BAB 6

47 12 0
                                    

Bertahun-tahun telah berlalu, kini Anna telah menjadi wanita dewasa karena sekarang ia memasuki umur ke 45 Tahun, berbeda dengan Elias yang tak pernah berubah, meski umurnya lebih dari 100 tahun.

Anna yang dahulunya seorang gadis ceria, sekarang ia lebih tenang, bisa dibilang ia terkadang bijaksana dalam mengambil keputusan.

"Tuan, silahkan dimakan, Ini adalah resep terbaru saya."

Ujar Anna seraya meletakkan hidangan diatas meja.

"Terima Kasih, apa nama hidangan ini Anna?".

Elias meraih hidangan itu dan kemudian mengunyahnya.

"Aku tidak tahu harus memberinya nama apa Tuan, yang pastinya itu dibuat menggunakan ikan air tawar, dan aku berhasil menghilangkan rasa lumpurnya".

Anna tersenyum, diwajahnya menunjukkan ekspresi penuh kebanggaan.

"Kau hebat Anna."

Sahut Elias sembari menikmati hidangan itu sampai  tak tersisa.

Mereka berbincang layaknya seorang sahabat, tak ada rasa tak nyaman diantara keduanya meski kini mereka tampak seperti seorang ibu dan anak.

                            ***

Gemerisik malam yang dipenuhi suara hewan muncul dalam kegelapan, menjadi semakin memekakkan telinga ketika terdengar tapal kuda yang berlarian kencang, serta ringikan yang berada tepat dihalaman rumah Anna.

"Tuan, apakah anda terganggu dengan suara itu?".

Tanya Anna pada Elias yang sedang duduk sembari memainkan sihirnya, hingga sebuah sinar kecil keluar dari jemarinya.

Elias memutuskan tinggal bersama Anna lima tahun lalu, karena ia takut Anna yang umurnya terus bertambah akan merasakan kesulitan jika hidup seorang diri.
Meski bagi Anna ia tak setua yang dipikirkan Elias, namun Elias memaksakan permintaan itu, hingga akhirnya Anna menyetujui ucapan Tuannya.

"Biarkan saja, sepertinya mereka hanya lewat".

Sahut Elias tanpa memalingkan wajahnya.

Bbrraaakkkkkk,,,

Seketika pintu rumah yang terbuat dari anyaman bambu itu roboh, hingga orang-orang yang berada diluaran rumah Anna, berhasil menerobos masuk.

"Kau wanita monster, keluarlah!".

Seru seorang pria berseragam jirah.

"Apa maksudmu? Aku tidak melakukan apapun?".

Sahut Anna yang tampak terkejut, ia ketakutan setengah mati melihat gerombolan pria tak dikenal dengan tampang menyeramkan telah merusak rumahnya.

"Hei, kaulah yang selama ini  membuat sebuah rumor hingga para penduduk tidak berani menginjak hutan ini, lihat bahkan kau mengurung seorang pria muda!".

Ucap prajurit lainnya dengan penuh emosi, setelah melihat Elias yang duduk diam dilantai tanpa ekspresi apapun.

Seketika salah satu dari mereka menarik keluar Anna, dan mendorongnya hingga ia jatuh tersungkur ke tanah.

Sapu tangan yang selalu dibawanya  ikut terjatuh disebelahnya, saat Anna akan meraihnya, tangannya diinjak hingga Anna merintih kesakitan.

"Dasar monster, tidak selayaknya kau hidup didunia ini!".

Teriak pria itu sembari mengambil sapu tangan milik Anna yang tergeletak.
Seketika ia terkejut melihat lambang sapu tangan keluarga Baron, bangsawan tempat ia mengabdikan diri seumur hidupnya.

Elias (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang