bagian 05 - asal dari penghalang.

26 2 2
                                    

Kei reflek menepis tangan Tian dan beranjak pergi keluar dari kelas.

"Kenapa kalian bertingkah seperti itu ? Kalian tau dia tak suka disentuh dan tak suka bicara dengan oranglain tidak perlu bersikap baik dan sok akrab dengannya!" -Jeri.

"Jadi maksudnya kami harus membiarkannya jatuh gitu, kau sungguh tak berperasaan !!" -Tian

"Hei jatuh dari kursi tidak akan membuatnya mati !" -Jeri.

"Tapi ada kasus tulang ekor seseorang patah karna jatuh dari kursi dan menjadi cacat tak bisa berjalan lagi !" -Denis.

"Hei kau membuatku terlihat seperti manusia yang punya pikiran kejam kalian tidak berpikir aku ingin dia celaka kan!" Ucap Jeri dan dibalas tatapan ragu dari kedua temannya.

"Hei kita sudah berteman sejak sekolah dasar bagaimana kalian bisa berpikir seperti itu !" Ucap Jeri kesal.

"Woi kalian sangat berisik!!" Teriak Selya kesal.




Di toilet depan wastafel Kei membasuh wajahnya.

Pikiran Kei sedikit terbuka karena kejadian tadi ia sadar tidak ada masalah ketika mereka bersentuhan bahkan kemarin Denis juga menyentuhnya dan tidak terjadi apa-apa. Malahan para roh itu menghilang seketika ketika ia berada disekitar mereka. Apakah Kutukannya bisa dipatahkan? Apakah salah satu dari mereka bisa membantunya untuk keluar dari kutukan mengerikan ini ?

Jika itu benar maka ia harus memanfaatkan ini. Tak ada salahnya untuk berteman mulai sekarang ia tak perlu takut lagi bersentuhan dengan orang lain. Tapi sebelum itu ia harus mengetahui dengan pasti apakah itu karena mereka atau karena ia berada di area sekolah, kau tau kan Sekolah ini sangat bersih tanpa roh yang berkeliaran di dalamnya.

Baiklah Kei harus mencobanya, ayo sentuh orang lain selain Tian dan Denis. Kei berjalan di koridor seperti orang mencurigakan karena sedang memikirkan dengan serius siapa yang harus ia sentuh. Tapi yang pasti hindari menyentuh wanita jika tak ingin mereka menjerit mengatakan ia orang mesum.

Perhatian Kei teralihkan pada kelas yang sedang dalam pelajaran olahraga hingga ia tak sengaja menabrak seseorang yang sedang membawa bola basket.

"Hei, Kei ...!!  kau Kei kan ?" Ucapnya antusias Kei linglung sejenak sadar-sadar tangan orang itu sudah memegang bahunya. Seketika Kei melihat asap hitam menggumpal keluar dari tubuh orang yang tidak Kei ingat itu.

Akhirnya aku menemukanmu !

Roh wanita yang kemarin, sosoknya lebih besar energinya lebih besar dari kemarin. Bukan sekolah ini yang bebas Roh tapi sesuatu yang lain. Apakah selama ini ia berada dalam penghalang yang dimiliki orang lain bukan penghalang di gedung sekolah? Apakah itu Denis ? Atau Tian ? Penghalang itu milik siapa? Batin Kei.

"Hei Kei kau tidak ingat aku ? Kita sering main basket dulu waktu di Smp , aku yang mengajarimu bermain basket cobalah ingat-ingat!" Ucap siswa setingkat di atas Kei yaitu Kakak kelasnya.

"Maafkan aku, aku tidak ingat aku harus kembali ke kelas !" Ucap Kei buru-buru pergi tapi tangannya ditahan oleh kakak kelas itu.

"Hei berikan aku nomormu dulu !" Ucapnya melepaskan genggamannya dan mengambil ponselnya di saku tapi ia lupa ia meninggalkannya di loker.

"Aku harus pergi !" Ucap Kei berlari meninggalkan kakak kelas yang sama sekali tak Kei ingat. Bukan ia tak ingat tapi pikirannya sedang kacau sekarang karena ia benar-benar sudah ditempeli oleh roh wanita dengan energi yang sangat kuat untuk berlari saja ia harus sekuat tenaga melangkahkan kakinya.

"Kei !"

Suara dari Denis yang memanggil Kei, Denis sengaja keluar untuk mencari Kei. Kei tanpa sadar merasa senang bertemu Denis ia berharap Denis bisa mengusir roh ini darinya sebelum ia kerasukan dan mengacau.

