BAB 12

59 32 1
                                    

⚠️CERITA SEPENUHNYA HANYA KARANGAN PENULIS!⚠️

TIDAK ADA UNSUR PLAGIAT DLL!

⚠️ADEGAN KEKERASAN DALAM CERITA TIDAK UNTUK DI TIRU⚠️

HARAP BIJAK DALAM MEMILIH BACAAN!!

happy reading~



****








suasana lantai 3 cukup hening dan sepi kala itu. angin malam yang berhembus seolah menandakan akan datangnya hujan badai dasyat beberapa saat lagi.

sementara itu gian,fei dan fany masih setia berjalan menaiki tangga menuju atap sekolah mereka. jam juga sudah menunjukkan pukul 02.05 dini hari..

"rain kemana? udah lama dia ga nyusul" tutur stefany khawatir.

"gapapa.. kita jalan duluan aja" balas gian.

bu ranti kini masih mengikuti ke3 siswa nya dari belakang meski jalan nya sedikit lambat.



kini, tibalah mereka di atap. hembusan angin semakin kuat, membuat siapapun yang di lewatinya semakin gemetar.

"guys.... maafin gue!.." tutur fei menunduk.

"maksud lo?.." tanya stefany bingung.

"mundur!.." pintah gian menarik tangan fany ke belakangnya.

fei yang tadinya menunduk kini mendongak tersenyum menampilkan wajahnya yang terlihat sangat berbeda dari biasanya.

"fei!.. apa apaan lo!!" bentak fany tak percaya.
"jangan bilang kalo lo-" belum sempat stefany menyelesaikan ucapannya

"yup.... gue mata mata si peneror.." potong fei tersenyum sembari mengeluarkan sebuah pisau dari saku rok nya.

gian terlihat tak terkejut sama sekali karena sebelum rain meninggalkan mereka, rain sempat berbisik padanya "hati hati sama fei!"

"lo bener rain.." gumam gian menatap tajam gadis itu.


"fvck!!... gue ga nyangka fei!!..." umpat stefany

"apa?!! lo yang tolol!! harus nya lo sadar sejak teror pertama di luncurkan dan kenapa gue masih mau ikut rain meski gue di tolak mentah mentah sama dia!!" bentak fei mengangkat salah satu alisnya.

kini fei mulai berjalan mendekati bu ranti yang masih mematung tepat di depan tangga.

"harus nya lo selesai in tugas lo buat bunuh mereka berdua!" bisik fei pada gurunya itu.

"MAAF...MAAF KAN AKUU!! TOLONG JANGAN SAKITI MURID MURID KU!!" teriak bu ranti histeris.

"fei!!!" bentak gian berjalan pincang menuju fei

"kalau begitu mat* lah!" bisik fei lagi pada bu ranti

"baik... baiklah.. aku akan mat* tapi tolong tepati janjimu!" jawab bu ranti dengan suara gemetar.

secabik kertas [REVISI]Where stories live. Discover now