A7P

274 14 0
                                    

(Gambaran asramanya, Pict dari pinterest)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

(Gambaran asramanya, Pict dari pinterest)

Sebuah asrama yang kini berada di Yogyakarta yang dulunya tidak ada penghuni, sekarang sudah diisi oleh tujuh remaja yang menyandang status seorang siswa SMA.

Dulu banyak sekali yang minat untuk tinggal di asrama Wirmapafi tetapi, setelah satu kejadian yang terjadi di tahun 2020 silam membuat semua orang tidak mau menempati asrama tersebut.

Dan konon katanya setiap malam ada sesosok perempuan yang duduk di atas pohon mangga yang bersebelahan di kamar nomor 7. Dan tidak banyak orang juga yang mau lewat di depan asrama Wirmapafi, sekedar untuk melewati asrama tersebut juga tidak bisa dibayangkan betapa seramnya dalam asrama tersebut apalagi untuk menempati asrama itu?

Heh. Kalau hantunya ganteng aku juga mau wkwk.

Walaupun asrama tersebut sudah di huni tetapi auranya tetap tidak berubah, samasekali menyeramkan. Ditambah separuh lampu yang belum di pasang bohlam nya.

Dan eh?

Tolongggg anak siapa ituu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tolongggg anak siapa ituu

Seorang remaja yang kini sudah nangkring di atas pohon mangga? Apakah dia temannya perempuan di malam hari yang sering dilihat oleh warga sekitar asrama Wirmapafi?

Hebat sekali pasti dia anak Indihome, eh indigo.

"HAEKAL!!"

"TURUN GAK LO!?"

Seorang remaja datang lagi berlari menuju pohon mangga yang di duduki remaja sebelumnya. Yap yang teriak barusan Baskara, dan yang manjat pohon Haekal.

"Apaansih Jing! Gw mau metik nih mangga."

"Lo buta atau gimane sih?! Udah tau tu mangga masih hijau-hijau, ngidam lo?" ucap Baskara sambil tertawa kecil.

"Tapi semalem gw ngeliat dari kamarnya Nathan udah kuning, berarti udah masak dong. Eh ini mau gw ambil malah hijau semua buahnya, jadi gw nyari letak yang mana nih buah yang masak."

"Udah cepet turun. Ini adzan Zuhur tau! Lo mau ntar ada mba kunti yang meluk lo dari belakang?"

"Amit-amit banget gw astaghfirullah,"

Setelah berceloteh tak jelas akhirnya Haekal turun dan berkeliling pohon mangga?

"Lo ngapain lagi malah kelilingin ni pohon? Mending lo keliling Ka'bah dapat pahala, lah keliling pohon cuma dapat hikmahnya aja."

"Bentar kok sendal gw ilang? Lo pasti yang ngumpetin? Jangan main-main deh Bas, mana sendal gw."

"Lah malah nuduh, orang gw aja balik dari dapur tadi habis bantuin Jilyan sama Desta masak terus lanjut kesini buat nyari lo, dan lo malah asik nangkring di atas pohon habis itu nuduh gw lagi. Gak rebes lo Kal,"

"Gak beres kali."

"Nah iya itu maksudnya, typo aing."

"Terus sendal gw kemana? Masa hari nyeker sih!"

"Udah terima nasib aja,"

Mereka berdua melenggang pergi menuju ke dalam asrama dengan Haekal yang, nyeker?

                                     ✧✧ ✧✧

"ASSALAMUALIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH PARA PENGHUNI ASRAMA WIRMAPAFI!!"

"Walaikusalam, coba kalo masuk gak usah teriak-teriak!! Bisa pecah gendang telinga gw!" ucap Denta yang kini mengambil sendok sayur.

"Ye maap atuhh,"

"Kalian darimana aja? Kok lama banget, gak tau aja nih perut gw udah keroncongan." ucap Januarta sambil menyendokkan nasi ke piringnya.

"Si Haekal naik tu pohon mangga di samping kamarnya Nathan, trs malah nuduh gw sembunyiin sendalnya. Mana pake acara keliling tu pohon lagi, miring otaknya kali." celetuk Baskara diakhir membuat Haekal menggeplak lengan Baskara.

"Kok bisa ilang sendal lo? Ternyata ada yang minat juga sendal Upin Ipin lo itu, padahal kan udah buluk banget,"

"Yeu sekate-kate lo sama gw, gitu-gitu sendal gw ada juga yang minat apalagi gw kan udah pasti ada yang naksir lah,"

"Cewe-cewe bukannya naksir malahan lari karena takut sama lo kali," celetuk Nathan.

"Heh curut udah deh gak usah ikut campur, eh semalem lo liat kan buah mangga yang di samping kamar lo itu? Kita liat sendiri semalem tu buah udah agak menguning eh pas tadi gw manjat malah hijau semua tu buah, mana masih keras-keras lagi,"

"Masa? Padahal semalem udah kuning kok berubah jadi hijau?" tanya Nathan balik.

"Heran kan kenapa bisa gitu,"

"Kalian lupa kalo pohon itu yang sering muncul perempuan malem-malem?" Tanya
Gemini yang sedari tadi sibuk dengan acara makannya.

"Eh? Iya cok lupa sama cerita warga waktu itu,"

Setelah mengucapkan itu mereka melanjutkan acara makan yang sempat tertunda beberapa detik yang lalu. Setelah selesai mereka balik ke kamar masing-masing, tetapi tidak dengan Nathan.

Ia masih belum beranjak dari kursi yang sedari tadi ia duduk, merenung. Itulah yang Nathan lakukan.

"Masa iya pohon itu ada perempuan kalo malem?"

Nathan merenung di dalam hati, kenapa ia merasa ada yang janggal? Apakah mereka harus pindah asrama ke kompleks sebelah?

Kalau pohon itu tidak di samping kamar Nathan ya Nathan bisa saja tidak sedikit takut, tetapi posisi pohon itu berada di samping kamarnya? Dan tepatnya berhadapan ke arah jendela, heh siapa yang tidak takut dan merinding?

Awas Than nanti ada yang ngetok jendela kamar mu~

"Udah deh mending gw tutup pake papan terus lapisin pake kain yang tebel, ah iya."

Nathan mulai merancang rencananya, rencananya ialah untuk memasang sebuah papan/kayu lalu di lapisi dengan kain yang tebal, setebal dompet Gemini.

Ia lalu beranjak dari kursi dan menuju ke arah kamarnya, kamarnya berada di arah ujung berpapasan dengan tembok yang berwarna putih pekat.

                                         TBC.

ASRAMA 7 PINTU [NCT DREAM]Where stories live. Discover now