Bab 13 [SELESAI]

23 6 2
                                    

Slowly Reading

GRRRHHH!

"WOI PUKUL YANG BENER BJIR!" teriak Jeon ketika Harraz menjadi tidak fokus dalam memukul zombie.

"Sabar napa, ini gue lagi lindungi—KAK RUKA!" teriaknya di akhir kalimat, ketika melihat Ruka sudah di tindih zombie, dia segera mendekati Ruka dan langsung mendorong zombie itu.

"Makasih!" ujar Ruka, Harraz tersenyum kesem-sem sambil menggaruk tengkuknya, Jeon yang melihat itu sedikit kesal.

Bagaimana tidak kesal, dia saat ini kesusahan dalam melawan zombie, Harraz dengan muka tidak ada rasa bersalahnya, malah lagi salting.

Dan saat ini mereka hanya bertiga, karena yang lain sedang berpisah kepada mereka, sebenarnya mereka berempat tambah Yofan, tapi saat ini Yofan pergi ke suatu tempat.

"WOI! INI ZOMBIENYA LAWAN! BUKAN MALAH PACARAN AKH!" teriak Jeon pada mereka berdua, dan pada akhir kalimatnya tiba-tiba ada orang yang datang dan langsung memukulnya.

"Lu siapa?" tanya Jeon, dia melihat pria itu dan bertanya-tanya siapa dia, karena wajah pria itu di tutupi dengan memakai topeng.

"Gak peduli gue siapa, yang penting sekarang lo harus mati, dan juga kalian berdua." ucapnya, kemudian di arah belakang muncul temannya, dan langsung memusnahkan zombie itu menggunakan pistol air.

Mereka bertiga heran, tapi selanjutnya mereka kaget, karena melihat pria itu yang menodongkan pistol api ke arah Jeon.

"Selamat tinggal!"

DOR!

"Itu rumah sakitnya!" ujar Jiun menunjuk gedung rumah sakit yang sudah berada di hadapan mereka, mereka semua tersenyum dan merasa lega.

"Akhirnya Ara bisa di obati!" ucap Alya tersenyum, jujur dia sangat senang ketika melihat rumah sakit ini, dia ingin temannya sembuh dan dia bisa tahu siapa yang telah menusuk temannya dengan menggunakan pisau.

"Ayo kita masuk." ajak Mrs. Sandy, mereka mengangguk dan membawa Ara masuk, gadis itu sangat lemah, wajahnya sudah memucat.

GRRRHHH!

Tapi saat ingin masuk ke dalam gedung, tiba-tiba dari arah belakang, muncul segerombolan zombie yang langsung berlari menuju mereka.

"SEMUANYA CEPAT MASUK!" teriak Mr. Jeyson dengan ekspresi panik.

Jiun dan Alya yang sedang memapah Ara dengan segera memasukan Ara ke dalam gedung, tapi mereka kembali keluar untuk menahan dan membunuh para zombie itu.

"JIUN! ALYA! APA YANG KALIAN LAKUKAN?" teriak Mrs. Sandy dengan ekspresi panik, tapi tangannya tetap menarik Ara untuk masuk ke dalam.

"KAMI AKAN MELAWAN ZOMBIE INI, KALIAN MASUKLAH LEBIH DULU!" teriak mereka berdua yang masih melawan para zombie yang cukup banyak.

"TAPI KALIAN AKAN TERLU-"

"AKH!" teriak Alya yang membuat ucapab Mrs. Jeyson terpotong, dan membuat mereka semua kaget ketika melihat Alya yang terkena cakaran salah satu zombie.

"ALYA!" teriak mereka bertiga, Jiun segera membunuh zombie yang dekat dengannya, kebetulan zombienya sisa sedikit.

Setelah selesai membunuh semua zombie dia menghampiri Alya untuk melihat kondisi gadis itu, "Alya."

"G-gue gak papa..."

"Tap-"

"Tolong obati dan selamatkan Ara, gue mohon, dan kalau lo ketemu Chiara, sampaikan permintaan maafku untuknya," ucap Alya sambil tersenyum, Jiun hampir saja menangis melihat teman seperjuangnya harus pergi.

Morning OR Night [Diberhentikan]Where stories live. Discover now