3. Gagal

37 4 2
                                    

Di dalam toilet, Sakura dan Fang Yin mulai melancarkan aksi mereka. Kedua gadis itu sibuk membuka sesuatu yang Fang Yin bawa, bisa dibilang bahwa itulah senjata mereka. Rencana dadakan yang Sakura persiapkan dengan Fang Yin sebagai pelengkapnya.

"Kamu yakin, mereka akan ilfil dan membatalkan pernikahanmu dengan Pak Thien?" tanya Fang Yin, sedikit tidak yakin hanya karena aksi satu ini pria tua itu membatalkan pernikahannya dengan Sakura.

Sakura dengan percaya dirinya mengangguk. "Pasti. Aku sangat yakin pria tua itu dan istrinya akan berpikir dua kali. Lagi pula aku masih belum mau menikah, Yin."

Fang Yin membantu Sakura melepaskan gaunnya, kemudian menghapus make up cantik gadis itu dan digantikan dengan make up yang lebih menyala. Fang Yin akan menunjukkan skill make up-nya kepada siapa pun yang melihat, lebih tepatnya menghancurkan wajah Sakura supaya terlihat tidak cantik.

Tidak butuh waktu lama untuk memoles wajah Sakura dengan teknik acak-acakan, ditambah baju yang gadis itu pakai sudah berubah menjadi gadis ala rocker dengan rok span di atas lutut dan bibir yang digoreskan lipstick berwarna hitam. Eyeshadow gelap, serta eyeliner yang benar-benar berantakan.

"Tolong rambutnya dipita-pitain juga, Yin. Biar kayak orang gila," seru Sakura, meminta tolong pada Fang Yin yang sudah menahan tawanya.

Beberapa gadis yang masuk ke toilet sampai menatap heran ke arah Sakura sembari geleng-geleng kepala. Ada juga yang senyum-senyum tidak jelas, mungkin merasa jika Sakura benar-benar gila. Tampilan calon istri kedua Thien ini sungguh di luar dugaan.

Ketika siap, Fang Yin membereskan peralatan make up, gaun, serta sepatu kaca milik Sakura ke sebuah paper bag besar. Mereka berdua kompak menatap cermin besar yang ada di toilet tersebut, sedikit terkejut dengan hasilnya.

"Benar-benar gila," gumam Fang Yin tanpa kedip.

Sakura meringis, "Semoga tidak ada yang kenal, jadi aku tidak terlalu malu."

"Semangat."

Fang Yin keluar lebih dulu dari toilet, tidak lupa mengecek ke sekeliling bahwa tidak ada mata-mata yang melihat aksi mereka. Setelah itu, barulah Sakura keluar dari toilet dengan embusan napas yang kasar. Gadis itu menyemangati diri dalam hati, semoga saja drama yang ia buat sendiri cepat selesai.

Saat berjalan menuju tempat di mana Mayleen dan Thien menunggu, Sakura berjalan dengan percaya dirinya. Tidak peduli semua pasang mata teralihkan karena penampilannya yang benar-benar aneh itu.

Berjalan bak model tetapi sedikit tergesa, Sakura akhirnya sampai di tempat duduk Mayleen dan Thien. Ia pun memanggil nama pasangan suami-istri tersebut. Lalu, ketika mereka membalikkan tubuhnya, betapa terkejutnya Mayleen dan Thien melihat Sakura yang sangat berbeda dari penampilan sebelumnya.

"Astaga, Sakura?" kompak pasangan tersebut.

Namun, tidak lama, karena beberapa detik kemudian, tawa Mayleen pecah diikuti kekehan kecil dari Thien. Pasangan itu menertawai penampilan kocak yang ditunjukkan oleh Sakura, membuat gadis yang sudah berusaha membuat malu Mayleen dan Thien mengerutkan keningnya.

Bukannya malu, Mayleen malah terlihat semangat. "Duduk! Duduk!" perintah Mayleen yang langsung dituruti oleh Sakura.

Aneh. Kenapa Bu Mayleen malah kelihatan bahagia? batin Sakura. Ia mengecek penampilannya yang sudah maksimal.

Menatap ke arah Fang Yin yang duduk tak jauh dari sana, Sakura melihat sahabatnya itu mengedikkan bahu. Benar-benar tidak sesuai ekspektasi. Seharusnya Mayleen marah, 'kan, karena Sakura mempermalukan mereka? Seharusnya wanita cantik itu menarik Sakura untuk pulang, 'kan?

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 03 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Restart LoveWhere stories live. Discover now