6.| jalan berdua

53 31 5
                                    

"Kamu kok dandanan nya kaya gitu sih, Natasya?" Protes Della kepada putrinya yang sedang menata rambutnya di depan cermin. Gadis itu lalu menoleh ke arah ibunya dan membalas perkataan ibunya dengan santai, "kenapa, Ma?"

"Kamu kan mau jalan sama pacar kamu. Masa pakaian nya biasa-biasa aja sih," Ujar Della yang mulai mengeluarkan semua baju Natasya dari lemarinya dan meletakkan nya di tempat tidur.

Natasya menatap dirinya di depan cermin, meneliti gaya berpakaian nya. Ia mengenakan dress selutut berwarna coklat.

"Nggak ada yang aneh kok sama baju aku. Aku suka dan aku nyaman dengan gaya ini, Ma. Lagi pula nggak berpengaruh sama apa pun kok. Diego juga pasti tetap sayang sama aku."

Ucapan putrinya seketika menghentikan aktivitasnya yang sedang memilih pakaian dan menoleh ke arah Natasya dengan heran.

"Percaya diri sekali kamu ini. Memangnya Diego bilang begitu sama kamu?"

"Nggak." Natasya menggeleng membuat Della mendengus.

"Tapi kan, Diego nggak akan ngajak kenalan aku, kan, kalau dia memang nggak suka sama gaya aku. Mama jangan khawatir. Oke?"

"Oke. Terserah kamu aja." Della mengangguk saja.

"Mama nggak ngerti, kalian itu backstreet, tapi kok kalian mau jalan sih? Gimana kalau misalkan nanti ada yang mengenali kalian?"

"Itu dia, Mama. Awalnya juga aku nggak mau, tapi dia bilang kalau semuanya akan baik-baik saja." Natasya menyusul ibunya duduk di tepi tempat tidur.

"Nggak tahu deh dia punya rencana apa lagi. Sejak aku awal kenal Diego, dia memang susah ditebak."

"Non Natasya, Mas Diego sudah datang!" Seru Mbak Inah yang tiba-tiba masuk ke dalam kamar Natasya tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.

Natasya lalu mulai mengambil tasnya sambil menggoda ke arah wanita yang berusia dua puluh enam tahun yang sudah bekerja di rumahnya sejak tiga tahun yang lalu itu.

"Semangat banget, Mbak. Sebenarnya yang mau kencan sama Diego itu siapa ya?"

"Iya kamu ini, Inah." Timpal Della lalu mereka mulai mengikuti Natasya yang mulai keluar dari kamarnya.

Mbak Inah tersenyum lalu membalas, "habisnya sih Mas Diego lucu dan ganteng, Bu."

"Hai?" Sapa Natasya kepada Diego saat ia mulai menghampiri cowok itu di teras rumahnya.

"Hai juga," Balas Diego dengan terseo lalu ia menoleh ke arah Della yang berada di belakang Natasya dan menyapanya.

"Sore, Tante."

"Sore juga, Diego." Della membalas sapaan Diego dan membiarkan anak laki-laki itu mencium tangannya dengan lembut. Selanjutnya, Diego dengan sopan berkata kepadanya.

"Saya mau minta izin untuk ajak Natasya jalan-jalan, Tante. Boleh?"

"Boleh, Diego," Balas Della dengan senyuman.

Diego melirik ke arah jam tangannya dan kembali berkata, "jam delapan tepat, saya antar Natasya pulang."

"Iya, Tante percaya kok sama kamu. Jagain Natasya dengan baik ya."

"Siap, Tante!" Diego lalu melirik ke arah Mbak Inah yang sedang berdiri di belakang Della dan sejak tadi menatap dirinya.

Ia menggoda Mbak Inah dengan tersenyum jahil. "Mbak Inah mau ikut?"

Mbak Inah sontak saja tertegun lalu wajahnya sedikit memerah. Ia lalu membalas dengan malu-malu, "Nggak, nggak. Makasih."

Natasya menatap heran ke arah Diego. Diego tertawa kecil lalu mulai menjawab, "Lucu rambutnya di kepang, kaya Elsa yang di frozen."

゚+*:;;:* *:;;:*+゚

Hai!

Author balik lagi nih, gimana sama ceritanya?

Keseharian kalian kira-kira ngapain aja nih?

Vote nya jangan lupa ya biar Author makin semangat juga buat bikin ceritanya.

Natasya & DiegoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang