4.Penolakan

151 94 65
                                    

Mau seribu penolakan yang kalian kasih aku tidak peduli, aku masih berharap kalian bisa memperlakukan ku layaknya seorang anak

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Mau seribu penolakan yang kalian kasih aku tidak peduli, aku masih berharap kalian bisa memperlakukan ku layaknya seorang anak.
~Alara natalia~

💙💙💙

Happy reading
*
*
*
Semoga suka ya◕ᴗ◕


ʕ'•ᴥ•'ʔ


Libur kini telah tiba, sebelum proses belajar mengajar dimulai kembali dan kegiatan masa pengenalan lingkungan sekolah baru di buka, maka para pelajar diberikan waktu untuk merefreshkan pikirannya.

Cahaya matahari yang masuk melalui ventilasi di sebuah kamar itu menusuk indra pengelihatan seorang gadis yang masih memejamkan mata, hingga suara getaran handphone membuat sang pemiliknya terbangun.

Drtttt.....

Drttttttt.....

"Siapa si pagi-pagi gini telpon, pasti Leora aishhh" jari telunjuk itu membawanya untuk mengangkat panggilan tanpa melihat nama sang penelpon.

"Haloo, lo tu ya gatau waktu banget kalo nelpon" Alara menjerit, membuat orang diseberang sana menjauhkan telinga dari handphone nya.

"Baru bangun hmm?"

"What, Iqbal?"

"Iya sayang ini aku, kenapa marah-marah gitu hmm?"

"Sss-soryy Ball, aku kira tadi Celora yang telpon hehe" menggemaskan sekali kesayangan nya Iqbal ini.

Hening seketika, tidak ada yang berniat memulai pembicaraan terlebih dahulu, mereka sama-sama terdiam sibuk berkelana dengan pikiran masing-masing.

"Alara" panggilnya, ingin menyampaikan tujuannya menelpon Alara.

Suara tegas milik Iqbal membuat hati Alara mendadak gelisah, fikiran nya tentang Iqbal selalu bercabang padahal baru kemarin mereka tidak bertemu.

tidak, Alara bukan memikirkan Iqbal akan selingkuh dan berpaling, tetapi yang Alara pikiran bagaimana Iqbal tanpa dia selama sebulan kedepan dan bagaimana dirinya tanpa iqbal.

"Iya kenapa, perisaiku" jawabnya

"Ra aku sebentar lagi berangkat ke Bogor, semua ikut. aku, papi, mami, Jordan, dan pembantu rumah juga" menjeda ucapannya sesaat, lalu melanjutkan kembali.

"Ra hati-hati dimakassar ya, jaga diri baik-baik, jangan telat makan, jangan main jauh-jauh, jangan begadang kalo aku ga telpon, dan yang terpenting kalo ada apa-apa langsung kabarin." Sejujurnya Iqbal tidak tenang meninggalkan Alara sendiri, apalagi antara Alara dan kedua orangtuanya tidak mempunyai hubungan baik, Maka cara satu-satunya Iqbal akan menyewa bodyguard untuk menjaga perempuan kesayangannya tanpa diketahui.

SEMARANG DAN SEBUAH BINTANG [On Going]Where stories live. Discover now