Chapter 6

163 24 0
                                    

Beomgyu menarik napasnya lalu menghembuskannya sejenak dan kemudian, melihat pantulan dirinya di cermin. Ia baru saja selesai membersihkan giginya. Ia merasa aneh dan sedikit gelisah saat dirinya menyetujui permintaan Taehyun untuk bermalam di rumahnya. Entah dengan rasa senang, atau malas, jantung Beomgyu berdebar kencang kali ini. Ia mengerutkan dahinya dan bertanya pada diri sendiri. Ia menyukai Taehyun?

Beomgyu terkekeh pelan dan menggeleng-gelengkan kepalanya. Taehyun memang menggemaskan dan memiliki paras wajah yang cantik dan juga manis. Tetapi tidak seharusnya ia menyukai muridnya sendiri, mungkin ia hanya mengagumi Taehyun.

Setelah bergelut dengan pikirannya sendiri di kamar mandi, Beomgyu melangkahkan kakinya keluar dan melihat Taehyun sedang menunggunya sambil duduk di tepi kasur. Jantungnya kembali memompa lebih cepat, rasanya mereka seperti ingin menjalankan malam pertama. Tatapan Taehyun yang lembut membuatnya sedikit gugup, namun ia berusaha menyembunyikannya.

“Baiklah,” Beomgyu menahan ucapannya, mendekat ke arah Taehyun dengan perlahan dan berusaha untuk tidak menampakkan kegugupannya. “Kau ingin disisi kiri atau kanan?”

Taehyun tampak terdiam sejenak untuk berpikir dan menjawab, “disana, sebelah kanan.”

Beomgyu mengangguk dan merapihkan sedikit seprai kasur. Tadinya Beomgyu ingin meminta Taehyun untuk tidur di kamar satunya lagi, tapi Beomgyu baru ingat kalau kamar satunya belum sempat ia bereskan dan masih banyak debu di dalam sana. Setelahnya mereka merebahkan tubuh mereka bersama dengan guling di tengah sebagai perbatasan. Tidak ada perbincangan apapun, rasanya canggung, namun mereka berusaha menutupi. Mata mereka mulai terpejam dan berusaha untuk tidur. Setelah beberapa menit kemudian mereka berpindah posisi saling berhadapan. Mata mereka terbuka pelan secara bersamaan, mata mereka bertemu hingga membuat keduanya sama-sama bersemu.

“Ehm… sensei?”

“Ya?”

Taehyun terdiam sejenak dan kembali membuka suaranya. “Sebelumnya sensei pernah tidur bersama wanita?”

Beomgyu terdiam untuk beberapa saat. Tentu saja ia sering tidur dengan wanita bahkan menidurinya. Hanya saja satu kasur dengan Taehyun rasanya berbeda. Jantungnya yang terus membuat suara degupan kencang membuat pikirannya agak kacau. Beomgyu tidak menjawab dan hanya diam menatap Taehyun. Taehyun merasa pertanyaannya terlalu kurang ajar, lalu ia merasakan hawa dingin menusuk kulitnya. Padahal, dirinya sudah diselimuti selimut. Beomgyu yang menyadari pergerakkan Taehyun yang kedinginan, dirinya langsung menyingkirkan guling yang menghalangi mereka dan menarik Taehyun untuk lebih dekat dengannya.

“Merasa lebih baik?” tanya Beomgyu, kamudian memeluk tubuh mungil Taehyun dari dalam selimut. Taehyun mengangguk-anggukkan kepalanya dan tidak berani bersuara. Keduanya sama-sama terpaku dan terdiam, keduanya sama-sama saling bisa mendengar suara degupan jantung yang memburu itu.

Sensei akan menatap lama di korea, kan?”

Bromgyu menundukkan kepalanya dan taehyun pun mempertemukan mata mereka. Rasanya Beomgyu ingin memberikan banyak cinta dan juga kasih sayang padanya. Tidak ada rasa ingin melukai atau bahkan menodai Taehyun sama seperti wanita-wanita yang selalu ia tiduri.

“Kau berharap aku menjawab apa?” tanya Beomgyu kembali.

“Cinta bertepuk sebelah tangan saja rasanya sudah sedih, apalagi ditinggal pergi,” jawab Taehyun dengan jujur.

“Kenapa kau beranggapan kalau cintamu bertepuk sebelah tangan?”

Mata besarnya tampak membulat sempurna, seperti menangkap jelas dari kalimat Beomgyu. Yang lebih tua tersenyum tipis dan menggenggam tangan Taehyun dengan lembut lewat sela-sela jarinya.

“Apa kau ingin kita memiliki status seperti yang lain atau hanya ingin seperti ini? Diam namun saling suka?”

“Tentu saja aku butuh status dalam hubungan kita.”

Beomgyu tersenyum saat mendengar jawaban Taehyun. Ia menarik dagu yang lebih muda dan berbicara tepat di depan bibir cerry miliknya.

“Taehyun-kun no koto suki desu, tsukiatte kudasai?” kata Beomgyu dengan suara yang mulai terdengar dalam.

Tanpa berpikir panjang Taehyun langsung memgangguk-anggukkan kepalanya. Beomgyu tersenyum dan mempertemukan bibir mereka. Walau hanya menempel, tetapi mereka dapat merasakan kupu-kupu berterbangan di dalam perut keduanya. Beomgyu menjauhkan bibir mereka lebih dulu, lalu menatap Taehyun yang tampak berbinar, seakan meminta untuk menciumnya lebih lama. Beomgyu hanya bisa menuruti permintaan kekasihnya.

Akhirnya Beomgyu mengerti, nafsu dan cinta memang beda tipis. Perasaannya saat ini sudah tidak diragukan lagi, ia tidak hanya sekedar kagum dengan Taehyun, ia jatuh ke dalam hatinya. Taehyun melenguh di sela pangutan mereka yang mulai terasa panas. Taehyun mengakhiri ciuman mereka dan bersembunyi di dada Beomgyu.

“Selamat malam, sensei.”

Beomgyu mengusap kepala Taehyun dan memejamkan matanya.

“Selamat malam."

Sakura SerenadeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang