LIMA PULUH TIGA

367 20 3
                                    

                                        •
                                        •
                                        •

Selama di perjalan Nadzira memutar lagu kesukaan-Nya. Dan sesekali mengikuti alunan musik-Nya. Farhan sama sekali tidak terganggu dengan musik yang Nadzira putar.

"Kamu sering banget dengerin musik?," Tanya farhan.

"Bukan sering lagi, apalagi lagu nya Taylor, haha... "

"Oh, iya, tadi Abi telpon ada apa?"

"Abi suruh aku buat isi kajian di Bandung sore ini, ga papa?. kalau kamu mau ikut juga ayo, biar Kita berangkat berdua, dan aku pun ga cuma sendiri."

"Kenapa engga, ya boleh lah. Tapi kalau aku ikut ga papa? aku juga pengen ikut kajian udah lama banget aku ga datang ke kajian. Aku juga pengen jalan-jalan ke bandung. Selama di pesantren aku udah jarang banget keluar atau bahkan cuma sekedar jalan-jalan doang."

Perjalanan pulang terasa lebih cepat ketimbang pergi tadi, hingga begitu rumah mereka sudah terlihat di pelupuk mata, farhan turun untuk membuka pagar.

Nadzira pergi ke dalam terlebih dahulu, jam menunjukkan pukul 13:08 mereka belum menunaikan solat dzuhur.

"Kamu bersih-bersih duluan sana, nanti kita solat dzuhur, setelah solat kita langsung pergi ke Bandung."

Setelah mereka menunaikan solat dzuhur, tidak menunggu lama lagi farhan memanaskan mobil terlebih dahulu seraya menunggu Nadzira bersiap-siap.

Nadzira keluar dengan menggunakan dress pink dengan hijab yang senada, sebelum menghampiri farhan Nadzira mengunci rumah terlebih dahulu.

"Aku lebih cocok pake kerudung putih atau hitam atau pink atau yang lain?"

"Hmm... Kayanya lebih cocokan hijau sih," Gurau nya di akhiri kekehan.

"KAK, ih, tau ah." Nadzira mengerucutkan bibir nya kesal.

Sang empu hanya tertawa melihat istrinya. "Semua cocok di kamu."

"Cuma cocok doang? ga cantik?"

"Oh, iya cantik nya tadi ketinggalan, Cantik"

"Hilih bohong"

"Kalo gak percaya yaudah," Kemudian farhan menggandeng tangan Nadzira untuk masuk ke dalam mobil.

Selama diperjalanan mereka terdiam cukup lama, yang terdengar hanya suara motor dan mobil di jalanan. Lama kelamaan Nadzira merasakan kantuk yang luar biasa. Setelah bulak balik aplikasi Tiktok, Instagram dan medsos lainnya. Perlahan kesadaran gadis itu memudar dan tertidur dengan pulas.

Beberapa jam setelah tiba bandung, Farhan membangunkan Nadzira. Tapi perlu kalian tahu, membangun kan Nadzira harus mempunyai kesabaran yang ekstra, perempuan itu tidak akan bangun meskipun ada gempa.

Farhan sudah mengguncangkan lengan Nadzira dan berbisik di telinganya, Namun tetap saja tidak ada tanda-tanda ia akan terbangun.

"Pules banget sih tidur nya Ra."

Farhan mencoba lagi mengguncang kan tubuh nya dan memanggil namanya. Kelopak mata Nadzira terbuka, wajah nya terlihat syok melihat farhan tepat di depan wajahnya. Hingga deru napas pria itu bisa Nadzira rasakan.

Jika saja mereka bisa mendengar detak jantung mereka. Mungkin mereka akan sama-sama salah tingkah. Farhan memundurkan wajah nya jika lama-lama menatap Nadzira jantung nya tidak aman. Mereka sama-sama tersenyum kikuk.

Cinta berawal dari pesantrenWhere stories live. Discover now