Chapter 22 : Sang Penguasa Kehidupan

208 28 2
                                    

Di Area Hutan Lebat Yang berkabut tebal, Orang Biasa akan sangat kesulitan jika mencari sesuatu di tengah Lingkungan seperti ini. Tapi Freya Tidak mencari menggunakan penglihatannya, Sebaliknya Dia menggunakan Indra Perasa-nya Untuk merasakan Aura negatif Dari Slenderman.

Aura Yang Freya Rasakan, Menuntunnya ke kedalaman Hutan, Hingga dia menemukan sebuah Gubuk Tua Yang sudah reot Dan menyeramkan.

Aura Yang Freya Rasakan, Menuntunnya ke kedalaman Hutan, Hingga dia menemukan sebuah Gubuk Tua Yang sudah reot Dan menyeramkan

Йой! Нажаль, це зображення не відповідає нашим правилам. Щоб продовжити публікацію, будь ласка, видаліть його або завантажте інше.


Freya Tanpa Takut Namun, Berhati-hati. Melangkah mendekati Rumah Tua tersebut. Suara Burung Gagak Yang Hinggap Di dahan pohon tidak membuatnya Gentar. Lebat dari Hutan Ini, Seakan menjadikan Hari Sudah larut malam. Tapi ketika Freya melihat waktu Pada Arloji Yang melingkar di lengannya, Waktu baru menunjukan Pukul 4 Sore.

Pintu tua Yang Mungkin Tidak akan bertahan lama itu, berderit seiring langkah Freya memasuki Hunian tersebut. Lantai Yang terbuat dari papan juga ikut Mengeluarkan suara Bising setiap Kali Freya melangkah lebih dalam.

Tidak ada Yang Spesial ataupun aneh dari dekorasi Rumah Tua Ini. Sama halnya dengan Rumah-rumah pada Umumnya. Dimana Ketika Freya masuk ke ruang tamu, Dia sudah di sajikan dengan pemandangan sewajarnya. Sofa panjang yang berada   dekat dengan dinding, menghadap Pada Televisi. Serta sebuah Kursi Goyang yang sudah tua, terletak di sudut ruangan Yang gelap.

Pemandangan seperti itu, Bukan sesuatu yang akan menjadi daya Tarik Freya. Dengan acuh Gadis tersebut melewatinya dan menaiki anak Tangga Yang kembali berderit di setiap Tingkatnya. Pada lantai ke dua, Terdapat empat Kamar Tidur yang saling terpisah dengan Jarak Pendek.

Langkah Freya terhenti. Gadis Koleris tersebut menutup matanya, Dan mendengarkan Suasana melalui Indra nya. Aura negatif itu kembali menguap Dari salah satu kamar Di Pojok ruangan. sudut Yang gelap dan cukup Jauh dari pintu masuk ataupun Kamar Yang lainnya.

Freya mendekati kamar tersebut, Aura negatif Yang dia rasakan Sebelumnya, memang berasal dari kamar ini. Ketika Freya membuka Pintu kamar, Hal Yang membuatnya mengernyit adalah karena kamar tersebut terlihat sangat terang dengan Cahaya mentari Yang masuk melalui Kaca jendela. Sangat Kontras dengan pemandangan di luar Yang terkesan Gelap dan menakutkan.

Untuk menjawab rasa penasarannya, Freya memasuki kamar tersebut dan mengecek dari mana Cahaya matahari tersebut berasal. Rupanya Hutan Yang Rimbun, Tidak bisa sepenuhnya menghalangi sinar matahari Untuk masuk. Cahaya yang menyinari kamar ini, berasal dari Cahaya mentari senja yang Lewat dari sela-sela pepohonan, menembus masuk.

Freya Yang merasakan niat jahat di belakangnya, segera berbalik. Di sudut ruangan, Slenderman Yang dia kejar sedang berdiri, menggeram ke arahnya. Terdapat banyak tentakel Yang Tumbuh Dari Punggungnya. Slenderman mengarahkan tangannya ke depan, Dan tentakel tersebut, Mulai menyerang Freya satu persatu. Freya sempat menghindar, sebelum akhirnya Kakinya tertangkap Oleh salah satu Tentakel milik Slenderman.

Freya Di seret Dan Tergantung dengan  Posisi Yang terbalik, tepat di depan wajah Slenderman. Kemudian tubuh Freya di lemparkan Hingga menabrak lemari Pakaian Yang berada di sudut ruangan. Freya terbatuk-batuk mengatur nafas, Tapi Slenderman kembali menangkapnya dengan melilit Tubuh Freya dan kembali membawa ke hadapannya.

Freya Tidak Bisa Bergerak, Karena ikatan tentakel di Tubuhnya teramat kencang. Slenderman membuka mulutnya lebar-lebar. Saking lebarnya, bahkan terlihat seperti akan Robek. Dari dalam Mulutnya, Sebuah polaroid Muncul dan dalam sekali Cahaya terang muncul, Freya sudah terserap kedalam polaroid tersebut.

Ketika Freya membuka matanya, Lagi-Lagi dia berada di depan sebuah institusi mental atau tempat penampungan.

Hal yang Sebelumnya Tidak Freya Duga. Tadinya dia berniat Untuk mencari Obyek selanjutnya, setelah berurusan dengan Slenderman itu. Tapi dia tidak berharap akan datang pada waktu yang tepat. Semoga saja, Obyek kali ini, Bisa menjadi Bantuan Untuk mengalahkan Mahluk Tersebut.

Saat Freya sampai di meja depan, Dia seperti biasa meminta kepada resepsionis Kalau dirinya ingin mengunjungi seseorang yang disebut 'Sang Penguasa Kehidupan'

Si resepsionis Terlihat mencoba menahan erangan tidak suka dari mulut, Freya meminta sekali lagi, Dengan Hal Yang sama.

Resepsionis tersebut kemudian membimbing Freya ke Dalam ruang operasi yang tata letak ruangannya Sama sekali belum pernah Freya lihat dalam hidupnya sebelumnya. Resepsionis tersebut kemudian menghadiahkan sebuah pisau bedah dan meninggalkan Freya sendiri di sana, mengunci pintunya. Hanya sendirian, Setelah kepergian Sang Resepsionis, Freya mendengar  Banyak suara Yang bergema di telinganya. Dia berusaha Untuk Tidak Memperdulikan suara Yang Dia dengar. mereka Adalah Kegagalan Yang mencoba mengambil apa Yang ingin Freya ambil sekarang.

Freya menunggu Sesuatu. waktu tunggu ini tidak pasti. Bisa 30 menit, bisa 1 jam bisa juga entah apa yang Freys tunggu tidak datang sama sekali.

Hal yang Freya tunggu Akhirnya datang, Dengan Tanda pintu Yang terbuka dan beberapa orang Terlihat memasuki ruangan. Satu di antara mereka adalah seorang wanita hamil. Wanita itu terlihat berbaring di meja operasi, sementara orang-orang lain 'yang akan terlihat seperti dokter' akan mulai menyiapkan segalanya untuk kelahiran sang anak.

Tatkala mereka melakukan itu. Freya bertahan Untuk tidak boleh terjebak dalam kebingungan. Freya mendekati Wanita Tersebut tanpa perduli dengan beberapa Orang yang lain. Dia Bertanya pada wanita itu satu pertanyaan, "Bagaimana mereka bisa dikumpulkan kembali?"

Freya Tidak mengatakan hal Yang lain selain itu, atau dokter-dokter itu akan sepenuhnya mengabaikan si ibu hamil dan malah terfokus padanya. Detik selanjutnya yang Freya tau, malah Freya yang akan di bedah dan dioperasi mengangkat organ tanpa obat bius sama sekali. Setiap detiknya rasa sakitnya akan terasa.

wanita Tersebut mulai menjerit, dan anaknya Terlihat akan segera lahir. Freya menunggu sampai proses pengiriman selesai. Saat anaknya sudah keluar, bayi itu akan diberikan Kepada Freya oleh sang dokter. Kemudian sang dokter mulai menggerakkan mulut seolah-olah mengucapkan sesuatu kepada Freya. Sayangnya, gerakan bibir itu adalah gerakan tanpa suara. Freya tidak bisa mendengar suara si dokter sama sekali.

Segera setelah dia selesai 'berbicara tanpa suara' dia tersenyum. Freya menerima bayi itu dari doker dan gendong. Freya Berusaha Tidak terlalu terbawa. Freya kemudian  melempar bayi itu ke tanah dan menancapkan pisau bedah yang diberikan kepadanya tadi ke kepalanya Si Bayi. Freya melakukannya dengan Tatapan dingin dan tanpa keraguan. Pasalnya jika bayi itu terlalu lama Freya gendong, bayi itu akan menyerangnya dan meremukkan tulangnya dengan kekuatan yang tidak masuk akal.

Freya sudah melempar bayi itu ke tanah dan melakukan urutannya secara benar. bayi itu Kemudian menjawab pertanyaan yang Freya tanyakan kepada ibunya Sebelumnya. Ia berbicara dengan suara serak orang tua. Setiap suara yang keluar menggambarkan kemiripan yang mungkin akan membuat gila.

Saat ia berbicara, orang lain di ruangan itu Tiba-tiba hilang secara perlahan sampai hilang sepenuhnya tanpa meninggalkan bekas. Tidak ada yang bisa Freya lakukan saat ini kecuali mendengarkan ocehan bayi yang berlumuran darah ini.

Setelah dia selesai berbicara, Bayi Tersebut Seketika mati dan pintu di ruangan itu terbuka. Kini Freya bebas pergi. Freya kemudian Mengambil sebuah kain Putih dan membungkus Mayat Bayi Tadi. Tidak Lupa Juga dengan pisau bedah Yang dia gunakan Untuk membunuh bayi Itu. Freya menyeringai, Pisau bedah Tersebut bisa berguna, Untuk membunuh Slenderman.

Mayat bayi itu adalah objek ke-8 dari 538.

'Beranikah Freya menyimpan pisau bedahnya?'

FREYA : Holders Of Lost Object ( BOOK 1 )Where stories live. Discover now