Chapter 24 : Kabar Kunjungan

268 27 1
                                    

Freya membuka matanya di pagi Hari dengan Tubuh Telanjang Tanpa sehelai benang. Pergulatannya dengan William Untuk Yang kedua kalinya, Membuat Freya kelelahan semalam. Ditatapnya Samping Ranjang Tempat Semalam William Tertidur di sampingnya. Sekarang Tempat itu kosong, Yang berarti William Sudah pergi.

Freya Menoleh Pada Jam dinding, Yang menunjukan Pukul 09.00. Dia pasti menduga, William Tengah berkemas sekarang. Kembali Freya menoleh kan pandangannya pada langit Biru di luar sana. Sekali saja, menghela nafas secara teratur. Dering Notifikasi Yang berasal Dari Handphone Yang Freya Simpan di atas nakas, Mengalihkan perhatiannya. Alisnya berkerut ketika dirinya membaca Notifikasi Yang Tidak lain adalah Dari Fiony.

Freya baru Ingat, Kalau Member JKT48 akan melakukan MV Halloween Night Di kota tempatnya berada. Notifikasi dari Fiony, memberitahukan, Kalau dirinya dan beberapa member akan mampir sejenak ke apartemen-nya. Freya kemudian Sedikit mempertimbangkan. Setelah dirasa Tidak akan mengandung kecurigaan, Ditambah dengan adanya Shani Yang Bisa dia percaya, Fiony dan Para member lainnya Tidak akan tau tentang Jati dirinya yang asli.

Freya mengirimkan alamat apartemen-nya Pada Fiony. Setelah menunggu selama beberapa menit Yang Tidak kunjung ada balasan dari Gadis Pecinta ayam itu, Freya akhirnya memutuskan Untuk beranjak membersihkan dirinya.

***

Sementara itu, Tepat di Bandara New york. Para member maupun staf JKT48 yang ikut terlibat dalam Pembuatan MV ini, Sudah Tiba Dan Turun Dari pesawat. Setelah ini, mereka akan pergi menginap di Hotel yang sudah di persiapkan.

"Guys, Si Freyana Udah Ngirim alamat apartemen-nya." Ucap Fiony yang Baru saja mengecek Notifikasi Handphone-nya.

Para member yang bersangkutan, Segera mengerubungi Gadis Tersebut. Terutama dengan anak-anak Biang rusuh, Seperti Azizi, Adel, Lulu, Dan Anak-anak' JMT lainnya. Terkecuali dengan Shani Yang sejak tadi diam. Diantara mereka semua, Hanya Shani Yang tau siapa Freya yang sebenarnya. Dia Percaya Freya sudah berfikir dengan matang, Untuk mengundang mereka ke apartemen-nya.

"Kenapa Ci, Kok diem Terus sejak dari pesawat?" Tanya Gracia Yang berjalan di samping Shani.

Shani pun menoleh, Dengan sedikit senyum Simpul. "Gak, papah kok Gre." Balas Shani.

Gracia Tidak menaruh Curiga sama sekali, Dia mungkin sudah memahami karakter Shani Yang terkesan kalem dan Tidak banyak Bicara. Gadis pecinta warna Ungu Itu kembali melahap Snack Yang berada di genggamannya.

***

Kembali lagi pada Karakter Utama Kita, Setelah Freya menyelesaikan Ritual mandinya, Dia membereskan Sendiri ruangan apartemen-nya. Sebenarnya Freya Bukan Tipe Orang yang suka berantakan. Tapi ketika Teringat Akan banyak Tamu yang datang, Dia Tidak Ingin mendapatkan Ejekan terutama Dari rekan Berantemnya, Siapa lagi Kalau Bukan Fiony.

Freya mengunci Kotak Hitam, Tempat dimana dirinya Menaruh Obyek yang sudah dia Dapatkan. Kemudian menoleh Pada tato di punggung tangan kanan-nya Yang Juga termasuk Kedalam Obyek yang dia dapatkan. Tidak Ingin mengambil Pusing, Freya bisa beralasan kalau Tato itu adalah Hal Yang Biasa.

Tidak lama Dering telepon, Menyadarkan Freya Dari lamunannya. Dilihatnya, Siapa Yang menelpon Rona Di wajah Freya kembali Timbul. Tidak menunggu waktu lama lagi, Freya segera Menekan Tombol panggilan.