"Kei dari mana saja ka-

Denis tak sempat menyelesaikan kalimatnya ia dikejutkan dengan Kei tiba-tiba menekan kedua pundaknya dan tersenyum dengan sedikit ngos-ngosan ekspresi nya seperti seorang sahabat yang sudah lama tidak bertemu.

"Kei kau baik-baik saja ? Apa kau berlarian dikoridor? Kau berkeringat!" Ucap Denis memegang kedua tangan Kei yang menekan pundaknya. Tapi tiba-tiba ekspresi Kei berubah.

Bantu aku, aku mohon..
Hukum dia..
Kau bisa melakukannya aku tau..
Kau seperti dewa penghakiman. Kau bisa membantu kami melepaskan dendam dan membantu kami menyebrang. Aku hanya ingin bertemu dengan anakku..

Jelas itu adalah tipuan, roh itu hanya ingin menggunakannya untuk membalas dendam pada akhirnya. Ia sudah membunuh satu orang sekali dan ia tak ingin lagi.

"Pergi, aku tak ingin menjadi alat balas dendam mu, pergi !"

Ucap Kei seperti bergumam, Denis menyadari ada yang salah bahkan cengkraman itu semakin keras sekarang.

"Kei, ini sakit tolong lepaskan, apa yang terjadi padamu?!" Ucap Denis menahan sakit di bahunya.

Tiba atmosfer terasa berubah gelap dan dingin. Kei yang diam kemudian bicara seperti merafalkan sebuah mantra yang sebenarnya itu adalah kata umpatan.


"Shira zaki kau pria biadab, matilah , matilah, matilah !
Mati bersama wanita murahan itu, kembalikan anakku. Mati, mati, mati !"

Denis yang melihat Kei dari jarak dekat kini tahu alasan orang-orang di sekolahnya dulu takut terhadap Kei. Kei terlihat seperti orang ketakutan matanya berubah putih, wajahnya tanpa ekspresi tapi memancarkan aura ingin membunuh. Denis harus segera menjauh ia tak tau apa yang terjadi padanya jika ia masih berada di dekat Kei tapi cengkraman Kei sangat kuat ia tak bisa melepaskan diri. Perlahan Denis merasa tubuhnya tak bertenaga seperti energinya di sedot habis. Ia mulai panik dan berusaha berontak..

"Kei lepaskan ini menyakitkan LEPASKAN !!"

Tiba-tiba seseorang menarik kerahnya dari belakang. Denis terkejut karena rasanya tarikan itu seperti setruman ketika ia berpisah dengan Kei, seolah energinya yang tadi tersedot di tarik kembali . Itu terjadi dengan cepat tau-tau Tian muncul dan menendang Kei hingga terjatuh ke lantai. Seketika semua menjadi normal seperti biasa.

"Apa yang dia lakukan padamu ? Apa dia menggertak mu ?" Ucap Tian terlihat kesal sepertinya ia salah paham. Meskipun Kei tidak tau dengan pasti yang apa terjadi tapi ia tau Kei sedang berada di luar kendalinya seolah ia sedang kerasukan.

"Hei bangun kau orang sombong sialan !" Ucap Tian menarik kerah Kei hingga yang tadinya terjatuh ke lantai terangkat dan dipaksa berdiri dengan kedua kakinya.

"Jika kau tidak suka disentuh kau bisa buat tembok di sekitarmu. Jika kau tak suka berurusan dengan rakyat jelata seperti kami kau seharusnya menghindari kami sebaik mungkin kau harusnya menolak ketika kami mengajakmu satu kelompok. Mulai sekarang kami tidak akan mengganggumu jadi jauhkan tangan mu dari Denis !" Ucap Tian melepaskan cengkraman nya dengan sedikit mendorong. Sedangkan Kei sedang berada dalam keterkejutannya. Ia menatap punggung Tian yang menarik Denis pergi. Kei sekarang tahu kalau orang yang mampu mematahkan kutukannya adalah Tian. Semua menjadi normal dan roh itu tiba-tiba menghilang saat Tian datang.

Rasanya menakjubkan ketika Tian mendorongnya dan menendangnya. Ia terlepas dari roh yang menempel ditubuhnya hanya dengan satu tendangan. Kei tidak perduli di cap bodoh atau apapun ia harus berteman dengan Tian. Pria yang mampu melindungi orang-orang yang berada di dekatnya tanpa melakukan apapun. Orang yang memiliki energi suci ..

Next...

Siswa Kutukan Sekolah Menengah Atas(Ongoing)Where stories live. Discover now