6

41 6 2
                                    


Keesokan paginya giliran para putri yang dekat dengannya berkunjung hingga kamarnya penuh dengan pujian terhadap bayi laki-laki nya. Fang Xiaoli tersenyum lembut dan memberi mereka satu persatu koin untuk hadiah. Tentu saja para putri menolak, karena mereka kali ini datang membawa hadiah untuk adik laki-laki mereka.

"Ibu, biarkan kali ini kami yang memberi hadiah. Untuk adik laki-laki kami! "

"Hahaha baiklah, tumpukkan saja disana. Adik laki-laki akan sangat menyukainya. "

Setelah kepergian para putri dan hari semakin siang, barulah ada teriakan akan kedatangan Kaisar. Fang Xiaoli yang melihat putranya ingin menangis karena teriakan itu mendelik tidak suka dan membujuk anaknya agar tidak menangis., "Cup cup nanti ibu marahin paman itu ya. "

Pintu berderit dan kaisar Song bersama Zhao Yuan serta tabib Su memasuki ruangan. Tidak ada ekspresi bahagia ataupun sedikit senyum di wajah kaisar Song. Hanya ada wajah dingin dan datar.

"Salam yang mulia, semoga yang mulia hidup seribu tahun lagi! "

"Tabib, periksa anak itu. "

Tabib Su bergegas maju dan Fang Xiaoli mengulurkan tangan kanan anaknya untuk ditusuk. Bayi itu menangis dengan keras, namun setelahnya reda setelah Fang Xiaoli menepuk pantatnya beberapa kali. Bayi ini sangat mudah diurus.

"Maaf Yang Mulia jarinya. "

Kaisar Song mengulurkan jarinya dan dengan cepat tabib Su menusuknya dan mencelupkan jarum perak itu. Secara tiba-tiba dan mengejutkan, air di dalam mangkok berubah menjadi biru dan wajah Kaisar Song berubah dengan cepat.

"Selamat yang mulia, ini adalah anak kandung yang mulia. "

"A-anak kandung saya? "

"Bukan, anak kasim, " Sahut Fang Xiaoli cepat dengan nada mencibir. Kaisar Song tidak memperdulikan cibiran itu dan duduk di ranjang Fang Xiaoli dan meraih bayi itu, "Ini penerus saya? "

Bayi merah itu menggeliat di gendongan Kaisar Song dan mata yang tertutup itu membuka secara perlahan. Di tatap seperti ini membuat senyum Kaisar Song naik dan sorot matanya menjadi lembut, "Hai? "

"Yang Mulia, mata dan alisnya mirip dengan yang Mulia, " sahut Zhao Yuan membuat Kaisar Song tersenyum, "Dia mirip dengan saya, karena dia putra saya. "

"Jadi, yang Mulia tidak akan membunuh hamba kan? " Tanya Fang Xiaoli antuasis membuat kaisar Song mengalihkan pandangan, "Tetap hidup untuk membesarkan putra saya. "

"Putra hamba juga! Hamba akan terus hidup dan memberinya banyak adik laki-laki! "

Fang Xiaoli tidak mengeluh untuk memiliki beberapa anak lagi, karena menurutnya banyak anak adalah kebahagiaan tersendiri baginya.

"Hari ini anda akan dipindahkan sementara di paviliun Peony selama menunggu pengangkatan. Hanya satu minggu lagi. "

"Yang Mulia, bisakah kita menunggunya sampai satu bulan kemudian? Bayi kecil rawan dengan suara keras dan akan sangat mengganggu nya,"

"Mengatur? "

"Tentu saja tidak, hamba hanya memberi saran. Lagipula hamba perlu waktu untuk pulih, hamba tidak bisa memaksakan diri untuk berjalan seperti selir yang kemarin. "

"He'em, satu bulan kemudian. "

Kaisar Song baru pergi saat jam makan siang, setelahnya Fang Xiaoli dipersiapkan untuk pindah ke paviliun Peony dengan tandu dan selir Wang datang untuk mengirimnya. Fang Xiaoli tahu bagaimana kesedihan dan kekecewaan selir Wang, namun dia berjanji kosong padanya jika ia menjadi permaisuri ia tidak akan membiarkan kehidupan selir Wang buruk. Dengan ini selir Wang mengirim Fang Xiaoli dengan senyuman.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 14 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Putra untuk KaisarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang