Bagian 02 - pindah sekolah baru

41 2 0
                                    

3 hari di pindahkan sekolah lain. Keihan yang awalnya anak yang aktif dan penuh energik bahkan terkenal anak berandal ketika di Smp telah menjelma menjadi siswa pendiam, dingin dan tak suka bergaul sejak ia terkutuk. Di sekolah barunya Kei belum pernah menunjukkan sisi anehnya, para roh juga belum ada yang mengganggunya, kesan orang lain terhadapnya adalah ia orang yang sombong dan tak suka bergaul. Hari pertama ia masuk ke sekolah baru di pertengahan Semester kedua ia di kagetkan dengan beberapa orang yang ia kenal berada di sekolah yang sama tapi untungnya mereka berada dikelas lain dan satu tingkat di atasnya alias kakak kelas, yang perlu ia pastikan hanyalah menghindari orang-orang yang mengenalnya sebaik mungkin.

Di banding sekolahnya dulu, ini jauh lebih hidup seperti sekolah pada umumnya. Kei berharap ia bisa mengontrol dirinya agar kejadian seperti di sekolahnya sebelumnya tidak terulang ia berharap ia bisa menjalani hidupnya dengan normal walaupun tanpa teman.

Kei tidak tau harus bereaksi seperti apa ketika ia ditabrak oleh seorang pria yang sedang kejar-kejaran dikoridor dengan seorang wanita. Suara wanita yang memanggil nama Tian itu melengking dari kejauhan.

"Ahh, maaf ..!" Ucap Tian yang tak sengaja menabrak Kei hingga jatuh ke lantai.

"Tian !!!" Wanita itu datang dan langsung memukuli Tian.

"Tunggu tunggu tunggu tunggu !!" Ucap Tian mencoba menghentikan Selya yang dengan kesal memukulinya.

"Aku nabrak seseorang !" Tambahnya dan Selya pun akhirnya berhenti.

"Woah, dia sedang sakit. Kau sangat tidak berperasaan kenapa kau menabrak orang sakit!" Selya yang melihat kepala Kei memiliki luka yang di balut kasa itu pun menyalahkan dan memukul Tian lagi.

"Hei itu karena kau mengejarku bodoh !" Ucap Tian lalu membantu Kei berdiri, tapi menunjukkan kesan seakan tidak ingin disentuh karena ia menjauhkan dirinya dari uluran tangan Tian.

"Maafkan dia, dia memang kasar sini biar ku bantu !" Ucap Selya dengan percaya diri mengulurkan tangan tapi sikap Kei masih sama ia menghindari sentuhan fisik dari keduanya beranjak berdiri ..

"Aku baik-baik saja !"

Ucap Kei lalu beranjak pergi, ia bahkan tidak tersenyum sedikit pun. Ia tau ia pasti akan disalahpahami. Tapi setidaknya itu membuat orang lain akan segan untuk mengajaknya bicara untuk kedepannya sehingga ia tidak perlu repot-repot untuk menghindari semuanya nanti ketika semua berpikir ia adalah orang buruk mereka otomatis akan menjauh darinya.

"Anak-anak kita kedatangan teman baru, namanya Keihan !" -Bu guru.

Beberapa orang berbisik-bisik, bagi Kei apa pun itu selagi mereka tidak mengusiknya dan menyentuhnya semua akan baik-baik saja meskipun ia masih tidak terlalu disukai tapi ia harap tidak seburuk di sekolah lamanya.

"Woah itu orang yang ditabrak Tian !" Ucap Selya.

"Hei pelankan suaramu !" Ucap Tian yang duduk dibelakang.

"Baiklah Kei silahkan duduk dikursi kosong di belakang!" -bu guru.

Kei punya firasat buruk tentang ini. Entah kenapa perasaannya tidak enak ketika tau ia sekelas dengan 2 orang yang kejar-kejaran dikoridor tadi dan lagi ia salah satunya duduk tepat bersebelahan dengannya yaitu Tian.






Ya, hari berlalu dengan membosankan seperti yang sudah Kei bayangkan. Tapi baiknya ia tidak diganggu meski ditatap sinis dan orang-orang sering berbisik ketika melihatnya tapi setidaknya orang-orang tidak menggila menyuruhnya pergi.

Hal perlu Kei lakukan adalah bertahan dalam kesuraman dan kesepian ini. Itu bukanlah hal yang buruk bagi seseorang telah menerima segala jenis keburukan dilempar kursi, batu, di dorong, diculik, hampir di bunuh bahkan terkena kutukan. Tapi adakalanya ketika Kei teringat masa lalunya sebagai anak remaja normal yang punya banyak teman ia merasa seakan seluruh tubuh di sayat dari dalam.



Di jam istirahat. Dikelas..

" Orang itu benar-benar aneh. Dia tidak suka orang lain mengajaknya bicara dan dia bicara apa dia dipaksa pindah sekolah? Bukankah dia dari sekolah favorit? Apa yang terjadi disekolah sebelumnya apa jangan-jangan dia anak orang kaya, mereka bangkrut karena itulah ia jadi seperti itu !" Ucap Jeri.

"Simpan saja asumsi drama mu itu, apa pun itu yang jelas ia tidak suka dengan kita jadi biarkan saja dia, lihat sampai kapan dia bisa bertahan sendirian !" -Denis.

"Tapi aku suka deduksi Jeri, kurasa dia terlibat perkelahian disekolah barunya. Mungkin karena dia bersikap buruk jadi dia dipindahkan ke sekolah barunya!" Ucap Tian.

"Kalian berbakat mengarang naskah drama kenapa kalian tidak berkerja sebagai penulis naskah saja hah !" -Denis.

"Hei jangan terlalu serius, lihat lipatan di keningmu kau benar-benar kesal. Baiklah tuan malaikat ayo kita pergi makan saja !" Ucap Jeri menarik Denis dan diikuti Tian.

Tinggallah Kei sendirian di kelas. Seraya mengeluarkan kotak bekalnya ia menatap langit dari jendela yang berada tepat disebelah tempat duduknya. Kei memasang Headset di ponselnya dan memutar musik untuk membunuh sepi. Wallpaper lockscreen di ponselnya benar-benar menyayat hati. Itu adalah foto nya bersama 3 sahabatnya ketika di Smp. Ia merindukan masa-masa itu tapi ia berharap ia tak pernah bertemu mereka lagi pada kondisi ini. Ia tak ingin kenangan baik itu hancur ketika mereka tau betapa anehnya ia saat ini.

Kei memakan bekalnya seraya menyapu air matanya. Ia merasa seperti orang yang paling menyedihkan, ia sangat ingin hidup normal seperti orang lain. Kei tidak tahan, ia menutupi mulutnya ketika tangisannya mulai semakin keras. Tak terduga ternyata Denis melihatnya dan ia bersembunyi di balik tembok. Denis mendengarkan tangisan kesedihan Kei dan mengusir orang-orang yang ingin memasuki kelas.







Pesan masuk diponselnya dari Jeri.

_Woi udah belum ngambil duitnya lama banget..

Aku tiba-tiba sakit perut jadi aku mau ke toilet dulu, kalian makan aja berdua, aku tidak nafsu makan lagi !

Hahaaa, kasian, yasudah!




Denis kembali mengintip sedikit Kei sudah berhenti menangis ia menyapu air matanya dengan kedua tangan nya. Itu mengingatkannya dengan apa yang terjadi sebulan yang lalu. Ketika Denis menjemput kekasihnya di SMA internasional school untuk menemaninya mencari buku Denis tak sengaja melihat Kei yang di siram air berwarna coklat seperti bekas pel dan lagi tingkah orang-orang yang memperlakukan dengan buruk seperti mereka telah mencoba mengusir seekor harimau. Terlihat takut dan tak menyukainya keberadaannya.


"Apa yang kamu lihat sampai segitunya!" Ucap pacar Denis.

"Mereka keterlaluan!" Ucap Denis menunjuk ke kejadian yang tengah berlangsung di depan pintu masuk area sekolah.

"Oh itu, kamu nggak tau dia sih, orang yang nggak tau kalau liat kejadian seperti ini pasti merasa kasian dengannya. Tapi dia tidak patut dikasihani, dia itu orang yang mengerikan !"

Usai Pacarnya selesai mengucapkan kata mengerikan teriakan terdengar dan itu berasal 3 orang yang menyiram Kei. Kondisi semakin memburuk orang-orang berdatangan dan semua mendiskriminasi Kei yang posisinya adalah korban. Itu tidak adil, Kei terlihat berlari pergi menjauh meninggalkan tempatnya di siram tadi yang semakin ramai.

"Dia itu terkutuk. Semua yang menyentuhnya atau mengusiknya akan mengalami hal aneh bahkan terkena siak dan terluka. Dia itu aneh dan menyeramkan dia selalu bergumam dan bicara sendiri !"

Penuturan dari pacarnya itu tak membuatnya takut atau ngeri yang ada membuatnya penasaran dan kasihan bagaimana Kei selama ini menjalani hidup dan di anggap seperti monster oleh semua orang. Itulah yang membuat Denis memiliki kesan yang berbeda dari yang lain ketika melihat Kei masuk ke sekolahnya sebagai siswa pindahan.



Next...

Siswa Kutukan Sekolah Menengah Atas(Ongoing)Where stories live. Discover now