Bagian 16 - pembenahan diri

27 6 1
                                    

"kau baik-baik saja ?" Tanya Tian.

Kei tersadar, ketika tepat didepan matanya sosok Roh berseragam sekolah itu bicara dengannya ketika ia memeluk Liyan.

"Kau bisa melihatku ?  kau sama dengan anak itu kan kau bisa melihatku?"

Ucap Roh itu menunjuk Andre. Kei yang kaget mendorong Liyan segera Kei menarik Tian seraya terus mundur menjauhi Liyan dan Roh itu. Kei menyeret Tian bersamanya, semua melongo menatap Kei yang aneh lalu Liyan dengan ekspresi nya yang terkejut dan antusias mendekat sejengkal.

"Kau benar-benar bisa melihatnya ? Kakak ku kau melihatnya ?" Ucap Liyan.

"Hah?!" Kei terkejut dan bingung bagaimana Liyan tahu Kei bisa melihatnya dan apa Roh itu kakaknya ?

"Jadi itu benar ? Kau butuh energi Tianku  yang bisa menjadi penghalang agar Roh tidak mendekatimu ?" Ucap Ka Jean dengan ekspresi dingin dan tatapan menusuk.

"Hah ?!" Kei terkejut semuanya berkumpul di dekat nya, ada Kakaknya Tian dan teman-temannya, ada Yuda dan Andre juga semuanya sepertinya sudah tahu tentang kondisinya.

"Maaf, Kami menceritakan semuanya!" Ucap Denis.

"Jika ingin mereka menjauhimu kau harus menceritakan semuanya, ku pikir mereka akan takut tapi ternyata tidak mereka malah terlihat antusias!" Ucap Tian terlihat kesal.

"Tian menjauh lah darinya, kau hanya dimanfaatkan !!" Ucap Jean berdiri dan menunjuk Tian dengan tegas.

"Hah !? Tidak, itu keputusan ku aku tidak perduli dimanfaatkan atau tidak, dia temanku aku harus membantunya !" Ucap Tian memeluk lebih erat lengan Kei.

"Kau!! Kau bocah aku mengkhawatirkan mu, dia sama anehnya dengan kakaknya aku tidak bisa membiarkanmu bergaul dengan kerabat dari orang itu !" Ucap Jean marah.

"Heh ?!" Andre, Yuda, Liyan, Shion dan Kei kaget mendengarnya.

"Sejak kapan kau punya kakak ?" Tanya Yuda pada Kei.

"Aku punya kakak ?" Tanya Kei bingung.

"Heh ? Kau tidak punya kakak, kakak sepupu atau paman yang berkuliah di universitas ZA ?" -Jean.

"Tidak, aku anak tunggal, ayah dan ibuku juga anak tunggal, aku tidak punya paman atau sepupu!" -Kei.

"Tapi kami melihat fotomu di ponselnya!" -Shina.

"Siapa orang yang kalian maksud?" Kei merasa aneh. Sebenarnya awalnya ia curiga yang menculiknya adalah orang yang pernah ia bully, tapi saat bangun dari flashback nya tadi ia agak curiga dengan Angga dan Baron juga. Sekarang muncul lagi orang asing yang tak Kei kenal. Kenapa orang itu mempunyai fotonya?

"Kei maafkan aku membicarakan ini diwaktu yang tidak tepat dan meminta mu melakukan sesuatu yang egois, tapi aku butuh bantuanmu !" Ucap Andre.

"Hei tunggu, Kei kau belum menjawab kakak ku benar-benar selalu mengikuti?" Tanya Liyan.

"Hei kalian dia baru bangun !" -Shion.

"Hei aku juga penasaran, apa kau tempo hari kerasukan adikku ?" -Yuda.

"HEI AKU BELUM SELESAI BICARA !" Teriak Jean kesal. Kei dicerca banyak pertanyaan, Kei belum bisa mencerna semua dengan baik. Ia masih linglung rasanya semua berdengung dan berputar. Kei beranjak berdiri dan berlari ke atas yaitu kamar Tian. Ia memasuki kamar mandi menutup pintu kamar mandi dan menguncinya. Butuh waktu untuknya mencerna semuanya dan juga ia merasa malu menghadapi teman lamanya dalam kondisi lemah seperti ini. Ia juga merasa malu terus memanfaatkan Tian ia merasa tidak enak mendengar Ka Jean meneriakinya barusan. Tentu saja siapa yang suka adiknya terang-terangan dimanfaatkan oleh orang aneh sepertinya.

Kei di landa perasaan hancurnya jati dirinya. Ia bahkan merasa tertekan dengan sikapnya saat ini. Seharusnya ia mengangkat wajahnya tinggi-tinggi saat mendapatkan bantuan oleh orang baik seperti Tian " jangan biarkan mereka terus-menerus mencemaskan dirimu berdirilah dengan kakimu sendiri ", batin Kei.

Kei memutuskan untuk bangkit dan mengangkat wajahnya, berhenti nenunduk dan tunjukkan lah kalau ia bisa melawan kutukan ini. Kei membuka pintu kamar mandi ia terkejut melihat Denis yang bersandar di pintu hampir terjatuh.

"Kenapa kau berdiri disini tanpa bicara ?" -Tanya Kei, tiba-tiba Denis menaruh tangan kanan ke kepala Kei, tangan kirinya terbuka seakan ingin Kei menyambut tangannya. Ketika Kei menaruh tangannya ke tangan Denis ia melihat tubuh Denis dan makhluk putih seperti salju itu tumpang tindih dengan tubuh Denis seperti satu, seperti memakai sebuah gaun lengan panjang tangan Denis dan tangan makhluk itu menyatu.

Apa yang membuat Makhluk itu keluar? Apa Denis di kendalikan olehnya ?

"Kau baik-baik saja ?" Tanya Denis seraya tersenyum ramah seperti biasa. Senyum yang menenangkan.

Pertanyaan itu mematahkan anggapannya kalau Denis sedang dikendalikan. Makhluk itu perasaan Kei yang tidak merasakan apa-apa tentang mahkluk ini membuatnya berpikir bahwa Denis dan makhluk itu adalah entitas yang satu.

"Siapa kau sebenarnya?" -Tanya Kei ekspresi serius. Senyum di wajah Denis tidak memudar sedikit pun dengan santai Denis kemudian berkata " kalau sudah selesai ayo turun, banyak hal yang harus kita selesaikan dibawah !" Ucapnya menarik kembali tangannya dan beranjak pergi mengabaikan pertanyaan Kei.







Next...

Siswa Kutukan Sekolah Menengah Atas(Ongoing)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang