sec 3

3.7K 240 24
                                    

Siang itu Sky di jemput oleh sang kakak ke dua, yaitu Bima.

kenapa Bima? karna Hega ada urusan mendadak dengan sang Ayah, Hingga tidak bisa menjemput Sky siang itu. Dan berakhir lah dirinya duduk di mobil Bima.

Sebenarnya Bima tak mau menjemput Sky, karna pasti Sky akan mengajak nya lari jalur, alias belanja. Jika dompet dan kartu nya bisa berteriak maka ia akan berteriak karna Sky terus mengesek kartu nya dan membuka tutup dompetnya hingga kandas.

Sampai di rumah, Sky dengan wajah sumringah nya dan Bima dengan wajah tertekan nya duduk di sofa ruang tamu.

Sky tertawa, "terimakasii kak Bim-bim. Happy banget deh gue," katanya.

Bima hanya melayangkan tatapan mata sinis nya pada sang adik, sialan.

Sky berdehem, mengingat ada hal penting yang harus di bicarakan dengan ke tiga kakaknya. Meninggalkan perasaan suka cita dan belanjaan nya di meja ruang tamu.

"Kak Bima, ayok ikut Sky sebentar," ajak nya sambil menarik tangan Bima.

Bima bangkit dan menaikan sebelah alis nya pada Sky, "mau kemana?"

"Ck, ikutin aja, ayok cepet."

Sky menarik tangan Bima hingga sampai di pintu kamar ke dua kakak nya yang lain, Gama dan Gio.

Membuka pintu pertama, lalu membuka pintu kamar Gio, dan menyuruh Bima duduk dengan Gio yang duduk lesehan sambil bermain video game, sementara Sky beranjak dan menarik Gama untuk datang ke kamar Gio juga.

Setelah terkumpul, Sky menyuruh ke 3 kakak nya membentuk formasi lingkaran, dan memajukan tubuh mereka. Berdiskusi ceritanya.

Sky memimpin dan mulai memaparkan rencananya, "jadi gini, kalian tau kan acaranya Loisa? yang di adain di hotel pusat kota, jadi semalam dia ngundang gue kak, masa gue ga Dateng sih. Teman-teman gue pada datang loh. Jadi plis dong kalian bantu gue biar ga ketahuan kak Hega, lo pada kan tau kak Hega galak nya gimana? ya walaupun kalian bertiga juga galak, tapi itu orang lebih galak. Mau ya kak? pliss, gue udah milih dress loh jauh jauh hari," Sky membuat raut wajah lugu nan polos nya.

Bima, Gama dan Gio hanya menatap Sky dengan binggung, lalu saling memandang.

Gama menghela nafas, "gue ga masalah kalau lo pergi. Tapi kalau sampai Hega tau, gue lepas tangan deh," Bima menganggu setuju.

Mata sedu Sky tertuju pada Gio, membuat Gio merasa panik sendiri. Selama ini ia tidak pernah menolak apa yang di minta adik nya ini, lalu tatapan itu? dan hukuman nya nanti? oh Tuhan.

"Gini deh, gue ada ide. Tadi Hega bilang dia balik jam 10, tapi bisa jadi kurang dari 10 dan lebih dari 10. Inti nya lo boleh pergi tapi pulang jam 10 malam dan jangan lewat, kalau kurang lebih bagus, paham lo?" usulan Gio.

Mendengar itu mata Sky berbinar cerah, "paham kak, jadi gue boleh pergi nih ceritanya?" tanya Sky dengan penuh harapan.

Bima mengangguk karna memang Hega menelpon nya dan mengatakan jika ia akan pulang larut malam.

"Iya lo boleh pergi, tapi jangan lewat jam 10 malam." Bima mengingatkan.

Mata Sky menjadi dua kali memancarkan binar suka cita dan bahagia, betapa cintanya ia pada ke tiga kakaknya ini.

Sky langsung berdiri dan melompat girang lalu memeluk ke tiga kakak nya satu persatu dan memberi kan kecupan manis di pipi mereka, lalu pergi dari tempat itu sambil membawa senyuman manis nya.

"Lucu banget adek gue, fuck," Gama menekan lidah nya pada dinding mulut nya dan tersenyum lalu meleleh.

Gio tertawa lalu mendorong kepala Gama yang hendak jatuh ke pundak nya, sambil mengumpat

4 SECURITY Where stories live. Discover now