03. Jiwa Dingin

22 2 0
                                    

𐚁๋࣭⭑ Tidak ada pengampunan bagi yang berpihak kepada dua racun mematikan, jika ingin selamat turuti kemauan ku !!

#MYSTARQAREN

us_kly


🪼⋆.ೃ࿔*:・🪼⋆.ೃ࿔*:・

;༊ Qaren__Dimasantara ??

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

;༊ Qaren__Dimasantara ??


Rumah yang ada di ujung kota menjadi tempat berpesta sekarang, langkah kaki seorang anak laki-laki berumur 19 tahun sambil membawa pisau kesayangannya yang sekarang sudah berlumuran darah. Tinggal satu orang yang belum dia habisi yaitu sang kepala keluarga pemilik rumah tersebut. Istri, tiga anak kembar, dan dua pembantu sudah habis di tangannya.

Sang pemilik rumah ketakutan berusaha melarikan dari dari sosok yang pernah dia siksa 9 tahun yang lalu. Wajah ketakutannya menandakan semua kesalahan yang dia lakukan di masa dulu. Anak laki-laki dengan rambut di hiasi dengan hair stick, pisau kecil di tangan kanannya bisa di bayangkan banyaknya noda darah yang mengotori baju cantiknya.


(* Hair Stick - pinterest

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

(* Hair Stick - pinterest

(* Hair Stick - pinterest

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

(* Pisau - pinterest


Pria paruh baya yang bernama Pavo bersembunyi di dalam almari baju sambil membekap mulutnya, dia tidak ada waktu untuk menyelamatkan keluarga nya menyelamatkan nyawanya sendiri belum tentu bisa. Suara langkah kaki membuat bulu kuduk Pavo merinding bahkan dia hampir menangis, anak laki-laki itu mengalunkan lagu sambil mencari sosok Pavo di mana sekarang. Suara siulan dari anak laki-laki itu membuat suasana rumah yang hangat menjadi seram.

"Dimana laki-laki itu berada ?? Padahal aku hanya ingin bertemu sebentar, apakah dia mengajak ku bermain petak umpet ??," Anak laki-laki itu mencari Pavo. "Seperti nya di sini tidak ada ku cari di ruangan lain," meninggalkan ruangan.

Suara langkah yang sudah tidak terdengar lagi membuat Pavo berusaha untuk keluar dari almari sembari mengecek apakah anak itu sudah benar-benar pergi ??. Pergi ?? Jangankan pergi anak itu tertawa cekikikan di sudut ruangan, mengunci pintu bersiap bermain dengan Pavon.

"Ampunilah saya Tuan, ampuni saya", Pavo bersujud di depan anak laki-laki itu.

Tersenyum. "Aku akan mengampuni dirimu jika dirimu bisa menuruti satu kemauan ku".

"Apa kemauan Tuan bakal saya turuti," Pavo mendongak. "Apa permintaan anda bahkan saya akan menyerahkan harta saya untuk Tuan," sambungnya.

"Permintaan saya sangat mudah, tolong hidupkan Sang Dewi kembali".

"A-apa ??".

"Apakah pendengaran mu tuli ?? Eoh tidak ternyata kau tidak bisa menuruti permintaan sederhana ku", anak laki-laki itu menusuk kedua mata Pavo. "Bodoh-...," ledek nya.

Anak itu selain menusuk kedua mata Pavo dia memisahkan tangan kanan-kiri Pavo, karena tangan itulah yang berani membuat Sang Dewi jadi kotor. Tidak hanya menggunakan pisau anak itu juga menggunakan hair stick nya untuk menusuk leher Pavo beberapa kali.


(* Rumah - pinterest

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

(* Rumah - pinterest


Permainan hampir ending anak itu menuangkan bensin di sekitar rumah. Korek api sudah di nyalakan, dia lemparkan ke arah rumah itu seketika boom terbakar habis. Tawa yang menggema di tengah malam menandakan pesta yang sangat meriah.

"Aku begitu menyukai nya-...", mengembangkan senyumannya.


༄˖°.🪐.ೃ࿔*:・༄˖°.🪐.ೃ࿔*:・


Pintu kamar yang terbuka membuat senyum Vega mengembang melihat putra tunggalnya tertidur dengan pulas. Archenar tertidur dengan pulas bahkan tangannya masih setia memeluk boneka minionnya. Vega mengusap rambut putra itu tak lupa memberikan kecupan manis di surai merahnya.

"Cepat sembuh Bintang nya Bunda sama Ayah", Vega keluar tak lupa menutup pintu kamar.

Pintu sudah tertutup membuat Archenar membuka matanya, dia mengembangkan senyumannya, tertawa pelan setelah menikmati acaranya. Ah sepertinya besok dia akan melakukannya lagi.

"Aku ingin bermain lagi," Archenar tertawa pelan. "Aku akan sembuh Bunda Ayah namun aku bukan Bintang panggil aku Sungai, Qaren Sungai Dimasantara," sambungnya kemudian menyembunyikan wajahnya di balik selimut.


⚠︎·˚ Tidak ada salahnya bermain ?? Mau bermain petak umpet dengan ku, imbalannya adalah nyawa kalian. Berani coba ??

;༊ karlenluya

- Qaren__Dimasantara ?? -


ARCHENARWhere stories live. Discover now