29. Goodbye

20.3K 418 168
                                    

Perpisahan itu adalah adat menyambut hari-hari penuh rindu.

Percya ga? Sama kata² ini.
"Setiap pertemuan pasti berahir dngn  perpisahan?"

Dlu gue ga percaya samsek. Tapi sekarang gue udah ngerasain dan setiap ada pertemuan yg indah, maka perpisahannya akan sngt menyakitkan.

Part ini bakaln bikin lo pada puas ketawa!.

_______________________________________________

Zona gue pas mode ngeluh

Bentar². Dngrin gue curhat bentar.
Binggung bjir, dia kenapa ya? Udh sekitar 1 bulan ini cerita dia ga up. Juga g bikin Sw, apalgi sg. Postingan juga terahir pas dia ultah. Makin binggung jir. Apalagi terahir gue ketemu dia hampir 1 bulan yg lalu. Pas gue lulusan dia juga ga nongol. anjing lah.

_______________________________________________

Lanjutttt~

°°°°

Seperti janjinya. Pada pagi harinya Kenan benar-benar mengantarkan Nayla ke rumah Miza. Karena Miza masih berada di luar negri jadi kondisi rumah sangatlah sepi. "Nay, beneran lo pergi?"

Nayla tak ingin menjawab. Namun sebelum keluar dari mobil. 'Cup' Nayla mengecup singkat pipi Kenan. Seolah tanda perpisahan mereka.

"Gue tetep gak mau kalau lo minta cerai,"

"Terserah lo, gue udah capek," Lalu Nayla membuka pintu mobil dan keluar.

Kenan tak tega meninggalkan Nayla sendirian di rumah Miza yang memamg kondisinya sedang sepi. Tak ada orang satupun di sanah. "Gue ikut ya," Mohon Kenan.

Nayla menghelan nafas panjang. "Biarin gue sendiri, untuk sementara waktu Ken!"

Dengan berat hati. Akirnya Kenan meng-iyakan permintaan Nayla. Yang tak mau di ganggu untuk sementara waktu.

"Besok pagi gue jemput,"Sepertinya Kenan memang tak bisa jika harus jauh-jauh dari Nayla.

"Dua hari aja Ken, ijinin gue buat menjauh dari Lo untuk dua hari. Buat gue berfikir. Kalau nanti gue tetap pada keputusan gue kita cerai. Tapi kalau gue berubah fikiran, kemungkinan kita masih bisa bersatu,"

"Dan gue harap. Dua hari itu bakalan menjadi jalan lo kembali seutuhnya ke gue, dan gue janji bakal berubah,"

Nayla menganggu lemah. "Sanah pergi!" Usirnya.

Kenan yang tak mau membuat mood Nayla semakin burung. Memutuskan untuk menginjak gas mobilnya.

Kepergian Kenan di tatap nanar oleh Nayla. Hatinya memang tak ikhlas. Tapi ini mungkin Ter-Baik bagi batinya.

°°°°

21.10

Cuaca di luar kali ini sedang hujan tak begitu lebat. Namun suara tetesan hujan mampu meredam kesepian dalam diri Nayla.

Nayla dengan pikiran yang sedang riuh. Bersandar pada pagar balkon kamarnya. Menikmati setiap tetes air yang mengenai wajah cantiknya.

Myhusban is a devil 21+Where stories live. Discover now