16°PLAD°

12.1K 659 0
                                    

HAPPY READING READERS

Ezel serta teman temannya pun mulai berjalan ke pinggir lapangan dengan senyum yang merekah yaa, kecuali ezel yang tetap mempertahankan sikap dingin nya.

"Hahaha, lu liat gak sih tadi mukanya si arza, lecek amat tuh," Ucap acder membahas pertandingan bola basket tadi, mereka pun mengangguk setuju.

"Bener banget cuyy, kayaknya dia bakal punya dendam sama kita." tambah adra sambil tersenyum puas, ezel pun hanya mengangguk.

"Zel, istirahat dulu yok!" ajak kezi kepada ezel.

"Gak, gua mau ke kakak gua." jawab ezel.

"Ohhh, berarti tadi yang semangatin lu itu kakak lu?" Tanya adra, ezel hanya mengangguk lagi dan lagi.

"Lah dra? Lu emang tadi gak liat apa? Yang semangatin ezel tuh kak alea." ucap acder.

"Lahh, gua kan kagak ngeliat," ucap adra sambil menggaruk tengkuknya tak gatal.

"Gua duluan." ucap ezel kepada teman temannya.

"Kita ikut zel," ucap kezi, ezel pun mengangguk saja.

Mereka pun berjalan menuju ke arah alea duduk tapi, pada saat mereka sudah dekat ke tempat yang tadi di duduki alea, alea malah berdiri dan meninggalkan tempat tersebut.

Mereka pun mengernyitkan keningnya bingung.

'kak alea mau kemana?' batin ezel.

"Zel, kak alea mau kemana tuh?" Tanya acder, ezel pun mengedikan bahu nya tak tahu.

"Gak tau." jawab ezel singkat.

"Mungkin mau ke toilet," tebak kezi, mereka pun menyetujui ucapan kezi.

Mungkin alea ingin ke toilet.

"OKE ANAK ANAK, PERTANDINGAN PERTAMA TELAH SELESAI. SEKARANG KITA AKAN MENUJU KE PERTANDINGAN KEDUA," Ucap pak kezi yang disambut oleh para murid antusias.

"PERTANDINGAN KALI INI DIPILIH DARI KELAS 11 2 DAN 11 4."

Para murid yang mendengar nya pun melototkan matanya kaget.

Hah? Yang bener nih? Lawannya kelas 11 4? Pikir para murid.

------

"Woy lahh?? Yang bener aja cuyy, lawannya tu kelas kesayangan nya pak kezi," ucap reonaz kaget, mereka pun mengangguk setuju.

Fadrandkk saat ini tengah berada di pinggir lapangan seperti para murid yang lain. Bedanya, mereka memilih tempat yang paling ujung di dekat pohon mangga agar tidak kepanasan.

"Gua yakin curang nih." celetuk daniel, mereka yang mendengarnya pun agak Bingung.

"Maksud lu?" Tanya erwin tak mengerti.

Daniel pun memejamkan matanya sejenak sambil menyandarkan punggungnya ke pohon mangga tersebut." Yaa, lu pikir aja, tu kelas ikut olahraga gak?" Tanya daniel, mereka menggeleng."ya itu poinnya, gua yakin mereka mau ngejebak kelas 11 2, secara tu kelas kan kurang berprestasi dalam bidang olahraga." mereka yang mendengar penuturan daniel langsung mengerti.

"Ohh, bener. Apalagi 11 2 kan pernah bikin pak kezi marah banget," tambah erwin membenarkan perkataan daniel.

Fadran, fadren dan alex pun hanya diam sedari tadi. Entah, apa yang ada dipikiran ketiga orang itu.

-----

Alea dan timnya pun mulai memasuki lapangan begitupun dengan lawannya.

Para murid laki laki yang melihat rambut alea yang  dikuncir kuda sehingga menyisakan beberapa helai rambutnya pun menelan ludah nya kasar.

Lihatlah, betapa sexy nya alea!, Apalagi leher putih nya yang begitu mulus..

Para murid yang melihat antara dua tim tersebut berhadapan dan saling melemparkan tatapan permusuhan pun bersorak senang.

Pasti seru, pikir para murid.

Fadran, fadren dan ezel yang melihat alea ikut dalam perwakilan tanding tersebut pun lantas kaget dan khawatir dan.. marah!

Bagaimana tidak marah? Alea terlihat begitu sexy sehingga para laki laki yang melihatnya menjadi terpesona.

Tak tinggal diam! Para boy's azverza pun langsung berlari menuju ke tengah lapangan.

"ALEA/KAKAK," Teriak mereka berbarengan, alea pun terjengkit kaget.

'shit, gua lupa lagi!' Batin Alea meringis.

"Siapa yang izinin hm?" Tanya fadran dengan nada rendah dan dingin, membuat para murid merinding seketika.

"Makin bandel ya?" Tanya fadren sambil menyeringai kecil, bahkan alea pun ikut merinding.

"Baru sembuh!" Tekan ezel.

Sialan, dirinya tidak bisa berkutik, pikir alea.

"Eng-gak kok, gua cuma mau jadi perwakilan tanding kali ini aja," ucap alea agak gugup, seram sekali saudara saudaranya ini.

Mereka pun menggelengkan kepalanya." Tetap aja gak boleh!" ucap mereka berbarengan membuat alea dan para murid agak kaget.

Kompak bener, pikir mereka.

"KALIAN NGAPAIN DISITU? AYO KITA AKAN MULAI," Ucap pak kezi yang baru datang entah darimana.

Yaampun aleaaa, semoga aja diizinin dehhh...

Terlalu possesive, apa alea yang bandel yaaa???

-------

Jangan lupa voment nya guyss.

WARNING: Cerita dari hasil pemikiran sendiri and plagiat jauh jauh.

Thanks yang udah baca

Precious like a diamond (̴O̴N̴ ̴G̴O̴I̴N̴G̴)̴Where stories live. Discover now