Setelah 3 hari adel dirawat, akhirnya kami diperbolehkan untuk pulang, aku senang karna kami tak perlu lagi menginap di ruangan yg penuh dengan bau obat itu, sudah beberapa jam kami tiba dirumah, adel hanya terus tidur... Dia bahkan belum makan apapun!
Aku masih merasa bersalah atas kejadian itu, jika saja aku tidak pergi maka ini tak akan terjadi, tapi apa boleh buat, aku bahkan tak menyangka pak rajab- eugh... Anjing itu akan melakukannya pada istriku, sialan semakin ku ingat semakin besara rasa benci ku pada binatang itu
.
.
.
.
.
.
.
.Sekarang jam dinding menunjukkan pukul 3 sore, dan adel bahkan belum makan dari kemarin malam
Zee : del.... Sayang bangun yuu... Kita makan dulu ya??
Tak ada pergerakan apapun yg ditunjukkan oleh nya, kurasa ia masih terlalu lelah, yasudah lah
.
.
.
.
.
.
Aku pergi meninggalkan kamar dan turun kebawah, perasaan ku tak karuan sekarang, aku menghembuskan napas ku beratKrucukk
Krucukk(Anggap aja suara perut bunyi)
Zee : aduhh mana laper lagi ya.. Mbok lela mana ya?
Lela : iya kenapa den?
Zee : ehhh ayam ayam, astaghfirullah mbokk... Saya kaget loh
Lela : hehehe maaf den, lagian saya bingung tadi liat den zee celingak celinguk
Zee : oiya mbok saya laper nih, mbok udah masak belum?
Lela : sudah den, saya masak ikan sarden, ada di tudung saji
Zee : owalah iya makasih ya mbok
Lela : iya den, monggo.
Zee : btw mbok udah makan?
Lela : saya sudah den
Zee : ooohh oke
Lela : saya pamit den, mau bersih bersih dapur
Zee : iya mbok silahkan
Aku makan dengan lahap, memang ikan sarden adakah makanan terbaik, sekarang jam sudah menunjukkan pukul 3:23.
Aku berjalan ke dapur untuk sekedar meletakkan piring kotor lalu mencuci tangan, tapi saat aku baru saja akan melangkah.....
BRAKKKKKK
aku terpeleset oleh sesuatu, itu terasa licin, kurasa itu sebuah kulit pisang, maybe? Kenapa bisa ada kulit pisang di dapur? Kurasa aku tidak habis makan pisang, apa mbok lela tak sengaja menjatuhkan nya?
Tapi anehnya saat aku terjatuh aku tak merasakan sakit, aneh?
Aku tak ambil pusing, baguslah jika aku tak merasakan sakit, kenapa aku malah heran?
.
.
.
.
.
.
.
.Aku mengambil sebuah piring yg baru dan mengisinya dengan nasi dan tak lupa ikan sarden nya, aku berjalan menuju lantai 2, aku membuka pintu kamar, kulihat adel masih tertidur pulas, aku jadi tak tega membangunkan nya, aku harus bagaimana??
Saat aku sedang kebingungan...
Tinggg
Ada notifikasi dari handphone ku, membuat renungan ku buyar, aku sedikit tersentak karna kaget, untung saja piringnya tak jatuh.
Aku meletakkan piring itu di nakas, lalu menggerogoti saku celanaku untuk meraih handphone ku
______________________________________
Gita ❄
"Woi zee, gw, gita sama flora otw kerumah lu, kita mau jenguk adel"
" yaudah, tiati"
/read
______________________________________Sudah jam 5, mereka masih belum sampai, aku sudah mulai muak, sampai sekarang adek bahkan masih belum makan, aku berlari ke kamar dan segera membangunkan adel
Zee : del, sayang bangunn... Makan yu
Masih tak ada pergerakan, aku menyingkap selimut nya, ia masih tak bergema, aku menyentuh tangannya
"DINGIN, KAKU.... "
Zee : DELL!!!! ADELL!!!! DEL BANGUN DEL!!!
aku sangat panik, jantungku berdegup sangat kencang, kepala ku pusing, aku mual.. Semua makanan yg sudah ku makan rasanya ingin kembali keluar,
Dan aku baru menyadari sesuatu, seluruh tubuhnya sudah kaku dan membiru
Zee : MBOK LELAAA!!!!! MEGGYY!!!!!
teriakan ku sangat keras, sehingga sepersekian detik setelah aku berteriak mereka berdua langsung datang
Lela : kenapa den?? Kok teriak?
Meggy : ada apa tuan?
Tanya mereka berdua terlihat panik, apalagi setelah melihat wajahku yg pucat,
Zee : adel... Adel..
Meggy langsung berlari menuju adel, ia terdiam seketika... Bibirnya terlihat bergetar, ja berjalan pelan menuju ranjang, ia mulai memegang tangan adel
" INNALILLAHI WA INNA ILAIHI RAJI'UN "
Zee : kaki ku lemas, aku bahkan lupa cara bernapas dengan benar, aku tak tau seberapa pucat wajahku
Seluruh tubuh ku Bergetar... Pandanganku mulai hitam, aku mulai menangis kencang, aku tak peduli bahkan jika ada yg melihatku begini, aku masih tak percaya, adel? Kamu pergi?
Ulu hati ku terasa ngilu, air mataku kembali mengalir dengan sangat deras, aku tersedu-sedu, aku menangis layaknya anak kecil yg kehilangan mainan nya, aku memeluk jenazah istriku, aku merengek, aku tak ingin ini semua terjadi,
"dell bangunn... Kamu mau ninggalin aku? Dell pliss bercandanya ga lucuu.... Hiks hiks delll... Aku ga siap kehilangan kamu... Del bangunnnn.... Delll... Setelah aku kehilangan anak aku masa aku harus kehilangan kamu? Dell!!!!! "
sampai akhirnya tak kusadari, pihak rumah sakit sudah datang, mereka membawa adel untuk di tangani, Meggy telah menelpon ambulans.
Aku hanya bisa terdiam, pandangan ku kosong, detak jantungku tak bisa tenang, aku masih tak percaya ini terjadi, aku masih sangat bersedih kehilangan calon anakku, sekarang aku harus kehilangan istri ku?
Brukkkk
Aku ambruk, kurasa aku pingsan..
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Zee : eunghhh....dimana aku?
Meggy : tuan!! Akhirnya anda sadar
Zee : dimana aku? Dan.... Dimana adel?
Raut wajahnya berubah
Meggy : tuan.... Nona adel telah pergi ke tempat yg jauh sekali, maaf.. Tapi tuan sudah 6 hari tidak sadarkan diri, sekarang kita berada dirumah sakit
Zee : adel?
Meggy : maaf tuan, nona adel tidak akan bisa kembali.... Beliau telah dikuburkan.....
Zee : a-apa!?
Meggy : sepertinya tuan mengalami ambesia ringan... Tak apa, saya selalu disini
Zee : adel?
Meggy : maaf kan saya tuan, tolong ikhlaskan nona adel....
Zee : apa maksud mu?
Meggy : maaf tuan... Saya sangat berat bicara soal ini... Nona adel syaratnya meninggal 6 hari yg lalu...
.........
Bersambung
