24

447 77 24
                                    

Lee Minho langsung menghubungi Dokter Jaya setelah tahu jika Jisoo masuk ICU.

"Apa yang terjadi?" Lee Minho langsung menuntut jawaban saat panggilannya tersambung.

"Seharusnya saya yang bertanya , apakah anda baik-baik saja Tuan?"

"Hanya kecelakaan kecil...Bagaimana putriku bisa sampai masuk ICU?"

"Tuan... kau tahu bagaimana kondisinya, dan terjadi komplikasi—" Dokter Jaya tidak melanjutkan dirinya ragu untuk melanjutkan kalimatnya karena kondisi Lee Minho juga masih lemah.

"Kenapa anda diam?"

"Saya jelaskan ketika anda sudah benar-benar pulih Tu——"

"Katakan saja! Saya bahkan sudah baik-baik saja. Saya akan kesana." Lee Minho langsung menutup panggilannya.

Lee Minho lamgsung meletakan ponselnya dengan kasar saat menoleh tatapannya bertemu Chaeyoung yang sudah mengeluarkan air mata.

"Nak—-"

"Ayah Hiks—-hiksss" Chaeyoung langsung berhampir memeluk Lee Minho yang sedang posisi duduk di atas ranjang.

"Hey kenapa menangis sayang, Kakakmu akan baik-baik saja " Lee Minho memberikan henagnatan dalam pelukkannya —membelai surai pirang itu dengan lembut.

"Lihat Ayah" Chaeyoug melepaskan pelukkannya dalam isakan yang masih kencang.

"Anak Ayah yang satu itu sangat kuat, Nak. Kau tahu  itu bukan, jadi Ayah mohon untuk tetap kuat demi Kakak mu ya" Lee aminho mengusap air mata anak hubgsunya yang masih mengalir deras di pipi yang sudah mulai menirus itu.

"Ayah" Ucap Chaeyoung dengan lirih , namun matahya memancarkan keseriusan.

"Hmm"

"Mulai sekarang Adek juga ikut bertanggung jawab. Adek yang kesana jadi Ayah tung—-"

"Tidak Nak ,Ayah—"

"Ayah" Dengan nada yang sedikit meninggi— memejamkan kedua matanya dan melipat kedua bibirnya dengan membuang nafas kasar sekali. "Ayah lupa, Adek sekarang dokter Ayah, dan juga penyakit Kak Jisoo — aku tidak tau mungkin ini keberutatau tidak , Adek harus ikut andil dalam memantau kondisi Kakak."

"Ayah tau... Jujur—- Adek tidak ingin menjadi Dokter , Selama ini Adek benar-benar hanya melakukannya karena permintaan Kak Jisoo saat Ayah mengusirnya waktu itu—hikss "

"Kakak bilang—aku harus menjadi dokter yang mem—bangga—kan hiks..."

"Padahal Adek suka menyanyi— Adek ingin seperti  Ibu —Ayah hiks hiks"

"Saat Adek memohon untuk ikut kakak pergi saat itu—-kak Jisoo bilang sama Adek ... Adek disini aja ya, jaga Ayah" Chaeyoung mulai menceritakan semua isi hatinya dan beberapa hal yang mungkin Lee Minho tidak tahu tentang kejadian beberapa tahun lalu.

Caheyoung mengelap air matanya sendiri dengan kedua tangannya. " Ayah... Adek akan melihat Kak Jisoo ...Ayah tunggu disini ya, nanti Adek kabari bagaimana perkembangannya." Lee Minho mentap putrinya yang dulu menangis hanya karena tidak dibelikan gulali ,sekarang tumbuh menjadi gadis yang dewasa dan hebat.

"Adek... Maaf jika —-"

"Stttt—- Ayah —jangan meminta maaf kepadaku, katakan saat nanti Ayah bertemu Kak Jisoo"

***

Jennie dan Ji Ah saling pandang saat melihat Chaeyoung sudah berdiri di hadapannya, mereka berdua terkejut saat Chaeyoung tiba-tiba sampai di depan ruang tunggu ICU.

"Chaeng—-"

"Maaf jika aku datang terlambat"

"Nak—" Jiah membawa Chaeyoung dalam pelukkannya .

If the World was ending [Chaesoo X Siblings]Where stories live. Discover now