#iii. benar-benar sendiri

14 5 1
                                    

“ yang namanya perpisahan, memanglah selalu menyakitkan ”

Dibawah rembulan yang bersinar dengan begitu terang benderang

Ups! Tento obrázek porušuje naše pokyny k obsahu. Před publikováním ho, prosím, buď odstraň, nebo nahraď jiným.

Dibawah rembulan yang bersinar dengan begitu terang benderang. Dia bersinar dengan rasa bahagia, sebab ada banyak bintang disisinya.

Didalam kesunyian, saya hanya dapat mendengar bunyi 'kretak-kretek' dari batangan kayu yang mulai terbakar, hangus, menjadi debu.

Cahaya bersinar ditengah-tengah kami, menerpa halus wajah kami, menghangatkan tubuh kami, namun tidak dengan hati kami.

Disana terdapat api unggun yang terus menari-nari dihempas angin malam. Dia menari dengan lihai, anggun, dan mempersona layaknya seorang balerina profesional.

Asap berwarna abu-abu itu mengepul diudara, namun tak begitu tampak sebab latar langit yang hitam kelam.

Suara jangkrik dan burung hantu, senantiasa bersahutan, seolah-olah mereka sedang berbincang tentang arti sebuah kehidupan.

Hey kawan, mengapa hidup ini begitu sepi?

Begitu banyak insan didunia, tapi mengapa kami merasa sendiri?

Ini terlalu berat, begitu berat.

Disaat orang-orang sudah terlelap jauh menyelam ke alam mimpi. Saya bahkan tak dapat betul-betul menutup mata.

Saya terduduk diam, membisu. Saya menatap api unggun dengan tatapan kosong, benak saya terus melayang-layang menyusuri masa lalu, melewati ruang dan waktu.

Kawan, semua itu adalah kenangan yang indah.

Saya menatap ke sekeliling.

Ada mereka, mereka yang diberi tugas untuk berjaga malam dan kini mereka tengah sibuk menahan kantuk setengah mati. Tidak ada percakapan diantaranya, mereka hanya terduduk lemas dan berusaha untuk terjaga. Adapula beberapa dari mereka yang berdiri, bertengger, menjadikan sebatang kayu yang mereka pegang itu sebagai topangan.

Andai saja ada sebotol arak dan sepiring kue beras manis. Mungkin sekarang mereka pasti bersemangat sembari tertawa dan membuat lelucon yang sama sekali tidak lucu.

Disini, kami tidur tanpa alas apapun, kulit kami secara langsung bersentuhan dengan tanah yang dingin. Rasanya, begitu menusuk hingga ke tulang rusuk.

Perlahan-lahan kelopak mata saya semakin memberat, kesadaran saya sudah mulai mengurang, hingga akhirnya saya jatuh tertidur.

Perlahan-lahan kelopak mata saya semakin memberat, kesadaran saya sudah mulai mengurang, hingga akhirnya saya jatuh tertidur

Ups! Tento obrázek porušuje naše pokyny k obsahu. Před publikováním ho, prosím, buď odstraň, nebo nahraď jiným.
Dostali jste se na konec publikovaných kapitol.

⏰ Poslední aktualizace: May 10 ⏰

Přidej si tento příběh do své knihovny, abys byl/a informován/a o nových kapitolách!

LUOHUA | 1740Kde žijí příběhy. Začni objevovat