7. FEVER

36 3 0
                                    

Happy Reading ;)

.

.

.

Bulan September ini adalah bulan kelahiran seorang idol multitalenta Choi Yeonjun. Tepatnya pada tanggal 13, yang mana sudah tinggal besok karena sekarang sudah masuk ke tanggal 12. Para member saat ini sedang berdiskusi, apa yang akan mereka lakukan untuk surprise ulang tahun hyung tertua di grup mereka itu.

Dari pagi hari, Yeonjun memang sudah pergi untuk melakukan shooting personal untuk sebuah majalah. Sedangkan member yang lain libur, jadi waktu luang ini mereka gunakan untuk merencanakan sesuatu.

"Bagaimana kalau kita mengerjainya saja?" Kata Beomgyu.

"Kerjain gimana?" Tanya Soobin.

"Ah, bagaimana kalau kita masakin sesuatu, tapi Huening yang masak?" Dengan terkikik, Beomgyu memberi saran. Seperti yang semua orang tau, Huening adalah satu-satunya member yang tidak bisa memasak.

Member yang lain terlihat setuju, namun mereka merasa kalau itu kurang seru.

"Kalau gitu, bagaimana jika kita pura-pura mengacuhkannya? Seolah-olah kita tidak membutuhkan dirinya disini?" Sahut Hueningkai.

"Tapi, aku takut hyung akan sedih, karena kalian tau sendiri Yeonjun hyung itu sangat pemikir." Khawatir Soobin.

"Ei.. Sudahlah tidak masalah. Hanya malam ini saja loh. Akan berakhir jam 12 nanti. Jadi, aku setuju!" Sahut Beomgyu.

Akhirnya mereka pun sepakat untuk mendiamkan hyung nya hari ini. Semoga saja rencana mereka berjalan lancar.

~

Didalam mobil, Yeonjun tengah berada di perjalanan menuju ke dorm. Sekarang sudah pukul 13.00. Akhirnya selesai juga pemotretannya. Yeonjun merasa lelah sekali, karena dari pagi ia hanya minum air putih saja, dan di lokasi hanya memakan satu butir buah anggur sedangkan dia punya aktivitas yang cukup melelahkan setelah kemarinnya TXT ada acara showcase.

"Yeonjun-ah! Kau mau mampir membeli makan atau tidak?" Tanya manajer.

Tak ada jawaban. Dan ketika manajer nim melihat ke belakang, ternyata Yeonjun sudah tertidur. Mungkin ia lelah, jadi mereka pun akhirnya langsung ke dorm saja.

Tiba di dorm, Yeonjun dibangunkan oleh manajer nim, beliau pamit untuk langsung ke kantor lagi karena ada yang perlu diurus.

"Aku pulang.." Sapa Yeonjun dengan lesu.

Tak ada jawaban dari adik-adiknya. Mungkin mereka semua tidur, atau bermain game di atas. Yeonjun tidak menghiraukan mereka dan langsung merebahkan dirinya di sofa. Mungkin terlalu lelah, ia langsung tertidur begitu saja.

Sore harinya, Yeonjun terbangun dengan pusing di kepalanya, juga perutnya yang sakit. Mungkin karena belum terisi sama sekali. Akhirnya ia masuk ke dapur. Disana tidak ada makanan sama sekali. Jadi ia mencoba memasak seadanya saja, sekalian untuk makan malam member juga.

Ia memasak dengan sangat hati-hati dan pelan. Sesekali ia akan membungkuk memegang perutnya yang semakin sakit. Kepalanya pun semakin pusing, tapi ia tahan karena suasana masih sepi, ia kira member yang lain tidak ada di dorm, jadi tidak ada yang bisa dimintai tolong.

Masakan pun sudah jadi. Ia langsung memakannya, namun hanya sedikit yang bisa masuk. Ia merasa mual. Setelah makan, ia ingin minum obat pereda sakit perut dan kepala, namun tidak menemukan satupun. Akhirnya ia keatas, mungkin salah satu member ada yang punya. Di tangga, ia berpapasan dengan Soobin yang ingin kebawah. Dengan tangan yang masih memegangi perut, juga langkah yang lemah, ia menegur Soobin.

"Soobin ah. Apa kau punya obat? Aku merasa tidak enak badan, dan obat dibawah sudah habis."

Soobin hanya melengos dengan wajah datar, berlalu pergi tanpa memperdulikan Yeonjun. Tentu saja ia merasa aneh, tapi ia tetap melanjutkan langkahnya ke kamar member yang lain. Dan ternyata ia menemukan mereka semua sedang di kamar Beomgyu untuk bermain game. Ia masuk, dan menanyakan hal yang sama kepada mereka. Namun yah, tidak ada yang menggubrisnya sama sekali. Bahkan Huening sampai mengusirnya.

"Oh! Apa aku melakukan kesalahan?" Pikir Yeonjun sambal berlalu pergi ke kamarnya. Ia berencana ingin bertanya apa yang terjadi nanti saja. Karena sudah tidak kuat, ia langsung membaringkan tubuhnya di Kasur dan berusaha untuk tidur. Setidaknya ia sudah makan tadi.

Waktu berlalu begitu cepat. Sekarang jam sudah menunjukkan pukul 11 malam. Para member sudah berkumpul di depan kamar Yeonjun. Tapi mereka merasa khawatir, karena setelah sore tadi, hyung tertua mereka itu belum keluar kamar lagi.

"Hyung. Apakah Yeonjun hyung baik-baik saja? Tadi dia ke kamarku bertanya masalah obat. Dia sakit kah?" Kata Beomgyu.

"Entahlah. Tapi ketika berpapasan denganku tadi, Yeonjun hyung tampak pucat dan lemah. Sebenarnya tidak tega, tapi tadi aku hanya berlalu dan berusaha tidak menghiraukannya." Sesal Soobin.

"Sudahlah, berdo'a saja semoga Yeonjun hyung baik-baik saja. Ini hari Bahagia. Jadi ayo segera bersiap-siap untuk mengejutkan hyung." Sahut Huening.

Tibalah waktunya. Pukul 12 malam tepat. Mereka langsung masuk ke kamar Yeonjun. Bersiap mengejutkan hyungnya itu dengan menghidupkan lampu. Baru saja mereka ingin bernyanyi, Taehyun langsung panik menghampiri Yeonjun yang saat ini terlihat tergeletak tak sadarkan diri di dekat kamar mandi. Segera mereka mengangkat Yeonjun untuk dibaringkan di atas tempat tidur. Tubuhnya panas, berkeringat dingin, dan sekarang pingsan dengan wajah pucat.

"Bagaimana ini? Apakah kita sudah keterlaluan?" Huening sudah meneteskan air matanya merasa bersalah.

Member lain hanya diam, menunggu hyungnya sadar untuk segera meminta maaf. Baskom dan handuk sudah tersedia di atas nakas untuk mengompres Yeonjun. Soobin dengan telaten melakukannya, sambal berharap agar mata indah itu segera terbuka. "Apa yang sudah kulakukan? Maafkan aku hyung." pikirnya.

Beberapa menit kemudian, perlahan mata Yeonjun terbuka. Member yang lain terlihat lega tapi juga khawatir, karena Yeonjun menutup matanya lagi.

"Hyung! Ada apa? Bukalah matamu. Mana yang sakit?" Tanya Soobin sambil memegang tangan Yeonjun.

"Semua terasa berputar jika aku membuka mata." Jawab Yeonjun lemas.

Tak tega melihatnya, Soobin langsung mengambil bubur yang sudah dibuatkan Taehyun tadi beserta obat penurun panas miliknya dan membantu Yeonjun untuk duduk. Disandarkannya Yeonjun di pelukannya sembari menyuapinya makan. Yeonjun hanya pasrah menerima. Para member melihatnya dengan rasa bersalah dan khawatir yang teramat sangat.

Setelah berhasil memakan setengah mangkok bubur dan minum obat, Yeonjun mencoba membuka matanya lagi, dan tampak ia lihat para member sedang menangis dalam diam. Mereka memakai topi kerucut untuk acara ulang tahun, dan kue yang ada di meja nakas. Ah, Yeonjun mengerti apa yang terjadi sekarang.

"Kenapa semua menangis? Aku tidak apa-apa. Lanjutkan dong surprise ultahnya. Udah lewat dari jam 12 lo ini." Kata Yeonjun yang sekarang duduk bersandar di kepala kasur.

"Maafkan kami hyung, kami tidak tau kalau ternyata hyung sedang tidak dalam kondisi yang baik. Andaikan tadi langsung minum obat, pasti tidak akan sampai seperti ini." Kata Hueningkai.

Yeonjum tersenyum sambil berkata, "Eii kalian ini kenapa.. Sudahlah, tidak ada manusia didunia ini yang bisa memprediksi sesuatu yang belum terjadi. Aku memang merasa sedih, tapi tidak apa-apa. Ini hari bahagia guys. Jadi ayo tertawa dan makan kue eskrimnya. Lihat, es krim nya meleleh."

Akhirnya mereka tertawa bersama, dan mulai saat ini bertekad tidak ada lagi surprise party yang seperti hari ini. Mereka sudah cukup menyesal, dan hanya akan bernyanyi lagu selamat ulang tahun saja kedepannya.

.

.

.

TBC

Chegaste ao fim dos capítulos publicados.

⏰ Última atualização: Apr 04 ⏰

Adiciona esta história à tua Biblioteca para receberes notificações de novos capítulos!

YEONJUN TXT SICKFICSOnde as histórias ganham vida. Descobre agora