Terlambat

73 47 53
                                    

"Ayolah, Bang anterin Clara," rayu Clara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ayolah, Bang anterin Clara," rayu Clara.

"Gue bilang nggak ya nggak, dasar batu! masalahnya kita gak searah Clara Laurence!"Karel berdecak kesal ia menyuapkan roti keju dan cookies dengan kesal.

"Iya deh gue anterin!"ucapnya sinis.

"Cookies Clara mana?" tanya nya merengek.

Clara menatap wajah Karel dengan tatapan sinis nya sedangkan kakaknya hanya menunjukkan deretan giginya tanpa rasa bersalah.

"Hehe,gue abisin lagian lama sih bangunnya." cengirnya.

"Masih banyak bibi bawain dulu ya non!" sahut bibinya menatap Clara.

Clara tersenyum sumringah saat mendengarkan bahwa cookies masih banyak,setelah Bi Astri mengambil cookies Clara langsung menyantapnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Clara tersenyum sumringah saat mendengarkan bahwa cookies masih banyak,setelah Bi Astri mengambil cookies Clara langsung menyantapnya. Setelah sarapan, dua-dua nya mencium tangan Bi Astri mereka selalu berpamitan kepada asisten rumah tangga nya itu karena menurut mereka Bi Astri adalah keluarga, Sementara Bi Astri hanya tersenyum tipis,setelah mengucapkan salam, mereka keluar dari rumah ia menatap Karel yang sudah menstarter motornya.

"Cepet!"teriak Karel.

"Helm nya gak ada lo gak usah pake helm cepet."ucap Karel adiknya itu semakin kesal langsung motor pun melaju sedang.

"Bang Karel,bawa motornya yang kalem dong!! Nanti kalo gue jatoh gimana gak pake helm lagi kalau gue meninggal gimana nanti gue takut takutin loh baru tau rasa," peringatan Clara yang sama sekali tidak di hiraukan oleh Karel.

"Lo cantik tapi lebay banget sih  tenang aja tenang," katanya dengan santai.

"Tenang tenang matamu!!!?" sahut Clara tidak tenang.

Karel mengantar sampai di depan gerbang,Clara langsung turun tanpa diminta ekspresi wajahnya yang amat kesal. Berlalu begitu saja tanpa mengatakan apa-apa pada kakanya.Laki- laki itu menarik belakang tas adiknya sebelum perempuan itu berjalan menjauh.

"Apaan sih bang Clara udah telat ?" kata Clara dengan betenya karena rambutnya kini acak - acakan.

"Nggak mau duit nih?" ucap Karel memancing sambil merapihkan rambut adiknya itu.

WILASKAR {HIATUS}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang