14

432 69 24
                                    

Ilang sehari  ga kehilangankan?🤭 Abis bukber sama nonton tulus kemarin malem,sekalian malam mingguan lah🤭🤣 emang kalian yang zomblo😄













Chaeyoung sudah berada di acara perayaan dengan teman-teman yang lainnya ,dan juga yang pasti ada Lisa.

Acara berlangsung di ball room Oasis Amir Hotel. Banyak petinggi-petinggi dari setiap kalangan pemilik rumah sakit yang hadir juga.

Chaeyoung tidak begitu menyukai keramaianpun lebih memilih memisahkan diri dari yang lain.

Daripada sibuk berbicara hal-hal yang tidak penting,lebih baik dia hunting makanan.

Banyak berbagai jenis makanan yang di hidangkan di depannya, jika saja Chaeyoung membawa kantung keresek,dirinya akan membungkus makanan-makan itu.

"Wahh ini terlihat lezat " Chaeyoung mengambil sepotong kecil kue bolu coklat lalu memakananya sambil kesenangan karena menurutnya sangat enak.

"Kenapa disini?" Seorang laki-laki muda yang berpakaian rapi menghampiri Chaeyoung.

"Sedang menikmati kenikmatan yang haqiqi" Jawab Chaeyoung asal,walaupun memang makanan adalah kegemarannya.

Laki-laki bernama lengkap Jeong Jaehyun hanya terkekeh mendengar ucapan teman seperjuangannya.

"Lalu kau sedang apa disini, tidak bergabung dengan teman-teman mu yang lain?"

"Sedang menikmati ciptaan tuhan yang indah"

"Uhukk—-"

"Makanya pelan-pelan, aku juga tidak akan meminta. Ini minumlah" Jaehyun memberikan minuman jus jeruk yang ada dimeja.

Chaeyoung menerima gelas itu lalu meminumnya  "Ucapanmu sebelumnya membuatku hampir muntah"

"Memang apa yang salah dengan ucapanku? Aku serius Chaeyoung"

"Jaehyun—aku—- sebaiknya jangan berharap lebih denganku , karena sungguh aku belum siap. Aku tidak ingin pertemanan kita harus hancur jika —-"

"Aku mengerti. Jangan di pikirkan lagi." Chaeyoung bernapas lega mendengar pengertian daei Jaehyun.

"Kau bisa mengandalkanku dalam hal apapun. Aku selalu ada untukmu dan juga—- aku akan tetap menunggu mu. Aku harus gabung dengan yang lain."  Setelah memberikan senyuman hangatnya ,Jaehyun meninggalkan Chaeyoung yang saat ini merasa bersalah .

Chaeyoung tau jika Jaehyun sangat mencintainya, namun Chaeyoung belum siap dengan hubungan yg melibatkan perasaan. Dirinya masih ingin bebas tanpa harus merasakan pahitnya percintaan. Dia takut jika hubungan pertemanan mereka berdua lebih dari teman, maka akan ada saja masalah yang akan merusak hubungan mereka, Katakan saja Chaeyoung mempunyai trust issues.

***

Malam ini Jennie dan Ji Ah sibuk membuat dimsum malam ini di dapur. Mereka hanya tinggal mengukus setelah membentuk dimsum-dimsum tersebut.

"Jisoo akan pulang jamberapa,Nak? Tumben sekali dia mau bernyanyi di acara ulang tahun " tanya Ji Ah yang sudah mencuci tangannya lalu duduk di bangku dekat dapur.

"Sekitar pukul sebelas Bun, tapi tidak tahu juga , Jisoo bilang tidak pasti. Kata Jisoo wajahnya Dokter Jaya seperti orang memelas kekeke
" sembari mencuci barang-barang bekas  berperang membuat Dimsum tadi.

"Bunda masih suka takut kalau Jisoo di luar tanpa dirimu. Anak itu bisa berbuat nekat kapan saja"

"Tenang Bun, Jisoo sudah mulai sibuk dengan syuting pertamanya nanti , Jennie bisa jamin itu. Selama dia tidak bertemu dengan orang itu."

"Tetap saja Bunda terkadang merasa Jisoo itu — tapi Bunda harap Jisoo selalu baik-baik saja. Bunda semakin khawatir saat dirinya di vonis sakit itu."