"Halo?"

"Bagaimana kabarmu, Maaf Aku Tidak berpamitan Denganmu. Aku melihatmu masih terlelap ketika aku bangun. Aku Tidak ingin menganggu Tidur lelapmu. Jadi aku Pergi tanpa berpamitan." Ucap William di Seberang sana.

"Tidak papah, Aku mengerti. Aku baik-baik saja. Kau sendiri bagaimana, Sudah berangkat?" Tanya Freya.

"Aku dan Orang tuaku Baru sampai di bandara, Sebentar lagi akan Landing." Ucapnya.

"Hati-hati." Ucap Freya.

"Terima—"

Brukk

Freya mengernyit, Terdengar seperti sebuah tabrakan kecil di seberang sana. Apa William Baik-baik saja? Batinnya.

"Sorry." Ucap William pada seseorang yang mungkin dia tabrak.

"No problem." Freya Mendengar suara seorang perempuan yang menurutnya Tidak asing. Apa perempuan itu yang bertabrakan dengan William?

"Will?"

"Maaf Frey, Tadi aku Tidak sengaja Bertabrakan dengan salah satu wanita Dari sebuah rombongan." Ucap William.

"Ya sudah, Kau hati-hati di sana." Ucap Freya.

"Tentu." Ucap William, Sebelum dia berpamitan karena pesawat yang dia naiki Akan segera lepas landas.

***

"Cici Dari tadi ngelamun terus, mikirin apaan sih, Tunggakan PayLater?" Ucap Feni sambil tertawa renyah.

"Nggak Cuma mau—"

Bruuk

"Sorry." Shani Tidak sengaja Bertabrakan dengan seorang Pria yang lebih Tinggi darinya. Pria itu membungkuk meminta maaf, karena memang salahnya Tidak memperhatikan Jalan ketika sedang menelpon.

"No problem." Ucap Shani.

"Ciee, Tabrakan Ama Bule." Ucap Feni dan Gracia secara bersamaan, Setelah Pria Yang bertabrakan dengan Shani sudah pergi Cukup Jauh.

"Kamu juga bule, Lihat rambut kamu." Tunjuk Shani Para Rambut Feni yang Berwarna Putih kebiruan.
Feni memang memiliki Ciri Khas dengan Rambut Berwarna warni Yang sering dia Ganti.

"Aku Mah Bule Sunda." Ucap Feni Nyengir.

"Gimana Rasanya nabrak Bule, Ci?" Ucap Gracia sambil terus nyemil Snack Yang Tidak berhenti sejak tadi.

"Habisin dulu makannya Gre, Nanti keselek loh." Ucap Shani.

"Tau, Dari tadi makan Mulu. Karet Bener." Balas Feni.

"Selagi ada makanan, kenapa Nggak." Ucapnya.

"Dasar Gendut."

***

Freya berfikir, Para member Yang akan berkunjung ke apartemen-nya akan hadir Nanti malam. Mengingat, Dia tau Bagaimana dan Apa Saja yang di lakukan staf maupun member ketika mereka Mau melakukan suatu Syuting. Freya sangat Hafal betul, karena dirinya Juga pernah menjadi bagian Dari Grup tersebut.

Untuk menghabiskan Waktunya, Freya menyeduh secangkir Kopi  Sambil berselancar di Internet. Dia sedang mencari Informasi Tentang tempat Angker ataupun terlarang yang akan dia datangi selanjutnya. Freya Tidak Ingin menunda Waktu Untuk mengumpulkan semua Obyek. Sekarang dia hanya memiliki sebagai kecil dari Obyek terlarang, masih ada Ratusan obyek lagi yang harus dia Cari.

Freya Juga menyadari, Setiap perjalanan Mencari Obyek tersebut, panca Inderanya Terasa semakin tajam. Anomali di tubuhnya terasa bergejolak dan melahirkan energi baru. Tapi sebagai manusia Fana, Freya Tidak akan pernah lupa dengan yang namanya kematian. Cepat Atau lambat, Hal Tersebut akan mendatanginya. Dan Freya sudah siap Untuk Hal itu.

FREYA : Holders Of Lost Object ( BOOK 1 )Where stories live. Discover now