menghadap Bapak. Saat beliau baru saja menjabat sebagai Presiden RI

Walau hubungan antara mereka dengan bapak Prabowo cukup dekat namun Rinjani masih saja terkagum kagum dengan keprotokolan RI 1 ini, bibir cantiknya tak henti henti berdecak kagum, hingga suara Pak Prabowo terdengar mendekat kearah mereka

"Cucu kakeeekkk" Pak Prabowo merentangkan tangan dan sedikit menunduk menyambut cucu kecilnya itu, namun bukannya berlari menuju sang kakek Alden justru memberi hormat

"Homaaat gak" Pria kecil itu sangat lucu bertindak seperti seorang tentara dewasa yang gagah berani tentu saja sudah di latih sang papa selama berjam jam untuk aksi pertunjukan kecil ini, Rinjani dan Indra pun turut memberi hormat sesuai perintah

Pak Prabowo tertawa sangat senang dengan tingkah menggemaskan bocah 2 tahun ini, setelah menerima hormat dari cucu dan menantunya Pak Prabowo mengangkat calon jendral kecil itu dalam pelukannya

"Waduuhh hebatnya jendral ini" Ucap Pak Prabowo menciumi Alden gemas

"Apa kabar pak" Ucap Indra menyalami beliau diikuti oleh Rinjani

"Saya sehat... Ayo masuk dulu, Jani masuk dulu, aduuhhh jendral kecil satu lagi ini bobo terus" Ucap Pak Prabowo memainkan tangan kiri Arsen yang nyenyak dalam gendongan papanya

Beberapa saat Alden bingung melihat banyaknya wajah wajah baru di rumah baru kakeknya itu, ia tampak meneliti satu persatu orang orang di sana hingga matanya bertemu dengan om kesayangannya

"Oh.. om Ajip, om ajiipp" Sapa Alden menunjuk Rajif lalu melambai lambaikan tangan kecilnya

"Hallo jagoan, tos dulu" Ucap Rajif menyapa putra pertama abangnya itu

"Sehat Pak Indra? Bu Indra? " Tanya Rajif

"Sehat om Rajif, om Rajif sendiri sehat? " Tanya Rinjani

"Alhamdulillah bu" Ucap Rajif menggendong Alden

"Ini Tante Rajif ga diajak Om?" Bisik Rinjani, membuat Rajif tertawa

"Nanti saya ajak soan ke rumah dinas bapak ibu Wadan Yonif ya" Kata Rajif

"Abang... Lihat kakek punya apa? " Ucap Pak Prabowo mengeluarkan miniatur mobil sport yang dapat di naiki Alden dan di kendalikan dengan remot kontrol

"Huaaaa... Huaaa..." Mata bulatnya berbinar binar menatap mobil berwarna silver itu, segera ia meminta turun dari gendongan Rajif

"Bilang apa dulu sama kakek bang.. " Ucap Rinjani mencekal tangan Alden sebelum heboh pada mobil barunya

"Aaa... Aaaaa" Teriak Alden tak sabar ingin segera memegang mainan barunya

"Mama ga akan lepas kalau abang belum say thankyou ke kakek" Rinjani berbisik tegas di telinga kanan putranya, sementara Indra hanya melihat tingkah ibu dan anak itu

Kamu dan Negara S2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang