BAB 9

75 37 2
                                    


⚠️cerita sepenuhnya hanya karangan penulis⚠️

TIDAK ADA UNSUR PLAGIAT!!

SEMUA ADEGAN KEKERASAN DALAM CERITA BUKAN UNTUK DI TIRU!

HARAP BIJAK DALAM MEMILIH BACAAN!












happy reading~

****

suasana semakin mencekam sejak kedatangan si kostum beruang, hening seolah merayap kesetiap sudut lorong.

sementara rain masih berdiri tegak menatap si kostum beruang dengan tajam. pertanyaan yang di lemparkannya tak kunjung di balas oleh pria dengan kostum itu.

tanpa adanya percakapan si kostum beruang mulai berjalan mendekati rain.

"kau ingin tahu?" tanya si kostum beruang dengan nada meledek.

"aku sudah mengincarmu lebih lama dari yang kau kira" tambah nya lagi.

membuat rain mulai mengeluarkan sebuah pisau lipat yang sedari tadi di kantongi olehnya.

"hei.. santai saja- belum waktunya untuk itu" tutur si kostum beruang lagi.

"lo sebenernya mau apa dari gue?!" ujar rain dengan nada datar khasnya

"hanya kejujuran.. hahhaha" gelak nya tertawa, entah apa yang lucu dari ucapannya.

"berhentilah berbicara omong kosong.. tunjukkan saja dirimu!" timpal rain mulai tersenyum aneh

" akhirnya kau membuka topeng mu... baiklah mari menunjukkan wajah asli kita.." tutur si kostum beruang mulai membuka kepala kostum nya. menampakkan wajah nya pada pria di depannya.

mata rain seketika melebar saat melihat sesosok pria dengan wajah yang cukup familiar .

"lama tidak bertemu rain..." ucap pria itu tersenyum.

dia adalah andrew, pria yang rain temui 3 tahun lalu!

****

16-7-2020
flashback on-



RAIN benar benar tak percaya setelah melihat aline di perlakukan bak seorang pelac*r.

setelah meninggalkan ruang laboratorium, rain segera melajukan motornya pergi dengan kecepatan penuh.

pria itu kembali ke rumahnya, lalu mengambil sebuah benda tajam dari dalam laci belajarnya.

rain terus menatap pisau lipat itu, memandangi setiap lekukan tajam nya. lalu mulai tersenyum aneh.

"mau kemana lagi kau?" tanya ayah rain yang bersandar menatap putranya yang terlihat cukup aneh.

" ga ada, rain mau main sebentar lagi" jawab rain menambah lebar senyumannya.

"hati hati, pisau mu akan melukai dirimu sendiri" tutur ayah rain yang sadar gerak gerik rain.

secabik kertas [REVISI]Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