Lima

224 25 8
                                    

"Sayang."

"Sudah pagi."

"Bangun, sayang."

"Aku sudah menyiapkan sarapan untukmu."

Perlahan, Force membuka kedua matanya. Saat melihat, nampak kekasihnya sedang tersenyum padanya. Senyuman yang begitu indah dan menghangatkan.

"Sayang, jam berapa ini?." Tanya Force sambil menarik pelan lengan kekasihnya dan membuatnya berada di dekapannya. Force kembali memejamkan kedua matanya dan membiarkan kekasihnya itu bersandar si dadanya.

"Baru jam enam pagi. Tapi, bukankah kita harus berangkat ke kantor lebih pagi?." Force tersenyum saat mendengar ucapan kekasihnya, karena memang mereka selalu berangkat lebih pagi agar bisa berangkat bersama dan menghindari kecurigaan karyawan lain jika mereka memang menjalin hubungan.

"Tidak perlu, sayang. Mulai sekarang aku ingin semua karyawan di kantorku tahu jika kau adalah kekasihku. Jangankan mereka, aku juga akan memberitahu seluruh dunia jika kau adalah kekasihku." Ucapan Force membuat kekasihnya itu tersenyum, Force menciumi pucuk kepala kekasihnya itu dengan lembut.

"Kau sangat wangi, sayang. Aku tidak pernah bosan menghirup aroma tubuhmu."

Force mendorong pelan tubuh kekasihnya hingga membuat dirinya terbaring. Kekasihnya itu tersenyum padanya, jemari indahnya mengusap pelan rahang tegas yang dimiliki oleh Force.

"Kau sangat cantik." Kekasihnya memang begitu indah, kini terdapat rona di pipinya.

"Sayang, kau membuatku malu." Jawab kekasihnya, dan jemari indahnya yang awalnya mengusap rahang tegas milik Force kini jemarinya mengusap pelan bibir tipisnya.

"Hmm.. Bagaimana ya?. Tapi kau memang sangat cantik." Jawab Force lagi dan ia mulai menciumi jemari lentik milik kekasihnya dan juga telapak tangannya. Kekasihnya nampak semakin tersipu, ia sedikit memalingkan wajahnya karena malu.

"Sayang, tatap aku." Force sepertinya tidak ingin kekasihnya berpaling sedikitpun darinya.

"Aku mencintaimu, sayang. Sangat mencintaimu."

Twin FlameDonde viven las historias. Descúbrelo ahora