Hari ke seratus-nya pangeran Song akhirnya tiba, semua anggota keluarga inti dan beberapa kepercayaan kaisar Song serta menteri berkumpul di aula untuk mengadakan perayaan. Pangeran Song Ming duduk di pangkuan kaisar Song dengan tenang, sedangkan semua orang kini beratur untuk memberikan hadiah.Selir Wang membawa kotak hadiahnya maju setelah gilirannya, ia hanya menyiapkan kunci umur panjang dengan bahan perak biasa yang dijual di toko perhiasan. Ia sedikit iri dengan pangeran Song, saat putrinya merayakan hari ke seratus. Tidak ada perayaan, dan hanya Fang Xiaoli yang memberikan putrinya kunci umur panjang saat itu dengan beberapa hidangan kue. Sekarang, bahkan kaisar juga akan menyiapkan 12 hidangan yang mewah dengan tarian dan nyanyian.
Setelah selir Wang, giliran tabib Su masuk dengan membawa kalung berliontin air dengan sedikit warna putih. Kalung itu langsung diterima Fu Hao dan diberikan langsung ke kaisar Song.
"Yang mulia kalung itu berisi berkat dari hamba. Tidak akan ada roh jahat yang akan mengganggu pangeran mahkota dan yang mulia akan selalu dalam perlindungan. "
"Terimakasih tabib, pangeran sangat menghargainya. "
"Sama-sama yang mulia. "
Setelah tabib Su, muncul 2 pendeta tua yang satunya Fang Xiaoli kenal saat kaisar Song dulu menyebutnya pendeta Lu. "Pendeta Lu? "
"Salam yang mulia kaisar, yang mulia permaisuri. Kami datang atas undangan yang mulia kaisar, kami membawa berkat untuk pangeran mahkota."
Kaisar Song bangkit dengan pangeran Song lalu mengantarnya ke hadapan pendeta Lu yang langsung melakukan doa-doa kecil, "Pangeran akan menjadi yang terhebat di masa depan, bersama saudara-saudaranya dan Kekaisaran Song akan makmur. "
"Saudara-saudaranya? " Gumam kaisar Song sembari melirik ke Fang Xiaoli yang juga meliriknya kembali, "Mungkin pangeran akan memiliki adik lagi di masa depan yang mulia. "
"Terbekatilah pangeran mahkota. "
"Yang Mulia, kami mewakili penghuni kuil Xi'an mengucapkan terimakasih karena yang Mulia mengirimkan pasokan makanan serta baju hangat agar kami tidak kelaparan dan kedinginan di musim dingin ini, " Ucap pendeta satu-nya membuat kaisar Song melirik Fang Xiaoli sekali lagi sebelum mengangguk. Ia merasa hanya mengirim pakaian hangat, apa wanita ini menambahkan makanan?
"Dua pendeta, silahkan menikmati perayaan ini. "
Setelah pemberian hadiah, selanjutnya menikmati dua belas hidangan diiringi musik dan nyanyian. Semua orang bahagia sepanjang acara tak terkecuali Fang Xiaoli. Mendengar dia suatu saat akan memiliki anak laki-laki lain membuatnya bersemangat karena anaknya tidak akan sendirian saja di masa depan, hal yang membuat hatinya nyaman.
"Yang Mulia, jika benar ada saudara lain di masa depan. Pangeran mahkota tidak akan sendirian mengurus pemerintahan. "
"Yang dikhawatirkan, adanya perebutan kekuasaan. "
Fang Xiaoli terkesiap, yang benar saja! Anak belum ada tapi dia sudah memikirkan hal sejauh itu, jangan sampai karena pikiran primitif itu kaisar akan menghalanginya mempunyai anak lagi di masa depan. Dia akan memiliki banyak anak seperti yang ia inginkan.
"Tidak akan ada jika kita mengajari mereka hal berbudi sejak kecil."
Setelah acara selesai, Fang Xiaoli kembali ke kediamannya dan Selir Wang mampir dengan alasan ingin ikut melihat hadiah apa saja yang diberikan. Karena Fang Xiaoli juga butuh teman curhat, jadi dia mengizinkan Selir Wang untuk datang dan keduanya berbincang sembari membuka satu per satu hadiah.
Selir Wang membuka hadiah darinya terlebih dahulu dan merasa bersalah kalau hanya kunci biasa yang ia berikan, uang miliknya sudah habis untuk kedua orang tuanya yang sakit di desa. Fang Xiaoli tidak memikirkan soal itu, ia memaklumi semua hadiah yang diberikan dan tidak menuntut pengembalian yang sama sepertinya dulu. Walaupun yang ia berikan kunci emas dan yang ia dapat kunci perak biasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Putra untuk Kaisar
RomanceTerinspirasi dari beberapa cerita. Jadi maklumi jika ada kesamaan alur maupun tokoh. Bukan Novel Terjemahan. Fang Xiaoli setelah diceraikan suaminya karena tidak bisa mengandung akibat pengangkatan rahim yang dilakukannya sebab alasan medis. Meng...