Criminal 14

1.1K 64 3
                                    

Happy Reading...

.

.

.

.

.

Dunk menunggu Phuwin sadar bersama Joong, dalam pikiran yang berkecamuk dan tak percaya dengan keadaan Phuwin saat ini.

Dunk berpikir bahwa Pondlah ayah dari bayi yang kini tengah dikandung oleh Phuwin.

Namun Dunk tak gegabah, ia ingin mendengarkan kepastian dari Phuwin terlebih dahulu. Sebelum menghubungi Pond untuk datang kemari.

Keesokan paginya, saat Dunk menunggu Phuwin. Joong mengambil tanggung jawab membeli sarapan untuk mereka. Dunk yang masih menunggu Phuwin sadarpun hanya mengangguk setuju.

Joong keluar lalu mengambil ponselnya dari saku untuk menghubungi seseorang.

.

Phuwin dilarikan kerumah sakit, dan dia didiagnosa hamil oleh dokter.
07.28

Baik tuan saya akan memberitahukan ini pada tuan Pond.
07.30

.

"Makan dulu." Ucap Joong, sambil menyodorkan satu suapan penuh pada Dunk.

Dunk yang tadinya meringkuk duduk diatas kursi samping brangkar Phuwin'pun. Mengalihkan pandangannya dari Phuwin pada Joong.

"Aku belum lapar Joong."

"Kau belum lapar tapi perutmu baru saja berbunyi. Ayo makan beberapa suap, setelah itu aku tak akan memaksamu." Paksa Joong.

Dunk'pun membuka mulutnya pasrah, ia masih khawatir akan keadaan Phuwin dan mengkhawatirkan masa depan adiknya itu.

.

"Tuan muda, saya membawa kabar tentang Tuan Phuwin dia baru saja dilarikan kerumah sakit. Dokter mendiagnosa Tuan Phuwin sedang hamil." Ucap salah satu orang kepercayaan Pond, yang kini membungkuk penuh rasa hormat pada sang atasan.

Pond yang mendengar hal itu dengan cepat berlari kearah garasi mobil, ia tak mementingkan penampilannya untuk saat ini. Mendengar kabar bahwa Phuwin dilarikan kerumah sakit saja itu sudah cukup membuat Pond tak memikirkan hal apapun, apa lagi penampilan.

Pond berlari diarea rumah sakit yang diberitahu oleh orang kepercayaannya.

Hingga, ia melihat Joong yang baru saja keluar dari salah satu ruangan. Barulah ia tau dimana tepatnya kamar rawat yang dihuni oleh kekasihnya.

"Joong." Panggil Pond, Joong pada awalnya kaget melihat keberadaan Pond. Tapi, ia mengangguk dan menepuk bahu Pond untuk masuk kedalam.

Didalam ruangan ia melihat Phuwin yang berbaring dengan didampingi oleh Dunk.

"Phi, bagaimana keadaan Phuwin?" Ucap Pond khawatir, ia menghampiri Phuwin dan melihat Dunk yang kini tengah meringkuk menyandarkan kepalanya pada brangkar tempat tidur Phuwin.

Dunk yang mendengar suara Pond'pun menengadahkan kepalanya, menatap sosok yang mungkin saja penyebab utama keadaan adiknya saat ini.

Dengan tatapan tajam, Dunk menatap Pond yang kini tengah menatap Phuwin dengan penuh kekhawatiran.

"Pond?" Panggil Dunk, membawa Pond kembali menatap sosok kakak dari kekasihnya itu.

".."

"Apa kau sudah tidur dengan Phuwin?" Tanya Dunk, menatap Pond penuh dengan tersangka.

CRIMINAL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang