Happy Reading! ^_^
.
.
.
.
.
Keesokan harinya.
Malam itu Riette kembali pulang dengan suasana hati yang bahagia. Terlihat jelas dari raut wajahnya yang sangat cerah dan senyuman indahnya.
Itu bagus.
☆☆☆
Pagi ini.
Claudine dan Ibunya sedang bersama untuk sarapan pagi di ruangan makan Kediaman Brandt dengan beberapa makanan yang sudah disediakan dan terlihat sangat lezat, tertata rapi di atas meja makan tersebut.
Kapan aku bisa memberikannya sapu tangan itu?
*sapu tangan yang dibuat Claudine.
Claudine terus berpikir tentang sapu tangan itu. Sapu tangan yang sengaja dia buat untuk diberikan kepada Riette.
Pikir Claudine sambil memakan makanannya. Dia tidak menyadari bahwa Ibunya sedang menatapnya sekarang.
Diruangan itu hanya ada mereka yang sedang makan bersama dengan posisi duduk yang berhadap-hadapan. Sebelumnya semua pelayan sudah diperintahkan keluar oleh Nyonya Brandt.
"Claudine."
Nyonya Brandt memulai pembicaraan terlebih dahulu.
"Iya, Ibu? Ada apa?"
Claudine menatap Ibunya dengan ekspresi penasaran.
Ada apa?
Nyonya Brandt menghela nafas pelan sebelum akhirnya mengatakan sesuatu kembali. Dia terlihat sedikit frustasi.
"Apa hubunganmu dengan anak Tuan Marquess Lindmann?" tanya Nyonya Brandt dengan ekspresi yang menatap tajam ke arah Claudine.
Claudine tersentak dengan pertanyaan Ibunya barusan dan terjadi keheningan untuk beberapa saat.
Kenapa Ibu menanyakan itu?
Tidak seperti biasanya...
"Hubungan apa yang Ibu maksud? Tentu saja hanya hubungan pertemanan di antara kami." balas Claudine dengan ekspresi yang tenang.
Dia harus terlihat tenang agar Ibunya tidak menaruh kecurigaan padanya.
"Benarkah?" tanya kembali Nyonya Brandt dengan sedikit nada yang terdengar kasar.
"Tentu Ibu, bagaimana mungkin Claudine berboho---
"Kau berbohong."
DEG---
Ucapan Claudine terpotong oleh perkataan Ibunya barusan. Dan itu membuat Claudine terdiam seketika dari makannya. Tubuhnya bergetar.
Bagaimana Ibu tahu?
Bagaimana mungkin?
Claudine diam dan tidak menjawab Ibunya. Dia sedang berusaha mengontrol ekspresinya dan sikapnya sekarang agar tetap terlihat tenang.
"Claudine, kau harus ingat. Bahwa kau itu seorang calon Duchess---
"Tidak."
Claudine memotong ucapan Ibunya dengan cepat tanpa sadar. Dia spontan menjawab itu.
YOU ARE READING
Claudine Mengubah Takdir (Claudine Changes Destiny)
RomanceClaudine yang meninggal akibat penyakitnya yang kambuh saat menghadiri pernikahan Duke Herdhart dan Duches Herdhart. Tiba-tiba terbangun di kamarnya saat berumur 15 tahun. "Aku kembali?" Dia benar-benar kembali ke kehidupan lalu. Claudine sekarang...
