HAPPY READING
seorang remaja laki-laki tengah duduk dengan jari tangan yang menyatu sebagai tumpuan tangannya.
pikirannya mulai melayang kemana-mana, kanapa dokter itu tidak keluar juga.
semoga gadisnya tidak kenapa-napa, jika sesuatu dengan gadisnya ia pastikan jika orang yang melakukan itu akan tiada hari ini."gue harus ngomong apa sama mamah?"
tanya christian pada dirinya sendiri, apa yang harus ia katakan jika ibu Chika tau. walaupun ia sudah menelponnya, rasa khawatir jika ibu Chika menganggap jika ia tidak becus menjaga Chika.
setelah mendapatkan kabar dari christian Aya segera pergi ke rumah sakit harapan"gimana kalo mamah nggak ngijinin gua ketemu lagi sama Chika"
pikiran yang negatif mulai membuatnya takut.
ia takut jika tidak akan bertemu lagi dengan gadis kecilnya."Tian!!"
christian memalingkan pandangannya menatap orang yang telah memanggilnya"mah"
dengan tubuh yang gemetar, christian berdiri dari duduknya.
ia mencium tangan Aya, setelah Aya sampai di depannya."Chika mana?"
Aya bertanya dengan nada khawatir.
Chika adalah harta dan keluarga satu-satunya yang ia punya."Chika lagi di tanganin sama dokter"
rasanya christian ingin menangis saat ini juga, tapi
ia mencoba untuk menahan diri."mah, maafin Tian. Tian nggak bisa jagain Chika dengan baik"
sungguh ia sangat menyesal kenapa ia bisa terpengaruh dengan candaan Alvi. sampai ia lupa dengan gadisnya sendiri.
ia menunduk menyesali kesalahannya yang sudah teledor menjaga Chika.Aya tersenyum, dan memegang tangan christian.
"kamu nggak salah kok, ini udah takdir dari atas.
kamu jangan salahin diri kamu sendiri"christian menatap dalam wanita itu, andai saja itu ibunya, jika tidak bisa setidaknya sifat dan rasa sayangnya juga tidak apa-apa.
tapi itu tidak mungkin, sekarang ibunya sedang bersenang-senang di luar negri bersama ayahnya.tak berselang lama, seorang pria dengan jas berwarna putih keluar dari ruang UGD
"gimana keadaan anak saya?""anak ibu tidak kenapa-kenapa, hanya mengalami benturan kecil di kepalanya. tapi itu tidak terlalu berbahaya"
penjelasan dari dokter yang menangani Chika"lalu anak saya sudah sadar?"
tanya Aya kembali"belum. tapi sebentar lagi akan sadar, itu hanya efek dari infus"
Aya mengangguk paham, dokter itu memandang christian.christian yang paham dengan tatapan itu langsung mengangguk singkat.
"kalau begitu saya permisi"setelah dokter itu menghilang dari pandangan mereka, christian meminta ijin kepada Aya
"mah, Tian mau bayar administrasi dulu yah"saat membalikan badannya untuk pergi membayar administrasi rumah sakit Chika. Aya kembali memanggilnya
"kok kamu yang bayar?"christian tersenyum tipis
"iya, Chika kayak gini kan salah Tian juga. jadi biar Tian yang bayar administrasi Chika"***********
"iya dok, kenapa?"
tanya christian to the point, ia tidak suka berbicara dengan basa-basi terlebih dahulu."jadi selain mangalami benturan, Chika juga mengalami depresi karena ketakutan"
jelas dokter iwan. christian meminta dokter iwan untuk menangani Chika. ia juga menyuruh dokter iwan untuk tidak memberi tau kepada ibu Chika yang terlalu berlebihan.christian mengepalkan tangannya kuat, jadi muthe. ia akan benar-benar marah sekarang
"lalu?""mungkin, Chika akan sedikit merasakan takut dengan orang-orang di sekitarnya"
christian mengangguk paham mendengar ucapan dokter iwan.

KAMU SEDANG MEMBACA
CHRISTIAN (END)
HorrorIni cerita pertamaku jadi maklumi jika ada yang salah. dan mohon dukungannya agar aku dapat menulis dengan lebih baik. _Disaat kehadiranmu tidak kusadari_ CHRISTIAN ALVARO NATIO dia adalah sosok iblis yang berwujud manusia,bermata elang,kejam,tak me...