***
Jisoo sedang  di luar Ball room tempat perayaan ulang tahun keponakan Dokter Jaya diadakan . Dokter Jaya memang meminta agar Jisoo menyayi di acara Keponakannya , hitung-hitung sebagai kado yang tidak terlupakan. Lagi pula Jisoo tidak keberatan dengan itu, Dokter Jaya sudah banyak membantu dirinya.

"Kau memang sengaja ingin merepotkan adikmu lagi ,ya?" Awalanya Jisoo tidak tau jika pertanyaan itu di sampaikan untuk siapa, karena saat orang itu berbicara dia berada di belakangannya Jisoo. Saat menoleh, Jisoo bisa melihat Lee Minho yang sudah berdiri di belkangannya.

"Apa maksud anda? " Yanya Jisoo tidak suka .

"Tidak ada yang mengudangmu disini, untuk apa kau datang?" Jisoo semakin tidak mengerti maksdu laki-lali tia di depannya ini.

" Anda bicara ap—-"

"Jisooyaaa—-" Dokter jaya keluar dari pintu besar ball room lalu menghampiri Jisoo.

"Aku pikir kau —- Prof.Lee " Dokter Jaya tidak melanjutkan ucaoannya saat melihat Lee Minho.

Lee Minho sedikit menunduk memberi hormat.
"Apa kabar? " Tanya Dokter Jaya.

"Baik , kau bagaimana? Sudah lama sejak— 8 tahun yang lalu"

"Acara kalian juga disini? Ohh— selamat untuk anakmu atas gelar dokternya. Akhirnya anakmu bisa seperti dirinu" Jisoo sekarang ia tahu kenapa Lee Minho bertanya seperti tadi , ternyata ini alasanya.

"Kita  bicara lain kali, aku harus masuk kedalam . Jisoo ayo masuk kita makan. Prof Lee saya permisi" Lee Minho membalas dengan senyuman.

Lee Minho memandangi punggung belakang Jisoo yang sudah tak lama dia lihat. Kenapa dia selalu menyakiti anaknya setelah bertahun-tahun? . Ini seperti setelan otomatis untuk Lee Minho .
Dari mana dia akan memulai untuk memperbaiki semua kekacaaun ini. Ini sangatvrumi dengan tingkat gengsinya yang setinggi gunung.





***
Jisoo sedang berada di dalam kamar mandi. Dengan gemetar dirinya berusaha keras menahan rasa paniknya .

"Arghhhhh"  Menarik rambutnya asal dengan berharap bisa meredakan rasa paniknya.

"Laki-laki sialan!! Arghhhh " Dengan susah payah dirinya meredam suaranya agar tidak terdengar siapapun.

Jisoo makin tidak terkendali. Dia tidak bisa meminum obat itu lagi,lagipula dia juga tidak membawanya. Hanya ada cara agar dirinya bisa merasa tenang.

Jisoo mencari sesuatu di dalam toilet itu,apapun itu setidaknya bisa menghilangkan paniknya. Dia menemukan pulpen yang berada di kantung celananya bekas dia tadi memberikan tamu undangan tanda tangannya diacara ulamgtahun keponakam Dokter Jaya.

"Ughhhh" Jisoo mulai menekan dan membuat garis panjang di lengan dalamnyaa hingga darah keluar dengan cepat.

Jisoo melakukan self harm setelah sekian lama dirinya berhasil tidak melakukan hal itu. Tapi entah kenapa Jisoo bisa setertekan itu  saat bertemu dengan Lee Minho. Kenapa dia haris bertemu lahi dengan orang  itu.

"Semua akan baik-baik saja—-kau tidak butuh dia dihidupmu—-Jisoo " Jisoo berusaha menyemangati dirinya .

"Ini sangat tenang" Jisoo susah mulai mendapatkan ketenanganya lagi, namun lagi-lagi dia harus melukai dirinya lagi. Tak lama rasa kantuk tak dapat Jisoo tahan, dan kegelapan menghampiri dirinya.




Jakarta ,17 Maret 2024

Note : direstuin ga Chaeyoung nya sama Jeahyun?😆

Met puasa yaa, Hwaiting sampai nanti sore.






Jeong Jaehyun , Sipaling nungguin😄

Jeong Jaehyun , Sipaling nungguin😄

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
If the World was ending [Chaesoo X Siblings]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang