01. Telat Sekolah

62 9 13
                                    

Di pagi hari yang cerah ini, di kota Yogyakarta. Jalan di penuhi dengan kendaraan beroda empat maupun beroda dua, diantara kemacetan itu ada seorang gadis yang tengah berusaha melewati jalan yang cukup macet, ia adalah Azika Leandra berusia 17 tahun.

"Sialan, pake acara macet segala lagi" ucap Azika sambil memukul stir motor nya. "Kalau gini, yang ada gue telat kesekolah nantinya" sambung
Azika.

Tanpa disadari, seorang pria paruh baya yang mengendarai motor di sampingnya itu mendengarkan omelan Azika.

"Kenapa sih neng? dari tadi ngomel mulu" ucap seorang pria paruh baya yang mengendarai motor nya di samping Azika.

"Gimana enggak ngomel Pak, saya pengen ke sekolah tapi jalan nya malah macet kalau gini bisa-bisa saya telat." kesal Azika kepada pria di samping nya.

"Kenapa gak lewat jalan pintas aja neng?" tanya pria paruh baya itu sembari memberikan saran.

"Kalau saya lewat jalan pintas yang ada saya makin tambah telat Pak!" tegas Azika pada pria di sampingnya.

"Yaudah terserah neng aja" geram pria paruh baya itu dengan kesal.

"Apa gue lewat jalan pintas aja ya, tapi nanti malah tambah telat dong?" batin nya yang terus-menerus berpikir.

"Ga peduli ah, yang penting gue sekolah" ucapnya segera ke lokasi yang di tuju.

*****

Sesampainya di sekolah Azika terkejut melihat gerbang yang sudah tertutup rapat yang artinya siswa sudah tidak di perbolehkan keluar, dan peringatan untuk siswa yang telat datang akan di beri hukuman.

"Ck, nih satpam baru juga berapa menit udah di tutup aja" Azika berdecak kesal.

"Gimana cara nya biar gue bisa masuk kelas tanpa ada yang tau kalau gue telat ya? kalau nyuruh satpam bukain gerbang, yang ada di hukum," tanya nya pada diri sendiri dengan sedikit frustasi.

Azika terus berjalan tanpa henti ke arah kanan dan ke kiri untuk berpikir bagaimana caranya agar dia bisa masuk. Cukup lama berpikir akhirnya sebuah ide licik muncul di benak nya. "Panjat pagar aja kali ya?"

Karena merasa tidak ada solusi lain, Azika terpaksa memanjat pagar sekolah agar tidak ada yang mengetahui jika dia sudah telat.

Hampir saja ingin turun, terdengar jelas suara sosok lelaki. "Kenapa telat?" lirih seorang lelaki yang melihat Azika berada di atas pagar.

Azika yang mendengar sumber suara sontak terkejut karena suara itu tiba-tiba datang.

Azika mengangkat pandangan nya untuk melihat sumber suara, dia merasa tidak asing dengan suara itu. Tepat, di depan nya terdapat seorang lelaki berseragam rapih. Yang berada di depannya adalah Nalendra Javas, Ketua OSIS di SMA Trisatya.

"Heh kayak tuyul lo tiba tiba datang. Telat ya urusan gue kok lo nanya-nanya" sinis Azika pada Nalendra yang berada di depannya.

"Mau di bantuin turun ga?" tanya Nalendra kepada Azika yang kini masih berada di atas pagar.

Tidak ada jawaban darinya, dia hanya berdiam memerhatikan sekeliling nya. "Ga ada orang, semua udah masuk" celetuk Nalendra yang membuat Azika sontak menatap nya.

"Oh." jawab Azika singkat. Nalendra hanya menatap Azika yang sibuk melihat lihat kebawah dirinya seperti ingin turun dari pagar itu.

Karena merasa sudah aman, Azika pun bergegas untuk lompat dari pagar itu.

"1....2...3..." batinnya dengan segera meloncat.

Brukk

Tubuh Azika ter rebahkan di rerumputan, untung saja hanya rerumputan. Jika tidak, seragam putih Azika pasti sudah sangat kotor.

Lovhord [ On Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang