Part-5

12.6K 196 11
                                    

Jihan memasuki club yang privasinya sangat terjaga ini dengan gaun yang indah.

Matanya menatap keseluruh penjuru club, sampai matanya melihat seorang yang cukup ia kenali, sedang duduk dan meminum alkohol.

Sambil tersenyum miring, mendapatkan jatahnya, Jihan berjalan kesana.

"Tidak menyangka, seorang dokter bisa main kesini, dan minum minuman yang jauh dari kata sehat,"ujar Jihan,duduk di samping Jonathan.

"Itu, bukan urusan anda,"ujar Jonathan,pelan.

Namun masih didengar oleh Jihan, karena jarak mereka cukup dekat, walaupun suara musik sungguh berisik.

"Baiklah Pak Dokter,"ujar Jihan tersenyum manis.

Kemudian suasana hening diantara mereka, sampai Jihan menyadari ini adalah waktu yang tepat untuk menggoda Jonathan lagi, apalagi Jihan tahu,pria ini sedang dibawah pengaruh Alkohol dan sedikit perangsang yang tadi secara diam-diam Jihan campurkan.

Tahu obatnya akan bereaksi, Jihan pun dengan segera Jihan duduk diatas pangkuan Jonathan, membuat pria itu membesarkan mata nya menerima perlakuan Jihan.

"Apa--" saat Jonathan ingin memarahi Jihan, perempuan itu sudah terlebih dahulu mencium Jonathan.

Melumat bibir itu, masih dengan gaya nya. Ini adalah ciuman kedua yang mereka lakukan.

Jonathan yang pusing, akhirnya terbawa arus oleh ciuman Jihan, membawa tangannya ke pinggang kecil Jihan, lalu meremasnya.

Setelah ciuman selesai, bibir Jonathan berpindah ke leher jenjang Jihan, mencium disana, meninggalkan banyak jejak.

Ternyata Jihan juga terlarut dalam permainan yang ia mulai.

"Kita butuh kamar, " ujar Jonathan berbisik, lalu metemas salah satu payudara Jihan.

Sedangkan Jihan yang mendengarkan ucapan Jonathan itu, menganggukkan kepala nya membenarkan. Mereka memang butuh kamar untuk melanjutkan permainan.

Lalu, dengan segera Jonathan mengangkat tubuh Jihan, membawanya menuju lorong yang menghubungkan club dengan hotel ternama disini.

Sedangkan Jihan mengalungkan kaki dan tangan nya, dalam gendongan Jonathan.

"Ouhhh, " desah Jihan, saat Jonathan meremas pantatnya.

Dan dengan satu tangan, Jonathan melemparkan tubuh Jihan membuka dan menutup pintu kamar itu, dan setelah berada di dalam kamar, pria itu langsung melempar Jonathan ke atas tempat tidur.

Jonathan yang sudah panas karena reaksi obat yang diberikan Jihan, dengan segera menyerang Jihan, hingga membuat wanita itu kewalahan.

Merobek gaun indah Jihan, sebelum menjatuhkan diri untuk menjilat tubuh indah itu, yang membuat Jihan mendesah tak karuan.

"Ouhhh, ahhhhhh, ouhhhh, " desah Jihan, saat Jonathan memberikan hisapan pada tubuhnya, dan meninggalkan tanda yang banyak.

Setelah puas bermain dengan tubuh indah itu, Jonathan segera menurunkan celana nya, membebaskan kejantanan nya, yang sudah tegang itu.

Lalu menarik turun celana dalam Jihan yang sudah basah kuyup itu.

Mengurut kejantanan nya, didepan inti tubuh Jihan yang menggoda itu.

Berbeda dengan Jonathan yang melihat milik Jihan dengan berkabut gairah, Jihan malah melihat milik Jonathan, dengan ngeri, tak terbayang kejantanan itu akan menembus miliknya yang masih disegel.

Seperti kata orang, untuk mendapatkan sesuatu yang indah, kita harus merelakan milik kita yang berharga.

Dan itulah yang Jihan lakukan, dia harus merelakan keperawanannya, untuk membalas rasa sakit hati nya selama ini.

Sebenarnya Jihan takut, takut suaminya tak menyukai dirinya yang tak perawan. Tapi Jihan sadar banyak di luar sana wanita yang sudah tak perawan, bukan dirinya saja.

Lagian, masih banyak wanita sudah tak perawan, mendapatkan pria baik-baik.

Jadi, yang Jihan perlukan hanyalah cinta tulus dari calon suaminya.

Saat Jihan masih larut dalam pikiran nya, Jonathan sudah mulai memasukkan kejantanan nya kedalam milik Jihan, hingga membuat Jihan yang sadar meringis.

Hingga hentakan kasar dari Jonathan, mampu membuat Jihan berteriak kesakitan.

"Arhhhhhh! " teriak Jihan, lalu matanya langsung mengeluarkan air mata, karena menahan perih dibawah sana.

Jonathan yang sadar perempuan yang ditidurin nya masih perawan, langsung membesarkan matanya. "Maaf, saya tidak tahu, " ujarnya. "Tapi, saya tidak akan mengeluarkan ini. "

Setelah mengatakan itu, ia mulai menggenjot kejantanan nya yang ada didalam vagina Jihan dengan tak teratur.

Hingga ringisan kesakitan Jihan, berubah menjadi kenikmatan.

"Ouhh, ahhhh, ouhhh, ahhhh, " desah mereka sepanjang malam.

Menikmati waktu penuh gairah itu bersama-sama.

Jihan tak menyangka, sex itu bisa senikmat ini.

Jihan cukup menikmati malam ini, hingga esok saat dia mulai mengatur rencana, langkah selanjutnya yang akan dilakukan dalam pembalasan dendamnya.

Mys

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 03 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Jihan(21+) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang