Bab 6

18 5 3
                                    

Slowly Reading

"JANGAN DI BUKA PINTUNYA!" teriak seseorang, ketika melihat seorang gadis sambil menangis di pintu dan sudah memegang gagang pintu itu.

Di luar sudah banyak zombie yang berkumpul, gadis itu menangis karena melihat pacarnya yang sudah berubah menjadi zombie, dia ingin sekali bertemu pacarnya makannya dia ingin membuka pintu itu.

"HEI! APA YANG KAU LAKUKAN!" teriak salah satu guru, tangan gadis itu sudah memutar gagang pintu dan ...

GRRRRHHH!

Saat pintu terbuka, banyak zombie yang langsung menyerang gadis itu, dan ada juga yang sudah masuk ke dalam.

Ruangan itu saat ini sudah kacau, dan penuh dengan darah yang berceceran.

GRRRHHH!

"Alya tolongin gue!" teriak Ara, ketika salah satu zombie menindihnya, Alya yang melihat itu merasa sangat takut sekaligus jijik, karena melihat zombie itu yang begitu kotor.

Dia lalu mengeluarkan korek api dari sakunya dan melemparkannya kepada zombie yang sedang menindih Ara.

BRAK!

"JANGAN BAKAR ZOMBIENYA!" teriak Alis ketika pintu sudah berhasil di dobrak, mereka semua keluar dari ruangan itu, dan menjadi panik, terutama Alis yang melihat Alya membakar zombie.

"Kenapa jangan? Dia hampir menggigit temanku-"

GRAAAHHH!

Ucapannya terpotong dan dia tiba-tiba diam, ketika melihat zombie yang tadi dia bakar menjadi lebih ganas, karena tubuh zombie itu sudah penuh dengan api yang membara.

Tapi anehnya zombie itu tidak bisa terbakar.

"ZOMBIE ITU AKAN MENJADI TAMBAH KUAT KALAU KAU BAKAR!" teriak Alis yang sudah panik, dia sudah pernah mengalami itu dan dia tau semuanya, zombie itu tidak bisa mati hanya dengan satu titik air.

"Aku akan menembak zombie api itu!" ucap Dion yang ingin maju, tapi di tahan oleh Alis.

"Zombie itu tidak akan mati, hanya dengan pistol air, dia akan mati kalau seluruh tubuhnya di siram dengan air." jelas Alis, Dion kembali mundur, mereka melihat para zombie yang sudah menghampiri mereka.

"Atur posisi, kita akan keluar dari sini, dan mengantar mereka semua di kolam renang." titah Alis sambil mengucapkan rencananya.

Mereka semua mengatur posisi, disana hanya mereka Alis, Chiara, Sasa, Yohan, Dion dan Juan yang punya pistol air, sedangkan Jeon, Harraz, Jevan dan Ruka masing-masing memegang tongkat.

"Kali ini aku tidak akan berkhianat!" gumam Ruka, dia menatap tegas kepada para zombie itu, kali ini dia tidak ingin meninggalkan yang lain.

"Kita menembak para zombie sambil berjalan ke pintu, ingat! Kita harus saling melindungi!" ucap Alis, mereka semua mengangguk dan memulainya.

RAWRRR!

Zombie pertama mati karena Alis tambak, yang lain juga mengikuti, mereka menembak selalu kena sasaran, kecuali Yohan, dia selalu saja meleset.

"Woi! Lo kalau nembak kena sasaran bjir, perasaan meleset mulu tembakan lo" ucap Sasa, Yohan yang tadinya fokus menembak sedikit goyah karena Sasa.

"Jangan ganggu gue, gue sedang mencoba untuk fokus, nih!" timpal Yohan, dia melihat ke arah Sasa yang juga melihatnya.

"Kenapa lo ngeliat gue? Suka lo ama gue?"

GRRRHHH!

Sasa tidak menyadari kalau ada zombie yang menghampirinya dari belakang, untung saja ada Yohan yang langsung menembak zombie itu.

Morning OR Night [Diberhentikan]Where stories live. Discover now