Episode 10

190 26 5
                                    

Di sebuah rumah ibadah, Rose sedang menyiapkan beberapa hal sebelum ibadah dimulai. Banyak sekali kegiatan di rumah ibadah yang Rose ikuti untuk mengisi waktu luang akhir pekan.

“ Rose eonni, gomawo, kau selalu membantu kami. “ , ucap Giselle.

“ Ne, gwenchana, sudah menjadi tugasku, Giselle. “

Di tengah percakapannya, seorang namja menghampiri Rose,

“ Hai. “

Melihat seseorang menghampiri Rose, membuat Giselle langsung meninggalkan Rose.

“ Kau beribadah di sini juga rupanya. “

“ Ne. “, Rose menjawab dengan nada yang sangat datar.

“ Mau duduk bersama ? “

“ Aku ada urusan dengan pengurus rumah ibadah, jadi kau duduk sendiri saja. “

Rose langsung meninggalkan namja itu. Di dalam ruang khusus para pengurus rumah ibadah, Rose menggerutu karena kehadiran namja itu.

“ Astaga, kenapa dia sampai beribadah di sini juga sih ?! “

Namja itu adalah namja yang dijodohkan oleh orang tua Rose. Bahkan untuk mengingat namanya saja, Rose masih belum mampu.

“ Pasti eomma yang memberitahu keberadaanku. Ish! Kenapa sih eomma!!! “

Grand Hyatt

Wendy dibangunkan oleh sinar matahari yang perlahan memasuki kamar. Ia merasa tangannya berat, perlahan ia menoleh dan mendapati Irene tertidur di atas tangannya. Tanpa suara, Wendy hanya bisa menghela nafas.

Apa lagi yang aku perbuat ? Masalah apa lagi ini.

Irene masih tertidur pulas dan tidak sedikit pun bergerak dari tangan Wendy.

ring…ring…

Wendy melihat ponsel Irene yang entah bagaimana caranya bisa berada di samping lemari posisi tidur Wendy.

Yeri ?!

Wendy melihat ke arah Irene yang tetap tertidur di tengah bunyinya ponsel.

“ Noona. “

Ia mencoba untuk membangunkan Irene, khawatir jika Yeri membutuhkan sesuatu yang penting.

“ Noona…”

Masih tidak bergeming, Wendy benar-benar bingung. Tak memiliki pilihan lain, ia perlahan menarik tangannya dan benar saja, Irene terganggu sampai membuka matanya.

“ Kau mau apa sih ? “, ucap Irene.

“ Yeri menghubungimu. “

Tak bisa berbicara banyak, Irene meminta ponselnya dan Wendy langsung memberikan.

“ Dia hanya memberitahu kalau dia akan pergi dengan teman-temannya. “

Irene memberikan lagi ponselnya pada Wendy dan kembali tidur.

“ Wae ? Mengapa kau masih memandangiku ? “, tanya Irene dengan mata yang tertutup.

Wendy langsung bingung dengan tebakan Irene yang sangat akurat.

“ Apa ada yang aneh denganku ? “

“ A-aku tidak tahu mengapa kau bisa tidur di atas lenganku. “

Irene membalikan tubuhnya dan menatap Wendy.

“ Mau mengingat sendiri atau aku ceritakan ulang ? “

“ Aku sungguh tidak tahu apa yang sudah terjadi. “

“ Kau memutuskan untuk minum wine sampai lebih dari setengah botol. Kau menceritakan semua masalahmu, bahkan kau menceritakan tipe yeoja idealmu, sampai akhirnya kau tertidur di sofa. “

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 07 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Sugar MommyWhere stories live. Discover now