-: ✧ :- 03・.

61 13 0
                                    

"Kyaa! Putra hebat banget~!" teriak heboh para manusia pink(?).

"Dia cuma nimbang apa hebatnya??!! Kita semua juga bisa!" protes trio biru.

"Harap tenang selama praktikum berlangsung!"

'Plop!'

"Kyaa! Putra keren, deh~!" para mahasiswi baru disana kembali berseru heboh saat putra membuka tutup botol.

"Plis, lah! Cuman buka tutup botol doang!!" dan trio biru pun kembali protes.

'Grrrrrrrr'

Tatapan tajam para fangirl Putra tertuju pada trio biru yang langsung merinding di tempat.

"KALO NGGA SUKA YA DIEM AJA, BISA KAN?!"

"KALIAN IRI KAN SAMA KHARISMA PUTRA!"

"SADAR DIRI, DONG! KALIAN GA FULLCOLOR, CUMA TOTAL BLUE!!"

"HATERS GONA HATE!!!"

"KALIAN TUH, CUMA KARAKTER SAMPINGAN YANG NGGA SETARA SAMA PUTRA!"

Dan trio biru pun mundur secara teratur.

"Kenapa maba tahun ini aneh-aneh semua...?"

.
.
.

"Dith, elu satu-satunya cowo yang kena pesona Putra...

Jangan-jangan lu hom--"

'Buagh!'

"Jangan sembarangan ngomong!" tegur Radith yang menabok codet(?).

"Ga usah nabok, dong!"

"Lagian kamu ngomongnya gitu! Kalo [Name] denger gimana?!" Radith protes balik sambil menutupi kedua telinga [Name] yang memasang ekspresi datar.

"Kenapa sih? Lagian aku juga udah tau homo itu apa..." batinnya.

"Tapi ga usah ditabok juga!" codet kembali protes dengan kesal

Kali ini, Radith lebih memilih untuk mengabaikan protesan codet.

"Cuma... Cara praktikum Putra tuh elegan banget...

Buka tutup botol aja kharismanya tetep keluar.

Wajar kan? Kalo aku yang praktiknya ugal-ugalan terkesima?" papar Radith sembari menggaruk kepala belakangnya yang tak gatal.

"Sebagai cowo, aku menghormatinya." final Radith.

"Ati-ati kalo deket Radith, ih..." trio biru mundur secara perlahan, bahkan sipit sampai menarik [Name] agar ikutan mundur.

"KALIAN DENGER PENJELASANKU TADI NGGA, SIH?! ITU [NAME] NYA JANGAN DIBAWA JUGA!

LAGIAN GUA BUKAN HOMOOOO!!!!"

.
.
.

"Tumben kamu marah kayak tadi." ucapku sambil meminum susu kotak dingin karena sekarang sudah jam istirahat.

"Jelas lah aku marah! Siapa juga yang ngga kesel kalo disebut hom-- eh!" Radith langsung menutup mulutnya sebelum menyebut kata itu di depanku.

"Ga usah segitunya juga... Aku udah tau homo kok." ucapku santai.

"Hah?! Kok bisa?!" Radith langsung menoleh kaget kearahku.

"Ya bisa lah! Aku udah besar, tau! Udah kuliah!" jawabku agak kesal karena sepertinya Radith masih menganggapku sebagai anak polos yang tidak tahu apa-apa.

Radith hanya menanggapinya dengan cengengesan.

Aku kembali meminum susu kotak ku. Dan saat teringat sesuatu, aku melirik kearah Radith,

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 13 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

GLASS (We Are Pharmacist x Reader) Where stories live. Discover now