2

78 14 0
                                    

selamat membaca.


di saat reza dan raka sedang berada di kantin, mereka berdua di kejutkan oleh salah satu wanita. bagaimana tidak? jarang sekali wanita itu bolos pelajaran namun ternyata kini ia bolos bersama 2 laki laki itu.

"woi thalia!" panggil reza.

thalia yang sedang asik mengaduk jus nya kini menatap 2 laki laki berinisial 2R itu, dengan ekspresi bingung thalia menatap reza dan raka bergantian.

"apa?" tanya thalia dengan nada tak menyantai.

"buset galak bet, ini lah gabung" ajak reza.

raka hanya diam, ia belum terbiasa dengan lingkungan sekolah di jakarta dari pada membuat masalah lebih baik ia diam. thalia membawa jus nya dan mendekati meja 2R itu. 

"cewe gue mana?" tanya reza.

thalia memutar malas mata nya "gue kira apaan"

"hehehe kangen banget gue" ucap reza dengan cengiran.

"ada di kelas, lagi ulangan MM" ucap thalia.

"gabung aja sini tha" ucap reza di angguki thalia.

thalia duduk di sebelah raka, ia tersenyum kepada raka. tentu saja raka menahan diri nya agar tidak salting berlebihan di depan thalia.

"apa kabar raka? gimana kelas nya dan udah dapet temen yaa si reza yang otak nya koplak" ucap thalia dengan tawa nya.

"sialan lu tha" balas reza.

"kabar gua baik kok thaa, kelas nya sesuai sama keinginan gua jarang banget guru ke tu kelas dan reza dia sahabat gua dari SD SMP tapi pas SMA sempet kepisah karna gua sekolah di bandung tapi syukur nya gua bisa sekelas lagi sama dia" jelas raka membuat thalia paham.

"pantes dia mah masuk kelas keramat begitu ka, cuma gue ga nyangka aja lo bisa masuk kelas itu" thalia menatap raka dengan tatapan yang sulit di artikan.

'masa iya gue suka ni anak baru?' batin thalia.

'jarang banget gue suka sama orang duluan, tapi kan gue ga pernah mau orang lain masuk ke hidup gue apa lagi ini anak baru dan gue belom kenal sepenuh nya baru hari ini doang' batin nya lagi.

raka menyentuh lengan thalia dengan sangat lembut, bukan karna modus namun karna raka sedang ngomong thalia malah bengong sambil menatap diri nya, bukan karna tidak suka di tatap namun raka tidak suka ketika diri nya sedang ngomong dengan lawan bicara, lawan bicara nya itu tidak memperhatikan diri nya.

"hei ada yang salah sama gue?" tanya raka.

"hah ga kok" jawab thalia yang tersadar.

thalia menggerutuki diri nya yang sudah lancang menatap wajah tampan raka, thalia sedikit menunduk karna malu, namun biadap nya reza ia malah menertawakan thalia karna malu.

"hahaha, kalau raka lagi ngomong di perhatiin tha, dia ga suka kalau lu bengong atau ga salfok" ucap reza yang masih tertawa.

raka menginjak kaki reza yang berada di seberang nya itu raka mengode agar tidak terlalu lama untuk menertawakan thalia, karna raka kurang suka dengan anak yang suka menertawakan terlalu berlebihan padahal hanya masalah sepele.

"maaf raka gue ga tau" ucap thalia yang memberanikan diri nya untuk menatap wajah raka.

"gapapa kali, udah santay aja" jawab raka membuat reza melongo.

'nih anak isi hati nya kenapa dah bukan nya anti banget ma cewe?' batin reza.

saat mereka ber 3 sedang asik mengobrol tiba tiba yana datang dan berteriak untuk memanggil sang kekasih nya itu.

we can't be friends?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang