I s I t O v e r ?

807 50 9
                                    

~Backburner~

NIKI

*

-'Cause maybe you'll finally choose me after you've had more time-

*

Apollo mendengarkan usul Aphrodit

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Apollo mendengarkan usul Aphrodit.

Walau rasanya mual, Apollo tetap berusaha menelan makanan-makanan yang sudah dikunyahnya. Memaksanya masuk ke dalam perut. Apollo juga membersihkan dirinya dan mencoba untuk tidur. Walau awalnya terasa sulit, namun akhirnya ia berhasil.

Apollo berusaha melepaskan segala hal yang ada di dalam dirinya. Membiarkan dirinya terkubur dalam rasa penyesalan yang dalam. Membiarkan rasa sesak dan nyeri menjalar ke dadanya. Ia berhak merasakan ini. Apollo berhak mendapatkan penderitaan ini.

Apollo membaringkan tubuhnya di atas kasur yang biasanya selalu diisi oleh kehadiraan Priscilla. Mata hijaunya ia paksakan untuk terpejam. Dalam gelap, Apollo membayangka kehadiraan Priscilla di sisinya. Membayangkan tubuh mungil itu sedang meringkuk nyenyak di sampingnya, atau mungkin sedang tertidur sembari memeluk lengannya.

Imajinasi tersebut menghantarkan Apollo pada kehangatan. Hatinya mulai merasa tenang dan terobati. Perlahan, rasa sesak dan nyeri yang sempat menghantam kuat dadanya mulai menipis.

Apollo tidak menyalahkan keputusan Priscilla untuk pergi. Apollo sadar atas segala perbuatan yang ia lakukan kepada Priscilla. Tidak seorang pun berhak diperlakukan seperti itu. Tak seorang pun.

Rasanya sudah sangat terlambat untuk memulai semuanya dari awal. Apollo ingin merapihkan kekacauan dan segala kesalah pahaman yang terjadi, sekalipun usahanya tidak akan memperbaiki keadaan.

Tapi dalam hati, Apollo berharap masih ada kesempatan untuknya. Apollo berharap tetap bisa bersama Priscilla. Tetap bisa menjalani tiap harinya bersama senyum manis Priscilla. Tetap bisa memandang wajah damai milik Priscilla ketika terpejam. Tetap bisa menatap dalam dalam mata coklat yang selalu memancarkan binar lugu sekaligus rapuh itu.

Apollo berharap Priscilla kembali.

Segala pemikiran manis tentang Priscilla membawa Apollo ke dalam dunia mimpi. Ketika matanya terjaga di pagi hari, Apollo berharap Aphrodit sudah menemukan keberadaan Priscilla. Ia menaruh harapan besar kepada saudari kembarnya.

***

Rasanya aneh kembali memijakan kaki di atas wilayah mansion megah nan mewah ini. Carla sudah pergi beberapa saat yang lalu, namun Priscilla masih berdiam diri di depan gerbang yang menjulang tinggi.

Priscilla takut kalau keputusan yang telah dibuatnya akan berubah ketika matanya melihat wajah Apollo. Pria itu mempengaruhi sebagian besar pikirannya. Apollo sangat mudah mengubah hal-hal dalam otak Priscilla dengan rayuaan mulutnya. Pria itu bencana yang menganggumkan.

YOUR fool's Gold | ENDWhere stories live. Discover now