18. Makan malam [intro]

6 2 0
                                    

Aku baru saja hendak keluar kamar sebab Fariq nampaknya tengah rewel dan ingin diajak jalan-jalan. Namun, saat baru membuka pintu.. aku berpapasan dengan kak Lino yang nampak tergesa-gesa.

"Eh? Ada apa kak?", Tanya ku padanya.

Dia berhenti dan kelihatan seperti orang bingung.

"Aku dengar Fariq nangis tadi", ujarnya gugup.

"Ah itu.. iya, mungkin sedang bosan. Tapi, ini setelah aku gendong sudah berhenti menangis dan aku berniat mengajaknya jalan jalan di halaman", ucapku.

Aku lalu melihat penampilan kak Lino yang nampak kacau.

"Kak Lino darimana? Kok berantakan banget gini?", tanyaku.

Dia tersadar lantas melihat penampilan dirinya sendiri dari tubuh hingga kaki nya.

"A-aku.. ki-kita jadi kan?", Tanya nya.

"Jadi apa? Makan malam di rumah mamah?", Tanyaku.

Kak Lino mengangguk.

"Jadi dong kak", jawabku.

"Aku sedang membuat bakmie spesial untuk dibawa ke rumah mamah mu", jelasnya.

Mendengar ucapan nya.. aku mengerjap hampir tak percaya. Kak Lino malah nampak lebih antusias dibandingkan diriku sendiri. Aku malah tidak mempersiapkan apapun untuk ke rumah mamah.

"Disana, nanti Kaka mu datang kan?", tanya nya kemudian.

Aku mengerutkan kening.

"Siapa?", tanyaku hendak memastikan maksud nya.

"Maksud nya.. yang diundang bukan hanya kamu kan? Kaka Kaka mu dan suami nya juga hadir kan?", tanyanya memperjelas ucapannya yang terasa ambigu.

"Pak Bangchan ya?". Aku tahu maksudnya. Mungkin kak Lino nampak excited begini karena akan bertemu pak Bangchan lebih tepatnya.

"Iya itu maksud ku, sudah hampir beberapa pekan aku tidak bertemu dia".

"Pasti datang kok kak, aku pikir.. kenapa kak Lino se semangat ini hahahah". Aku tertawa, namun kak Lino kembali datar.

"Eh? Sore ini jadi ke rumah mamah mu se?". Kak Felix tiba tiba datang di tengah perbincangan kami.

Aku tersenyum sambil mengangguki pertanyaan nya.

"Fariq biar sama aku saja, kalian berangkat lah!", Ujarnya.

"Loh, kak Felix.. mamah justru mau bertemu Fariq juga. Mamah juga undang kak Felix kok..", ucapku mengajaknya agar ikut saja bersama kami. Pasalnya, mamah juga mengajak kak Felix.

"Ohya?". Kak Felix menatap kak Lino sekilas.

"Baiklah baiklah.. berarti aku juga ikut ya?", tanyanya seolah memastikan.

"Iyaa lah kak.. sekalian biar ketemu pak Chan juga", Seru ku bersemangat.

Kak Lino tiba tiba pergi dari hadapan kami tanpa bicara sepatah kata pun.

"Loh kak? Mau kemana?". Tanya kak Felix saat melihat Kaka nya melangkah kan kaki.

"Lanjut nyelesain kerjaan!". Jawabnya santai.












Ootd Lee family

Lino

Lino

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Love But Silence | Stray Kids ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang