5🌵 Tatap mata

189 17 10
                                    

===

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

===

Lain tempat, di dalam bangunan sederhana terletak di ujung desa dengan lingkungan hidup bernuansa Islami, tinggallah sebuah keluarga wara'i berisikan 4 orang anggota, terdiri dari 2 orang tua dan 2 anak.

Tak ada yang mencolok dari rutinitas keseharian mereka selain peternak ayam dan menghidupkan masjid desa dengan mengajarkan anak-anak warga Al-qur'an, ilmu agama serta rutin mengadakan mujahadah, yasinan, dan istigosah.

Mereka sungguh berusaha menjadi manusia bermanfaat yang dicintai Tuhan.

"Kakak di mana ya, Dek?" tanya pria paruh baya pada Rahman- putra bungsunya yang hendak memberi pakan ayam di kandang.

"Di kamarnya Pak sama ibu. Mau Rahman panggilkan?" jawab sekaligus tawarnya sambil balik arah mau mendatangi sang kakak tapi segera dicegah Bapak.

"Tidak usah. Biar Bapak aja yang ke sana." ujar Bapak lalu pergi.

Sampai di pintu kamar anak sulungnya, ia berhenti, menatap 2 perempuan terkasih yang sedang berinteraksi satu sama lain.

"Ibu gak henti-hentinya memanjatkan rasa syukur kepada Allah, Kakak diberitakan pasangan yang insyaallah bisa membantu menjaga hafalan Qur'an Kakak," ucap wanita berkepala 5 tulus sambil mengelus pundak putrinya di depan cermin meja rias dengan senyuman mengembang lebar.

"Ibu ...," panggil putrinya lirih.

"Gimana Sayaang?"

"Doakan Salma terus yaa? Salma takut..."

Fariatus Salma, santriwati Yaman jalur beasiswa pondoknya dulu. Kini, tepat berumur 23 tahun ia pulang kembali ke Indonesia untuk menerima perjodohan dari gurunya dengan sosok Gawagis besar

"Bapak bisa mengerti ketakutanmu, Kak. Perasaan seseorang yang akan menikah memang seperti itu, banyak sekali hambatan-hambatan yang diciptakan perasaan dan pikirannya sendiri," celetuk Bapak tiba-tiba sambil mendekat.

Dalam lubuk hati terdalam, tak bisa dipungkiri, jujur saja terdapat rasa minder dengan keluarga calonnya. Bagaimana tidak, siapa dirinya ...? Siapa Beliau!? Langit bumi, tidak sebanding.

"Jangan banyak khawatir, Kak. Allah mengawasimu, Dia yang akan mengurusimu."

Salma menarik napas dalam-dalam, mau tak mau, tak lama lagi masa lajangnya akan berakhir Syawal nanti. Susunan rencana dari mulai lamaran hingga resepsi telah ditentukan oleh kedua belah pihak. Dirinya hanya berharap semoga semuanya berjalan lancar.

~~~

"Setelah rampung pembahasan hal-hal wajib berkaitan tentang Allah dan rasulNya, sekarang masuk kewajiban tiap mukalaf mengetahui syarat, rukun, dan hal-hal yang membatalkan sholat," terang Afifah pada BAB Sholat.

Takkan Usai (NK 2)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt